Amitriptyline adalah obat yang digunakan untuk mengatasi depresi. Obat ini juga dapat membantu memperbaiki suasana hati dan meringankan gangguan kecemasan. Selain itu, amitriptyline terkadang juga digunakan untuk mengatasi nyeri neuropati.
Amitriptyline bekerja dengan cara menjaga keseimbangan zat kimia khusus di otak atau neurotransmiter. Dengan begitu, gejala depresi secara berangsur akan berkurang. Obat ini tidak boleh digunakan sembarangan dan harus sesuai dengan resep dokter.

Merek dagang amitriptyline: Amitripytyline, Amitriptyline Hydrochloride
Apa Itu Amitriptyline
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antidepresan trisiklik |
Manfaat | Mengatasi depresi |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak (usia di atas 12 tahun) |
Amitriptyline untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Amitriptyline dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Amitriptyline
Amitriptyline tidak boleh digunakan sembarangan. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi amitryptiline:
- Jangan menggunakan amitryptiline jika Anda alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika dalam 14 hari terakhir Anda baru saja menggunakan cisapride atau obat golongan MAOI. Amitriptyline tidak boleh digunakan jika Anda sedang atau baru saja menggunakan obat tersebut.
- Beri tahu dokter jika Anda baru saja mengalami serangan jantung. Amitriptyline tidak boleh digunakan pada pasien yang baru saja mengalami kondisi tersebut.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki pernah atau sedang menderita glaukoma, diabetes, pembesaran prostat, penyakit liver, ginjal, penyakit tiroid, ileus paralitik, psikosis, kejang, bipolar, epilepsi, porfiria, atau feokromositoma.
- Lakukan kontrol secara teratur ke dokter selama menjalani pengobatan dengan amitriptyline. Segera ke dokter jika muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan amitriptilyne, karena bisa menyebabkan efek samping yang fatal.
- Amitriptyline tidak boleh digunakan pada anak yang berusia kurang dari 12 tahun.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah mengonsumsi amitriptyline.
Dosis dan Aturan Pakai Amitriptyline
Penggunaan amitriptyline harus sesuai dengan resep dokter. Di bawah ini adalah dosis amitriptyline untuk mengatasi depresi berdasarkan usia pasien:
Dewasa
- Dosis awal: 25 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sebanyak 25 mg setiap satu hari.
- Dosis perawatan: 40–100 mg per hari.
- Dosis maksimal: 150 mg per hari.
Anak-anak usia di atas 12 tahun
- 10 mg, 3 kali sehari atau 20 mg, 1 kali sehari sebelum tidur.
Lansia
- 10–25 mg, 3 kali sehari atau 20 mg, 1 kali sehari sebelum tidur.
Amitriptyline juga bisa digunakan untuk mengobati nyeri neuropati dan sebagai obat pencegahan migrain. Dosis amitriptyline untuk kedua kondisi ini adalah 10–25 mg di malam hari. Dosis bisa ditingkatkan setiap 3–7 hari.
Cara Mengonsumsi Amitriptyline dengan Benar
Selalu ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi amitriptyline.
Amitriptyline dapat diminum sebelum atau setelah makan. Telan tablet amitriptyline dengan bantuan air putih.
Jangan menghentikan pengobatan secara mendadak tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Penghentian obat secara mendadak dikhawatirkan dapat memperburuk kondisi pasien dan menimbulkan gejala putus obat, seperti sakit kepala, kelelahan, dan kesulitan tidur.
Usahakan untuk mengonsumsi amitriptyline pada waktu yang sama untuk memaksimalkan pengobatan. Jika lupa, segera konsumsi amitriptyline apabila jeda waktu dengan dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Simpan amitriptyline pada suhu ruangan, di tempat yang kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Amitriptyline dengan Obat Lain
Penggunaan amitriptyline bersamaan dengan obat-obatan lain dapat menimbulkan beberapa efek interaksi, yaitu:
- Meningkatkan kadar serotonin di dalam darah yang bisa menyebabkan timbulnya efek samping yang fatal jika digunakan bersama dextromethorphan, fluoxetine, atau obat MAOI, seperti isocarboxazid
- Meningkatkan risiko terjadinya pemanjangan interval QT jika digunakan bersama disopyramide, procainamide, quinidine, cisapride, sotalolol, chlorpromazine, haloperidol, atau amiodarone
- Meningkatkan kadar amitriptyline di dalam darah jika digunakan bersama erythromycin atau clarithromycin
- Meningkatkan efek simpatomimetik dari obat, seperti adrenaline, dobutamine, dopamine, atau ephedrine
- Mengurangi efektivitas dari obat clonidine, reserpine, atau metildopa, dalam menurunkan tekanan darah
- Meningkatkan risiko terjadinya hipokalemia jika digunakan bersama obat diuretik
Efek Samping dan Bahaya Amitriptyline
Ada beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan amitriptyline, antara lain:
- Kantuk atau penglihatan kabur
- Pusing
- Turunnya libido atau gairah seksual
- Mual, muntah, atau nyeri perut
- Perubahan nafsu makan
- Mulut kering
- Kenaikan berat badan
- Konstipasi atau diare
- Kesulitan buang air kecil
- Gemetar
Periksakan diri Anda ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung reda. Segera periksa ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Mudah memar
- Sulit buang air kecil
- Pingsan
- Kejang
- Nyeri dada
- Perubahan perilaku, kebingungan, atau halusinasi
- Palpitasi atau jantung terasa berdebar
- Sindrom serotonin