Memiliki anjing sebagai hewan peliharaan tentu menjadi hiburan tersendiri. Namun, Anda juga perlu berhati-hati dengan keberadaan kutu anjing. Tak hanya mengigit dan mengisap darah anjing, serangga ini juga berisiko menyebabkan infeksi dan reaksi alergi pada manusia.

Hewan peliharaan, termasuk anjing, yang tidak dirawat dan dijaga kebersihannya dengan baik, dapat berisiko menjadi tempat hidup kutu. Kutu berukuran sangat kecil, berwarna cokelat, dan tidak bersayap. Parasit ini hidup dan berkembang biak dengan cara mengisap darah.

Bahaya Kutu Anjing dan Cara Mengobati Gigitannya - Alodokter

Seekor kutu mampu melompat sejauh 30 cm, sehingga dapat dengan mudah berpindah tempat dari anjing ke manusia. Anjing yang memiliki kutu akan terlihat sering menggaruk, menggigit, atau menjilati tubuhnya secara berlebihan hingga bulunya rontok.

Bahaya Gigitan Kutu Anjing

Sama halnya dengan nyamuk dan lalat, seekor kutu juga dapat menyebabkan penyakit melalui gigitan. Selain dari tubuh anjing, kutu juga bisa menyebar dari tempat tinggal atau tempat tidur anjing.

Kutu anjing sering kali menggigit kaki atau pergelangan kaki manusia. Ada beberapa kondisi yang dapat ditimbulkan akibat gigitan kutu anjing, yaitu:

1. Reaksi alergi

Gigitan kutu anjing bisa memicu alergi kulit karena tubuh akan bereaksi terhadap air liur kutu. Gejala alergi yang ditimbulkan biasanya bersifat ringan dan sebatas di kulit saja. Berikut ini adalah beberapa gejala yang dapat muncul setelah gigitan kutu anjing:

  • Bentol-bentol kecil berwarna kemerahan
  • Kulit kemerahan atau ruam di tempat gigitan
  • Rasa gatal
  • Sensasi panas pada kulit
  • Bengkak di sekitar gigitan

Reaksi alergi tersebut biasanya berlangsung selama beberapa hari, tergantung reaksi tubuh masing-masing orang dan seberapa banyak gigitan kutu.

Jika reaksi berkembang menjadi berat, seperti bengkak di bibir dan mulut, pusing, mual, serta sesak napas, Anda dianjurkan untuk segera ke dokter agar dapat dilakukan penanganan.

2. Risiko infeksi bakteri

Reaksi alergi biasanya dapat berkembang menjadi infeksi bakteri di kulit, apabila Anda menggaruk gigitan kutu sehingga menimbulkan luka terbuka. Nah, luka terbuka tersebut bisa menjadi jalur masuk bagi bakteri untuk menginfeksi kulit.

Gejala dan tanda yang ditimbulkan akan sama seperti reaksi alergi, tetapi infeksi bakteri pada kulit dapat memicu munculnya bentol berisi nanah atau luka borok.

3. Risiko infeksi cacing pita

Meski sangat jarang terjadi, kutu anjing juga berpotensi menyebabkan infeksi cacing pita. Kondisi ini bisa terjadi jika kutu membawa telur cacing pita di tubuhnya, kemudian tertelan secara tidak sengaja saat Anda mengonsumsi makanan.

Infeksi cacing pita ditandai dengan beberapa gejala, seperti:

  • Mual atau muntah
  • Sakit perut
  • Sakit kepala
  • Rasa lelah berlebih
  • Penurunan berat badan

Itulah beragam bahaya kutu anjing jika menggigit kulit manusia. Pada dasarnya, kutu tersebut tidak hanya berada di badan anjing saja, tetapi juga bisa berkembang biak di badan hewan peliharaan berbulu lainnya, seperti kucing atau burung.

Cara Mengobati Gigitan Kutu Anjing dan Langkah Pencegahannya

Agar terhindar dari kutu anjing, Anda perlu merawat anjing dengan baik. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan agar anjing kesayangan Anda terhindar dari kutu:

  • Sisir bulu anjing secara teratur.
  • Mandikan anjing dengan sampo antikutu.
  • Berikan obat kutu secara berkala.
  • Cuci tempat tidur anjing secara rutin.
  • Gunakan penyedot debu untuk membersihkan karpet dan perabotan di rumah secara menyeluruh.

Bila Anda mengalami gejala gigitan kutu anjing yang ringan, seperti kemerahan, gatal, atau bentol, Anda dapat menggunakan krim, losion, atau salep antigatal yang dijual bebas untuk meredakannya.

Selain itu, Anda juga bisa mengoleskan gel lidah buaya dan madu atau mengompres area kulit dengan es guna meredakan rasa gatal. Sebisa mungkin hindari menggaruk bekas gigitan, sebab hal tersebut justru bisa menyebabkan infeksi bakteri di kulit.

Namun, jika gejala yang muncul tidak kunjung membaik setelah dilakukan langkah penanganan di atas atau justru kian memburuk dan muncul gejala alergi berat, segera periksakan diri ke dokter agar dapat diberikan penanganan yang tepat.