Lasix adalah obat untuk mengurangi penumpukan cairan di dalam tubuh akibat penyakit ginjal, penumpukan jaringan parut di hati (sirosis), atau gagal jantung. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Bahan aktif yang terkandung dalam Lasix adalah furosemide.
Kandungan furosemide dalam Lasix dapat membantu kerja ginjal untuk mengeluarkan lebih banyak cairan dan garam di pembuluh darah melalui urine. Berbekal cara kerja tersebut, Lasix bisa mengurangi penumpukan cairan di tubuh (edema) dan menurunkan tekanan darah.
Varian Lasix
Lasix merupakan obat resep yang tersedia dalam dua macam sediaan, yaitu:
- Lasix tablet, yang mengandung 40 mg furosemide
- Lasix suntik, dengan kandungan 10 mg furosemide
Apa Itu Lasix
Bahan aktif | Furosemide |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Diuretik |
Manfaat | Menangani edema akibat gagal jantung kongestif, penyakit liver, atau penyakit ginjal |
Mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi) | |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Lasix untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Lasix untuk ibu menyusui | Ibu menyusui tidak dianjurkan untuk menggunakan Lasix. Ibu menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai pilihan obat yang lebih aman. |
Bentuk obat | Tablet dan suntik |
Peringatan sebelum Menggunakan Lasix
Sebelum menggunakan Lasix, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Lasix tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita asam urat, penyumbatan kandung kemih atau sulit buang air kecil, ketidakseimbangan elektrolit, pembesaran prostat, penyakit lupus, diabetes, atau aritmia.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Lasix jika direncanakan untuk menjalani MRI atau pemeriksaan lain yang melibatkan penyuntikan zat kontras ke dalam pembuluh darah.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan Lasix jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Lasix. Obat ini dapat menyebabkan pusing atau penglihatan kabur.
- Jangan terlalu lama terpapar sinar matahari selama menggunakan Lasix. Obat ini dapat menyebabkan kulit lebih mudah terbakar sinar matahari. Pakailah tabir surya dan baju yang tertutup jika hendak beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.
- Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius selama menggunakan Lasix.
Dosis dan Aturan Pakai Lasix
Dosis Lasix tergantung pada sediaan obat yang digunakan dan kondisi pasien. Secara umum, dosis penggunaan Lasix adalah sebagai berikut:
Lasix tablet
Kondisi: Edema akibat gagal jantung kongestif, sirosis, atau penyakit ginjal
- Dewasa: Dosis awal 20–80 mg, 1 kali sehari. Jika kondisi yang diobati belum membaik, dosis obat bisa diulang atau ditingkatkan menjadi 20–40 mg, yang diberikan 6–8 jam setelah dosis awal.
- Anak-anak: 2 mg/kgBB, 1 kali sehari. Bila keluhan belum membaik, dosis dapat ditingkatkan sebesar 1 atau 2 mg/kgBB, sekitar 6–8 jam setelah dosis awal diberikan. Dosis maksimal 6 mg/kgBB, 1 kali sehari.
Kondisi: Hipertensi
- Dewasa: Dosis 80 mg, 1 kali sehari, atau 40 mg, 2 kali sehari. Lasix bisa digunakan sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat antihipertensi.
Lasix suntik
Lasix suntik diberikan kepada penderita edema akibat gagal jantung kongestif, sirosis, atau penyakit ginjal, yang tidak bisa mengonsumsi Lasix tablet atau sedang dalam kondisi darurat. Dosis Lasix akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien.
Cara Menggunakan Lasix dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum menggunakan Lasix. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Untuk Lasix bentuk tablet, perhatikan cara penggunaan yang benar berikut ini:
- Lasix tablet bisa diminum bersama atau tanpa makanan. Minumlah Lasix bersama makanan untuk menghindari sakit perut. Telan tablet obat dengan bantuan air putih.
- Pastikan untuk minum Lasix pada waktu yang sama setiap harinya agar hasil pengobatan lebih maksimal. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Gunakan Lasix sampai habis meski gejala telah membaik. Jangan menghentikan konsumsi obat tanpa anjuran dokter.
- Perbanyak minum air putih selama menggunakan Lasix untuk mencegah dehidrasi, terutama jika muncul keluhan banyak berkeringat, diare, atau muntah.
- Simpan Lasix di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Sementara itu, Lasix dalam sediaan suntik akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis dalam pengawasan dokter. Obat ini disuntikkan ke dalam otot (intramuscular/IM) atau pembuluh darah vena (intravena/IV).
Interaksi Lasix dengan Obat Lain
Kandungan furosemide dalam Lasix bisa menyebabkan interaksi obat jika digunakan bersama obat-obatan tertentu. Efek interaksi obat yang terjadi dapat berupa:
- Penurunan efektivitas Lasix jika digunakan bersama aliskiren atau obat golongan NSAID, seperti ibuprofen atau naproxen
- Peningkatan risiko terjadinya tekanan darah terlalu rendah jika digunakan bersama teofilin, levodopa, baclofen, tizanidine, atau obat golongan MAOI
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan telinga jika digunakan bersama antibiotik golongan aminoglikosida, vancomycin, atau cisplatin
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan bersama antibiotik golongan sefalosporin, misalnya cephalexin
- Peningkatan risiko terjadinya hiponatremia jika digunakan bersama carbamazepine
Jika Anda minum sucralfate, cholestyramine, atau colestipol, beri jarak setidaknya 2 jam dari waktu konsumsi Lasix. Hal ini karena obat-obat tersebut dapat menurunkan efektivitas Lasix.
Efek Samping dan Bahaya Lasix
Penggunaan obat yang mengandung furosemide, termasuk Lasix, dapat menyebabkan efek samping. Sejumlah efek samping yang mungkin terjadi meliputi:
- Sakit kepala
- Penglihatan kabur
- Pusing
- Nafsu makan turun
- Sakit perut
- Diare atau malah sembelit
Jika efek samping tersebut tidak segera membaik atau makin parah, tanyakan ke dokter lewat chat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping tersebut.
Jangan tunda untuk ke IGD rumah sakit terdekat jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius berikut ini:
- Gejala dehidrasi, seperti mulut kering, sangat haus, kram atau lemah otot, jantung berdebar, dan linglung
- Gangguan ginjal, yang ditandai dengan perubahan jumlah urine
- Telinga berdenging atau tidak bisa mendengar
- Kesemutan atau mati rasa di lengan atau kaki
- Gangguan fungsi hati, seperti nyeri perut berat, urine berwarna gelap, perut bengkak dan nyeri, serta warna kulit dan mata menguning (penyakit kuning)