Morning sickness adalah rasa mual dan ingin muntah yang sering dialami ibu hamil. Keluhan ini bisa muncul kapan saja dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Mengetahui cara mengatasinya dapat membantu ibu hamil tetap nyaman dan beraktivitas dengan baik.
Morning sickness adalah mual dan muntah yang biasanya terjadi pada masa awal kehamilan, bahkan bisa menunjukkan ciri kehamilan 1 minggu. Morning sickness tidak hanya terjadi pada pagi hari, ibu hamil juga dapat mengalami morning sickness pada malam, siang, bahkan sepanjang hari.

Morning Sickness dan Penyebabnya
Perubahan hormon pada trimester pertama kehamilan diduga menjadi salah satu penyebab morning sickness. Beberapa pakar menduga bahwa ada kaitan antara hCG dengan terjadinya morning sickness. Human chorionic gonadoptrin (hCG) merupakan hormon yang terbentuk selama masa kehamilan.
Hormon ini dihasilkan oleh plasenta. Hormon inilah yang menjaga kehamilan dan menjaga produksi hormon kehamilan lainnya, yaitu progesteron, tetap stabil.
Selain disebabkan oleh hormon, morning sickness juga dipengaruhi oleh kemampuan indera penciuman wanita hamil yang meningkat secara signifikan. Hal ini membuat ibu hamil sensitif terhadap bau dan kondisi ini dapat memicu rasa mual.
Morning Sickness dan Cara Mengatasinya
Jika morning sickness yang Anda alami masih tergolong normal, Anda dapat menanganinya sendiri di rumah. Jangan biarkan morning sickness mengganggu aktivitas keseharian Anda . Beberapa cara berikut dapat membantu mengatasi mual dan muntah saat hamil:
- Istirahat yang cukup atau minimal tidur selama 7 jam per hari, karena kelelahan dapat memperparah morning sickness.
- Makan sedikit roti kering atau biskuit segera setelah bangun tidur, sebelum beranjak dari tempat tidur, dan lakukan juga jika terbangun di malam hari.
- Minum air putih yang cukup di pagi hari atau minimal 8 gelas per hari untuk membantu mengurangi rasa mual, atau coba air kelapa muda jika bosan dengan air putih tawar.
- Hindari makanan panas, karena aromanya lebih menyengat dibandingkan saat makanan sudah agak dingin.
- Pilih makanan tinggi protein dan karbohidrat yang mudah dicerna, seperti keju, kraker, susu, yoghurt, selai kacang, atau apel.
- Jauhi makanan berlemak, tinggi garam, dan pedas.
- Makan dengan porsi kecil tetapi sering, misalnya setiap 1–2 jam.
- Minum air jahe atau produk berbahan jahe untuk meredakan mual.
- Jauhi makanan atau bau yang memicu rasa mual.
- Berjalan di luar rumah pada pagi atau sore hari untuk mendapatkan udara segar, serta buka jendela agar sirkulasi udara di rumah baik.
- Jangan merokok dan selalu jauhi asap rokok.
- Konsumsi makanan yang mengandung vitamin B6, seperti biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
- Minum suplemen vitamin B6 sesuai anjuran dokter.
- Alihkan perhatian dari morning sickness dengan melakukan aktivitas ringan yang menyenangkan.
Seiring bertambahnya usia kehamilan, gejala morning sickness biasanya membaik dan umumnya hilang saat kandungan memasuki usia 12 minggu. Namun, pada sebagian ibu hamil, keluhan ini dapat berlangsung lebih lama, bahkan hingga akhir kehamilan.
Dalam kasus tertentu, mual dan muntah bisa sangat parah hingga disebut hiperemesis gravidarum (HG). Kondisi ini membuat ibu hamil sulit makan dan minum karena muntah terus-menerus, bahkan lebih dari 50 kali sehari. HG berisiko menyebabkan penurunan berat badan dan dehidrasi, sehingga memerlukan penanganan medis segera.
Jika keluhan tidak membaik dengan perawatan sederhana di rumah, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter. Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.