Lazostin adalah obat untuk mengatasi gejala vertigo akibat penyakit Ménière, seperti pusing berputar, mual, muntah, dan gangguan pendengaran. Lazostin hanya boleh diminum berdasarkan saran dari dokter.
Lazostin mengandung betahistin, yaitu kelompok obat antivertigo atau antihistamin H3. Obat ini berfungsi merangsang produksi histamin di telinga bagian dalam, sehingga aliran darah di telinga menjadi lancar. Efeknya, penumpukan cairan dan tekanan di area telinga menjadi berkurang dan gejala penyakit Meniere pun teredakan.

Lazostin hanya dapat dibeli dengan resep dokter dan umumnya perlu dikonsumsi secara rutin selama beberapa minggu sesuai arahan dokter.
Produk Lazostin
Lazostin tersedia dalam bentuk tablet dengan 2 varian, yaitu:
- Lazostin 8 mg 10 Tablet, yang mengandung 8 mg betahistine pada setiap tabletnya
- Lazostin 24 mg 10 Tablet, yang tiap tabletnya mengandung 24 mg betahistine
Apa Itu Lazostin
| Bahan aktif | Betahistine |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antivertigo atau antihistamin H3 |
| Manfaat | Mengatasi vertigo, mual, gangguan pendengaran, dan telinga berdenging yang disebabkan oleh penyakit Meniere. |
| Digunakan oleh | Dewasa |
| Lazostin untuk ibu hamil | Kategori C: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan betahistine terhadap ibu hamil maupun janin. |
| Ibu hamil tidak boleh menggunakan obat ini, kecuali atas persetujuan dokter. | |
| Lazostin untuk ibu menyusui | Kandungan betahistine dalam Lazostin dapat terserap ke dalam ASI. |
| Diskusikan dengan dokter perihal obat lain yang lebih aman untuk digunakan ibu menyusui | |
| Bentuk obat | Tablet oral disintegrasi |
Peringatan sebelum Menggunakan Lazostin
Efektivitas betahistin dalam Lazostin akan bekerja dengan optimal dalam meredakan gejala Meniere jika digunakan dengan benar. Begitu pun efek sampingnya. Adapun hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi Lazostin adalah:
- Bicarakan dengan dokter perihal riwayat alergi yang Anda miliki. Jangan minum obat ini jika Anda alergi dengan kandungan betahistine.
- Beri tahu dokter mengenai penyakit yang sedang atau pernah Anda derita, misalnya penyakit jantung, asma, tukak lambung , rhinitis alergi, atau gangguan fungsi hati.
- Sampaikan kepada dokter apabila Anda sedang menderita tekanan darah tinggi akibat tumor di kelenjar adrenal atau pheochromocytoma. Orang dengan kondisi tersebut biasanya tidak boleh minum obat yang mengandung betahistin.
- Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu bila ingin memberikan Lazostin kepada anak berusia 18 tahun ke bawah. Konsultasi bisa dilakukan secara langsung atau online.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Konsultasikan dengan dokter apabila ada obat, suplemen, atau produk herbal tertentu yang sedang atau akan digunakan bersama Lazostin. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya interaksi obat.
- Segera kunjungi dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah minum Lazostin.
Dosis dan Aturan Pakai Lazostin
Dosis minum Lazostin akan ditentukan dokter berdasarkan kondisi dan respon tubuh pasien terhadap pengobatan. Namun, dosis umum pemberian obat ini, yaitu 8–16 mg, 3 kali per hari. Sementara dosis pemeliharaannya berkisar 24–48 mg per hari, yang terbagi menjadi 2 atau 3 kali dosis minum.
Untuk lamanya waktu penggunaan obat ini juga akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi pasien, tetapi biasanya adalah 6–12 bulan. Untuk memaksimalkan pengobatan, imbangi konsumsi Lazostin dengan menerapkan pola hidup sehat.
Hal ini dapat dilakukan dengan membatasi asupan garam, berolahraga secara teratur, berhenti merokok, dan menghindari konsumsi minuman berkafein atau beralkohol.
Cara Menggunakan Lazostin dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan aturan yang tertera pada kemasan perihal cara penggunaanya. Jangan mengubah dosis tanpa persetujuan dokter. Lazostin akan bekerja dengan optimal ketika digunakan dengan benar. Caranya adalah:
- Minumlah obat ini bersama makanan atau setelah makan. Letakkan tablet di lidah atau telan secara utuh dengan bantuan air putih.
- Jadwalkan konsumsi Lazostin pada waktu yang sama setiap harinya. Pasang alarm sebagai pengingat.
- Segera minum Lazostin jika Anda lupa untuk mengonsumsinya. Namun, ketika jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Simpan Lazostin di tempat bersuhu ruang, kering, dan tidak terpapar sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Lazostin dengan Obat Lain
Interaksi obat dapat terjadi ketika Lazostin digunakan bersama obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal tanpa persetujuan dokter. Efek interaksi obat Lazostin meliputi:
- Penurunan efektivitas Lazostin, ketika diminum dengan obat antihistamin
- Peningkatan efek samping Lazostin, saat dikonsumsi bersama obat golongan MAOI, misalnya isocarboxazid, selegiline, phenelzine, dan tranylcypromine
Efek interaksi obat bisa dicegah dengan tidak menggunakan Lazostin bersama dengan obat, suplemen, atau produk herbal apa pun tanpa sepengetahuan dokter. Jadi, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu ketika ingin menggunakan Lazostin bersama dengan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
Efek Samping dan Bahaya Lazostin
Berikut adalah efek samping dari Lazostin:
- Perut kembung
- Sakit perut
- Asam lambung naik
- Mual
- Sakit kepala
Efek samping tersebut biasanya akan mereda dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, Anda perlu untuk berkonsultasi dengan dokter jika efek samping tidak juga membaik, makin parah, atau mengganggu aktivitas. Konsultasi bisa dilakukan melalui Chat Bersama Dokter untuk kemudahan.
Segera hubungi rumah sakit terdekat ketika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Bibir, mulut, tenggorokan, dan lidah tiba-tiba bengkak
- Sulit menelan
- Linglung
- Nyeri perut yang parah
- Sulit bernapas atau napas cepat
- Pusing seperti akan pingsan
- Kejang