Leiomyosarcoma adalah kanker langka yang berasal dari sel otot polos pada dinding organ dalam, seperti rahim, pembuluh darah, lambung, dan usus. Kanker jaringan lunak ini bersifat agresif karena dapat tumbuh cepat dan menyebar ke organ lain, seperti paru-paru, hati, atau tulang.

Leiomyosarcoma dapat menyerang siapa saja, tetapi paling sering terjadi pada perempuan dan orang dewasa berusia 40 tahun lebih. Kanker ini bisa tumbuh di berbagai organ tempat sel otot polos berada dan sering kali tidak menimbulkan gejala pada awal kemunculannya. 

Leiomyosarcoma

Akibatnya, leiomyosarcoma sering kali baru terdeteksi saat tumornya sudah berukuran besar atau telah menyebar ke organ lain.

Penyebab Leiomyosarcoma

Penyebab pasti leiomyosarcoma belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga penyakit ini berawal dari perubahan (mutasi) pada DNA sel otot polos yang menyebabkan sel tumbuh tidak terkendali dan berubah menjadi ganas.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena leiomyosarcoma antara lain:

  • Paparan radiasi sebelumnya, terutama pada pasien yang pernah menjalani terapi radiasi untuk mengobati kanker lain
  • Kelainan genetik langka, seperti sindrom Li-Fraumeni dan sindrom Lynch, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya sarkoma
  • Usia di atas 40 tahun, karena kerusakan DNA akibat proses penuaan membuat risiko mutasi sel meningkat
  • Riwayat kelainan pada organ yang mengandung otot polos, seperti mioma uteri pada wanita. Meski jarang, perubahan pada jaringan tersebut kadang dapat memicu terbentuknya sel ganas

Gejala Leiomyosarcoma

Gejala leiomyosarcoma dapat berbeda-beda tergantung pada lokasi dan ukuran tumor. Beberapa tanda umum yang bisa muncul antara lain:

  • Benjolan tidak nyeri yang terus membesar pada area tubuh tertentu, seperti perut, lengan, atau tungkai
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman di sekitar lokasi tumor
  • Gangguan fungsi organ, seperti perdarahan rahim abnormal bila tumor tumbuh di rahim atau gangguan pencernaan jika berada di saluran cerna
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Kelelahan berlebihan

Kapan Harus ke Dokter

Leiomyosarcoma termasuk kanker yang bersifat agresif, sehingga perlu ditangani sesegera mungkin agar tidak menyebar ke organ lain. Penanganan dini dapat meningkatkan peluang keberhasilan terapi dan mencegah terjadinya komplikasi serius. 

Oleh karena itu, segera kunjungi dokter ketika mengalami kondisi berikut ini: 

  • Menemukan benjolan yang terus membesar atau menimbulkan rasa nyeri
  • Mengalami perdarahan tidak normal, terutama dari rahim
  • Memiliki riwayat atau sudah terdiagnosis menderita leiomyosarcoma dan muncul gejala baru, seperti sesak napas, nyeri hebat, atau tubuh terasa lemah

Diagnosis Leiomyosarcoma

Diagnosis leiomyosarcoma dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan untuk memastikan lokasi, ukuran, dan tingkat penyebaran tumor. Awalnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan meraba area tubuh yang dicurigai terdapat benjolan dan menanyakan gejala yang dirasakan pasien.

Untuk menegakkan diagnosis, dokter dapat merekomendasikan beberapa pemeriksaan berikut:

  • USG (ultrasonografi), dilakukan sebagai pemeriksaan awal untuk mendeteksi adanya massa atau benjolan di organ dalam, terutama di perut atau rahim.
  • MRI (magnetic resonance imaging) dengan tujuan untuk melihat ukuran, batas, dan penyebaran tumor dengan lebih detail, terutama jika tumor berada di jaringan lunak atau dekat organ vital
  • CT scan, untuk membantu dokter memeriksa apakah kanker telah menyebar ke organ lain, seperti paru-paru atau hati.
  • Biopsi, dengan mengambil sampel jaringan tumor untuk diperiksa di laboratorium guna memastikan apakah sel tersebut bersifat ganas
  • Tes darah, untuk menilai kondisi umum tubuh, fungsi organ, dan kesiapan pasien menjalani pengobatan

Diagnosis yang tepat dan menyeluruh sangat penting agar pengobatan dapat direncanakan sesuai dengan kondisi dan stadium penyakit.

Pengobatan Leiomyosarcoma

Penanganan leiomyosarcoma bergantung pada lokasi, ukuran, tingkat keparahan, serta sejauh mana kanker telah menyebar. Tujuannya adalah mengangkat tumor sebanyak mungkin, mencegah kekambuhan, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Beberapa pilihan pengobatan meliputi:

Operasi

Merupakan metode utama dalam penanganan leiomyosarcoma. Dokter akan berusaha mengangkat seluruh tumor beserta jaringan sehat di sekitarnya untuk memastikan tidak ada sel kanker yang tersisa. 

Jika tumor tumbuh di area yang sulit dijangkau atau berdekatan dengan organ vital, operasi mungkin dikombinasikan dengan radioterapi agar lebih efektif.

Kemoterapi

Bertujuan membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker. Kemoterapi dapat diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan ukuran tumor, atau setelah operasi guna menghancurkan sisa sel kanker yang mungkin tertinggal. Pada kasus lanjut, kemoterapi juga bisa digunakan untuk membantu mengendalikan penyebaran penyakit.

Radioterapi

Menggunakan sinar berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker. Radioterapi biasanya diberikan jika operasi tidak memungkinkan dilakukan, atau sebagai terapi tambahan setelah operasi untuk menurunkan risiko kanker kambuh.

Pendekatan pengobatan akan disesuaikan secara individual berdasarkan kondisi pasien dan respons terhadap terapi. Kombinasi dari beberapa metode di atas sering kali memberikan hasil pengobatan yang lebih optimal.

Komplikasi Leiomyosarcoma

Tanpa penanganan yang tepat, leiomyosarcoma dapat berkembang pesat dan menimbulkan berbagai komplikasi serius. Pertumbuhan tumor yang tidak terkendali dapat merusak jaringan di sekitarnya, mengganggu fungsi organ, dan menurunkan kualitas hidup penderita. 

Beberapa komplikasi leiomysarcoma antara lain:

  • Penyebaran kanker (metastasis) ke organ lain, seperti paru-paru, hati, atau tulang
  • Penurunan fungsi organ tempat tumor tumbuh, misalnya gangguan pencernaan jika menyerang saluran cerna atau perdarahan jika tumbuh di rahim
  • Penurunan berat badan dan kelemahan fisik berat akibat energi tubuh yang banyak digunakan untuk melawan sel kanker
  • Efek samping pengobatan, seperti infeksi, mual, rambut rontok, atau gangguan penyembuhan luka pascaoperasi

Pencegahan Leiomyosarcoma

Hingga saat ini, belum ada cara yang pasti untuk mencegah leiomyosarcoma. Meski demikian, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko terkena kanker, termasuk leiomyosarcoma. Hal tersebut adalah: 

  • Menghindari paparan radiasi yang tidak diperlukan, terutama jika tidak ada indikasi medis yang jelas
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama bagi individu dengan riwayat terapi radiasi atau kelainan genetik tertentu yang dapat meningkatkan risiko kanker jaringan lunak
  • Menerapkan gaya hidup sehat dengan menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, membatasi konsumsi alkohol, tidak merokok, dan rutin beraktivitas fisik

Leiomyosarcoma memang termasuk kanker langka, tetapi sifatnya yang agresif membuatnya perlu untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter melalui chat ketika menemukan benjolan yang terus membesar, mengalami perdarahan tidak normal, atau merasakan gejala yang mencurigakan. 

Dokter dapat membantu menilai gejala dan menentukan langkah pemeriksaan lanjutan yang diperlukan. Jika hasilnya mengarah ke kondisi serius, Anda akan dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan langsung agar penanganan dapat dilakukan sedini mungkin.