Lenvatinib adalah obat untuk menangani kanker tiroid atau kanker ginjal stadium lanjut yang tidak bisa diatasi dengan metode pengobatan lain. Obat ini juga digunakan dalam penanganan kanker endometrium atau kanker hati yang tidak bisa ditangani dengan operasi. Lenvatinib tersedia dalam bentuk kapsul.

Lenvatinib bekerja dengan cara menghambat enzim tirosin kinase, yang terlibat dalam pertumbuhan dan pembelahan sel kanker. Dengan cara ini, pertumbuhan dan penyebaran kanker bisa diperlambat, bahkan dihentikan.

Lenvatinib

Merek dagang lenvatinib: Lenvima.

Apa Itu Lenvatinib

Golongan Obat resep
Kategori Obat antikanker golongan penghambat protein kinase
Manfaat Mengobati kanker tiroid, kanker ginjal stadium lanjut, kanker hati yang tidak bisa ditangani dengan operasi, atau kanker endometrium stadium lanjut
Digunakan oleh Dewasa usia ≥18 tahun
Lenvatinib untuk ibu hamil Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Lenvatinib untuk ibu menyusui Jangan menyusui selama menjalani pengobatan dengan lenvatinib sampai 1 minggu setelah dosis terakhir.
Bentuk obat Kapsul

Peringatan sebelum Menggunakan Lenvatinib

Penggunaan lenvatinib harus mengikuti arahan dari dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum menggunakan obat ini:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Lenvatinib tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
  • Informasikan kepada dokter jika  memiliki penyakit jantung, termasuk, gagal jantung, serangan jantung, atau aritmia, baik pada diri sendiri maupun keluarga.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit liver, stroke, penyakit ginjal, gangguan elektrolit, epilepsi, aneurisma aorta, atau gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia.
  • Pastikan Anda memberi tahu dokter jika sedang hamil, mungkin sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Gunakan alat kontrasepsi yang paling efektif untuk mencegah kehamilan selama menggunakan lenvatinib sampai 30 hari setelah dosis terakhir. Obat kanker ini dapat membahayakan janin jika terjadi kehamilan.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan lenvatinib jika direncanakan menjalani tindakan medis tertentu atau operasi, termasuk operasi gigi. Penggunaan lenvatinib mungkin perlu dihentikan setidaknya 5 hari sebelum operasi.
  • Mintalah saran dokter mengenai penggunaan lenvatinib jika Anda sedang menjalani terapi dengan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah minum lenvatinib. Obat ini dapat menimbulkan efek samping berupa pusing dan lelah. Pastikan kondisi Anda sudah benar-benar prima sebelum melakukan kegiatan tersebut.
  • Segera ke dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan lenvatinib.

Dosis dan Aturan Pakai Lenvatinib

Dosis lenvatinib yang diberikan dokter bisa berbeda tergantung pada jenis kanker yang ditangani, serta kondisi kesehatan dan respons pasien terhadap pengobatan. Pada kondisi tertentu, dosis lenvatinib disesuaikan dengan berat badan (BB) pasien.

Berikut dosis lenvatinib untuk orang dewasa berdasarkan jenis kankernya:

Kondisi: Kanker tiroid stadium lanjut, kanker tiroid yang sudah menyebar ke organ lain, atau yang tidak bisa ditangani dengan terapi radiasi

  • Dosis 24 mg 1 kali sehari

Kondisi: Kanker hati yang tidak bisa ditangani dengan operasi

  • Dosis 8 mg, 1 kali sehari untuk pasien dengan berat badan <60 kg.
  • Dosis 12 mg, 1 kali sehari untuk pasien dengan berat badan >60 kg.

Kondisi: Kanker ginjal stadium lanjut

  • Dosis 18 mg, 1 kali sehari. Pemberian lenvatinib dikombinasikan dengan averolimus.

Kondisi: Kanker endometrium stadium lanjut

  • Dosis 20 mg, 1 kali sehari. Pemberian lenvatinib dikombinasikan dengan pembrolizumab

Cara Menggunakan Lenvatinib dengan Benar

Gunakanlah lenvatinib sesuai dengan anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa sepengetahuan dokter.

Agar efek pengobatan maksimal, ikutilah panduan penggunaan lenvatinib berikut:

  • Lenvatinib dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
  • Telanlah kapsul lenvatinib dengan air putih.
  • Konsumsilah lenvatinib secara teratur agar hasil pengobatan optimal. Jika Anda lupa, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Bila memungkinkan, periksalah tekanan darah Anda secara berkala menggunakan tensimeter. Laporkan kepada dokter jika tekanan darah terlalu tinggi. Penggunaan lenvatinib bisa meningkatkan tekanan darah. 
  • Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan lenvatinib, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani tes fungsi hati dan pemeriksaan darah secara berkala.
  • Simpan lenvatinib dalam wadah tertutup di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari. Jauhkan obat dari jangkauan anak.
  • Jangan konsumsi lenvatinib yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Interaksi Lenvatinib dengan Obat Lain

Efek interaksi yang bisa terjadi jika lenvatinib digunakan bersama obat lain adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung jika digunakan bersama quinidine, procainamide, atau amiodarone
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan tulang rahang jika digunakan bersama bevacizumab

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, mintalah persetujuan dokter jika hendak menggunakan Lenvatinib bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Lenvatinib

Efek samping yang bisa timbul akibat penggunaan lenvatinib adalah:

  • Mual atau muntah
  • Sakit perut
  • Diare atau justru sembelit
  • Hilang nafsu makan
  • Mulut kering
  • Suara serak
  • Berat badan menurun
  • Nyeri otot
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Susah tidur
  • Rambut rontok
  • Tekanan darah meningkat

Hubungi dokter jika efek samping tersebut tidak mereda atau makin berat. Guna memastikan kondisi dan mendapat penanganan yang cepat, Anda bisa berkonsultasi melalui Chat Bersama Dokter. Melalui layanan tersebut, dokter akan memberikan saran pengobatan untuk mengatasi efek samping yang muncul.

Segera ke IGD terdekat jika timbul reaksi alergi obat setelahnya atau efek samping serius berikut ini:

  • Mimisan yang sulit berhenti atau menstruasi yang sangat banyak
  • Batuk darah, muntah darah atau muntah seperti bubuk kopi, kencing berdarah, buang air besar berdarah atau hitam seperti aspal
  • Denyut jantung cepat, lambat, atau tidak teratur
  • Sakit kepala hebat, penglihatan kabur, sensasi berdenyut di leher atau telinga
  • Nyeri atau mati rasa pada rahang, gusi bengkak, atau luka di mulut yang sulit sembuh setelah tindakan gigi
  • Gejala gangguan jantung, seperti nyeri dada yang bisa menjalar ke area bahu dan rahang, bengkak di tungkai atau kaki, berat badan naik drastis, sesak napas
  • Gejala gangguan liver, seperti urine berwarna gelap, tinja pucat seperti dempul, penyakit kuning
  • Gejala gangguan ginjal, seperti nyeri saat buang air kecil, urine yang keluar makin sedikit atau tidak keluar sama sekali
  • Lumpuh sebelah badan, wajah tidak simetris atau salah satu sisi wajah turun, bicara cadel dan tidak beraturan, penglihatan buram, hilang keseimbangan