Kanker ginjal adalah kondisi ketika sel-sel di ginjal tumbuh secara tidak normal dan tidak terkendali. Penyakit ini biasanya menyerang orang usia di atas 60 tahun. Sementara kanker ginjal yang terjadi pada anak-anak disebut dengan tumor Wilms.

Ginjal merupakan organ yang berfungsi untuk menyaring sisa metabolisme dalam darah dan membuangnya dalam bentuk urine. Selain itu, ginjal juga memproduksi enzim renin sebagai pengendali tekanan darah dan hormon eritropoietin yang berfungsi dalam pembentukan sel darah merah.

Kanker Ginjal - Alodokter

Sama seperti kanker lain, kanker ginjal yang terdeteksi dan diterapi lebih awal dapat meningkatkan peluang pasien untuk sembuh. Akan tetapi, keberhasilan pengobatan juga tergantung pada jenis kanker, usia pasien, dan faktor lainnya.

Penyebab Kanker Ginjal

Kanker ginjal terjadi akibat mutasi (perubahan) gen pada sel-sel ginjal. Mutasi ini menyebabkan sel ginjal tumbuh tidak normal dan tidak terkendali. Kumpulan sel abnormal tersebut kemudian membentuk tumor yang dapat menyebar ke seluruh ginjal, atau bahkan ke organ tubuh lain.

Belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya mutasi tersebut. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker ginjal, yaitu:

  • Merokok
  • Menderita hipertensi
  • Menderita obesitas
  • Memiliki riwayat kanker ginjal dalam keluarga
  • Berusia lebih dari 50 tahun
  • Menjalani perawatan gagal ginjal jangka panjang, seperti cuci darah
  • Bekerja di lingkungan yang berisiko terpapar bahan kimia tertentu, seperti bahan kimia pembersih peralatan (trikloroetilen)
  • Menderita penyakit genetik, seperti sindrom Von Hippel-Lindau
  • Berjenis kelamin laki-laki

Jenis Kanker Ginjal

Berdasarkan karakteristiknya, kanker ginjal dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Renal cell carcinoma
    Kanker ginjal ini merupakan jenis yang paling sering menyerang orang dewasa. Renal cell carcinoma bermula di lapisan tubulus ginjal, yaitu serangkaian tabung yang berfungsi untuk mengangkut cairan tubuh dan darah menuju ginjal.
  • Urothelial carcinoma
    Urothelial carcinoma merupakan jenis kanker ginjal yang bermula di pelvis ginjal. Pengobatan untuk kanker ginjal jenis ini biasanya sama seperti kanker kandung kemih, karena berasal dari sel yang sama.
  • Sarcoma
    Kanker ginjal jenis ini sangat jarang terjadi. Sarcoma bermula di jaringan ikat yang mengelilingi organ ginjal.
  • Wilm’s tumor
    Wilm’s tumor adalah jenis kanker ginjal yang paling sering terjadi pada anak-anak. Umumnya, tumor Wilms terdiagnosis pada anak usia di bawah 10 tahun.

Gejala Kanker Ginjal

Kanker ginjal umumnya tidak menimbulkan gejala saat masih stadium awal. Jika sudah memasuki stadium lanjut, gejala kanker ginjal yang dapat muncul adalah:

  • Benjolan di sekitar pinggang atau perut
  • Nyeri di sekitar punggung bawah dan pinggang
  • Demam yang tak kunjung mereda
  • Keringat berlebih, terutama pada malam hari
  • Berat badan turun tanpa sebab yang pasti
  • Hilang selera makan
  • Pucat, lemas, dan mudah lelah
  • Urine berdarah (hematuria)
  • Kurang darah (anemia)

Kapan harus ke dokter

Seperti yang telah dijelaskan di atas, kanker ginjal stadium awal umumnya tidak menimbulkan gejala. Oleh sebab itu, jika Anda memiliki kondisi atau penyakit yang berisiko menyebabkan kanker ginjal, periksakan kesehatan ginjal secara rutin ke dokter.

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala kanker ginjal, terutama bila keluhan telah berlangsung dalam jangka panjang. Pemeriksaan dan penanganan lebih dini dapat mencegah komplikasi yang membahayakan jiwa.

Setelah dinyatakan sembuh dari kanker ginjal, tetap lakukan kontrol rutin ke dokter. Hal ini bertujuan untuk mencegah kambuhnya kanker.

Diagnosis Kanker Ginjal

Untuk mendiagnosis kanker ginjal, dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan, kapan gejala tersebut muncul, serta riwayat penyakit pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi adanya benjolan atau pembengkakan di sekitar punggung bawah dan pinggang.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang agar diagnosis yang didapat lebih akurat. Pemeriksaan penunjang tersebut meliputi:

  • Tes darah, untuk mengukur jumlah sel-sel darah merah, memeriksa fungsi ginjal dan penanda tumor (tumor marker)
  • Tes urine, untuk mendeteksi infeksi atau darah dalam urine
  • Pemindaian dengan USG, CT scan, atau MRI, untuk melihat kondisi ginjal dengan lebih detail
  • Biopsi ginjal, untuk mendeteksi sel kanker dengan mengambil dan meneliti sampel jaringan ginjal

Stadium Kanker Ginjal

Hasil pemeriksaan di atas akan digunakan oleh dokter untuk menentukan stadium kanker ginjal. Berdasarkan tingkat keparahannya, kanker ginjal terbagi menjadi empat stadium, seperti dijelaskan berikut ini:

  • Stadium 1
    Tumor berdiameter tidak lebih dari 7 cm dan belum menyebar ke kelenjar di sekitarnya.
  • Stadium 2
    Kanker sudah berdiamater lebih dari 7 cm, tetapi belum menyebar ke kelenjar di sekitarnya.
  • Stadium 3
    Kanker ginjal telah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya.
  • Stadium 4
    Pada stadium ini, kanker telah menyebar ke organ-organ lain, seperti usus, pankreas, atau paru-paru.

Pengobatan Kanker Ginjal

Penanganan untuk kanker ginjal yang diberikan oleh dokter akan disesuaikan dengan ukuran, letak, stadium kanker, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter adalah:

Operasi

Operasi adalah prosedur yang paling sering dilakukan untuk menangani kanker ginjal. Namun, operasi hanya bisa dilakukan jika tumor masih di stadium awal. Jenis operasi kanker ginjal yang umum dilakukan di antaranya:

  • Nefrektomi parsial, untuk mengangkat bagian tertentu di ginjal yang terkena kanker
  • Nefrektomi radikal, untuk mengangkat seluruh bagian ginjal yang terdapat sel kanker

Operasi kanker ginjal dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu operasi terbuka dan operasi laparoskopi atau lubang kunci. Operasi terbuka dilakukan dengan membuat sayatan besar di perut atau punggung, sedangkan laparoskopi dilakukan dengan membuat sayatan kecil.

Terapi ablasi

Terapi ablasi dilakukan jika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk menjalani operasi. Ada dua cara yang bisa dilakukan dalam terapi ablasi, yaitu:

  • Krioterapi, yaitu prosedur untuk membekukan dan menghancurkan sel-sel kanker menggunakan nitrogen cair
  • Ablasi radiofrekuensi, yaitu terapi yang dilakukan dengan gelombang suara berkekuatan tinggi untuk menghancurkan tumor

Terapi ablasi umumnya tidak menyebabkan komplikasi serius. Akan tetapi, terapi ini bisa menimbulkan efek samping berupa perdarahan di sekitar ginjal dan kerusakan di ureter, yaitu saluran yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih.

Embolisasi

Embolisasi dilakukan jika kanker ginjal sudah memasuki stadium lanjut dan kondisi pasien tidak memungkinkan untuk menjalani operasi. Prosedur ini bertujuan untuk menghambat atau mengurangi pasokan darah ke sel-sel kanker di ginjal. Dengan demikian, sel kanker di ginjal akan mati atau hilang secara perlahan.

Radioterapi

Radioterapi adalah terapi untuk membunuh sel kanker menggunakan sinar-X berkekuatan tinggi. Salah satu jenis radioterapi yang digunakan adalah radioterapi eksternal. Tindakan ini dilakukan dengan mengarahkan sinar radiasi ke ginjal dari luar tubuh pasien.

Radioterapi tidak dapat menyembuhkan kanker ginjal. Akan tetapi, terapi ini bisa memperlambat perkembangan kanker dan membantu mengendalikan gejala.

Radioterapi dapat dilakukan jika kanker ginjal telah menyebar ke bagian tubuh lain, seperti tulang atau otak. Meski demikian, radioterapi bisa menimbulkan efek samping, seperti kelelahan, diare, atau perubahan warna kulit di area yang terkena radiasi.

Terapi target

Terapi target adalah pemberian obat-obatan khusus untuk mengatasi kanker ginjal. Terapi ini dapat diberikan untuk menangani kanker ginjal stadium lanjut yang tidak sembuh dengan terapi lain. Obat-obatan yang diberikan pada terapi ini adalah:

  • Sunitinib
    Obat ini bekerja dengan cara menghambat protein kinase, yaitu enzim yang membantu pertumbuhan sel kanker sehingga perkembangan kanker dapat dihentikan. Sunitinib tersedia dalam bentuk kapsul.
  • Pazopanib
    Sama seperti sunitinib, obat-obatan lain seperti axitinib dan pazopanib juga bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan sel kanker. Pazopanib tersedia dalam bentuk tablet.
  • Sorafenib
    Obat ini berfungsi untuk menghentikan pembentukan pembuluh darah baru yang dibutuhkan sel kanker untuk tumbuh.
  • Everolimus dan temsirolimus
    Kedua obat ini bekerja dengan cara menghambat atau mengganggu fungsi MTOR, yaitu protein yang membantu sel-sel kanker tumbuh dan membelah. Terhambatnya fungsi MTOR akan mencegah perkembangan sel kanker.

Komplikasi Kanker Ginjal

Kanker ginjal yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, seperti:

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Kadar kalsium tinggi dalam darah
  • Peningkatan eritrosit
  • Gangguan di hati atau limpa
  • Penyebaran sel kanker ke organ lain (metastasis)

Pencegahan Kanker Ginjal

Mengingat penyebab kanker ginjal belum diketahui secara pasti, maka belum ada cara untuk mencegah penyakit ini. Namun, menjalani pola hidup yang sehat dapat membantu menurunkan risiko terkena kanker ginjal. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:

  • Berhenti merokok
  • Menjaga tekanan darah tetap normal
  • Menjaga berat badan agar tetap ideal
  • Memperbanyak konsumsi buah dan sayur
  • Berolahraga secara rutin
  • Menggunakan alat pelindung diri di lingkungan kerja yang rentan terjadi paparan bahan kimia berbahaya