Limfoma mata adalah jenis kanker mata yang umumnya berkembang di retina dan cairan bola mata. Selain menyebabkan gangguan pada mata, limfoma mata sering kali dapat menyebar ke otak sehingga menimbulkan gejala yang lebih berat.

Limfoma mata juga dikenal sebagai limfoma okular. Limfoma mata dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, kondisi ini lebih sering dialami oleh individu yang berusia lanjut atau penderita penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh, seperti HIV/AIDS.

Limfoma Mata - Alodokter

Jenis Limfoma Mata

Limfoma mata atau limfoma okular terbagi dalam tiga jenis, yaitu:

  • Limfoma intraokular
    Limfoma intraokular merupakan jenis limfoma mata yang paling umum terjadi. Limfoma mata ini dapat berkembang di area belakang mata (retina), cairan di dalam bola mata (vitreus), atau saraf mata. Umumnya, jenis ini termasuk ke dalam kanker kelenjar getah bening, yaitu limfoma non-Hodgkin.
  • Limfoma uveal
    Limfoma uveal merupakan limfoma yang terjadi di uvea, yaitu lapisan tengah mata. Limfoma uveal dapat menyerang bagian lapisan tengah mata yang terdiri atas selaput pelangi mata (iris), lapisan pembuluh darah mata (koroid), dan jaringan ikat antara iris dan koroid (badan siliar).
  • Limfoma adneksa okular
    Limfoma adneksa okular merupakan jenis limfoma mata yang terjadi di luar permukaan mata. Jenis ini dapat menyerang bagian rongga bola mata, lapisan permukaan mata (konjungtiva), kelenjar air mata, dan kelopak mata.

Penyebab Limfoma Mata

Limfoma mata disebabkan oleh perubahan atau mutasi pada DNA di sel darah putih (limfosit). Perubahan tersebut dapat menyebabkan limfosit tidak berfungsi dengan normal dan berkembang secara tidak terkendali.

Penyebab terjadinya mutasi DNA tersebut masih dalam penelitian. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena limfoma mata, yaitu:

  • Menderita HIV atau AIDS
  • Mengalami penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis
  • Memiliki kondisi medis tertentu yang menyerang sistem kekebalan tubuh
  • Mengonsumsi obat-obatan imunosupresif dalam jangka panjang, yaitu obat yang dapat menurunkan kerja sistem kekebalan tubuh

Gejala Limfoma Mata

Gejala awal yang muncul pada penderita limfoma mata tidak terlalu spesifik dan bisa mirip dengan penyakit mata lain. Keluhan limfoma mata juga bisa bervariasi tergantung pada jenisnya, yaitu:

Limfoma intraokular

Gejala limfoma intraokular umumnya berkembang dengan cepat. Beberapa keluhannya adalah:

  • Penglihatan kabur
  • Garis atau bintik-bintik dalam pandangan (floaters)
  • Penglihatan tidak tajam
  • Mata merah

Limfoma uveal

Berbeda dengan limfoma intraokular, limfoma uveal berkembang secara bertahap. Gejala yang dapat timbul antara lain:

  • Penglihatan kabur yang berulang
  • Bagian putih mata menjadi kekuningan
  • Mata merah, tetapi tidak terasa sakit
  • Gangguan penglihatan berupa perubahan bentuk pada benda yang dilihat, seperti melihat garis lurus tampak bengkok

Limfoma adneksa okular

Limfoma adneksa okular dapat berkembang secara perlahan. Beberapa gejala yang dapat timbul adalah:

  • Mata menonjol
  • Penglihatan ganda
  • Kelopak mata bengkak
  • Penurunan pandangan
  • Benjolan atau daging tumbuh di mata

Gejala limfoma mata biasanya terjadi pada kedua mata, tetapi keluhan yang muncul dapat lebih jelas pada satu mata.

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala di atas secara terus-menerus, tidak membaik meski sudah diobati, atau bertambah parah.

Perlu diketahui bahwa makin cepat limfoma mata dideteksi, makin mudah pula untuk mengobatinya. Kemungkinan pengobatannya berhasil juga akan lebih tinggi.

Jika mengalami keluhan pada mata atau khawatir memiliki risiko limfoma, Anda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis mata melalui layanan Chat Bersama Dokter. Dokter akan membantu mengevaluasi gejala dan memberikan saran medis yang sesuai.

Diagnosis Limfoma Mata

Untuk mendiagnosis limfoma mata, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala dan riwayat penyakit pasien, serta kapan gejala mulai muncul.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan oftalmoskopi, untuk melihat secara jelas bagian dalam mata, seperti retina dan pembuluh darah. Oftalmoskopi dapat mendeteksi dini jenis penyakit pada mata yang memiliki keluhan.

Pemeriksaan tambahan berikut mungkin juga dibutuhkan untuk mendiagnosis limfoma mata:

  • Foto fundus atau USG mata, untuk melihat kondisi bagian belakang mata, termasuk retina dan vitreus, serta mendeteksi kelainan yang mencurigakan
  • Angiografi fluoresen, untuk melihat kondisi pembuluh darah di mata dan melihat adanya gangguan aliran darah akibat limfoma
  • Biopsi, untuk memastikan keberadaan sel limfoma dan menentukan jenisnya, dengan cara mengambil sampel jaringan dari mata kemudian diperiksa di laboratorium
  • Foto Rontgen, MRI, atau CT scan pada otak, saluran pencernaan, paru-paru, jantung, dan organ reproduksi, untuk mendeteksi apakah limfoma dari mata telah menyebar ke bagian tubuh lain

Stadium Limfoma Mata

Melalui hasil pemeriksaan di atas, dokter dapat menentukan stadium atau tingkat keparahan limfoma mata pada pasien. Berikut adalah penjelasannya:

  • Stadium 1
    Pada tahap ini, sel kanker hanya menyerang satu kelenjar getah bening di mata.
  • Stadium 2
    Pada stadium 2, sel kanker menyerang dua atau lebih kelenjar getah bening pada satu mata dan belum menyebar pada organ lain.
  • Stadium 3
    Pada stadium ini, sel kanker sudah menyerang kelenjar getah bening yang terletak jauh dari mata, misalnya di tubuh bagian bawah (perut ke bawah).
  • Stadium 4
    Pada stadium 4, kanker telah menyebar keluar sistem getah bening, misalnya pada organ lain atau sumsum tulang.

Pengobatan Limfoma Mata

Pengobatan limfoma mata bertujuan untuk menghancurkan sel kanker dan mencegah penyebarannya. Beberapa metode pengobatan yang biasa digunakan adalah:

Radioterapi

Radioterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker menggunakan pancaran sinar berenergi tinggi. Pengobatan ini biasanya diberikan pada kedua mata.

Radioterapi juga dapat digunakan pada otak dan sumsum tulang belakang untuk menghancurkan sel kanker yang mungkin sudah menyebar.

Kemoterapi

Kemoterapi adalah pemberian obat untuk menghancurkan sel kanker. Obat kemoterapi dapat diberikan melalui infus vena, suntikan ke cairan serebrospinal, suntikan langsung ke mata, atau obat oles yang digunakan di permukaan mata.

Sejumlah obat kemoterapi yang sering digunakan untuk limfoma mata antara lain:

  • Metotreksat
  • Procarbazine
  • Vincristine
  • Thiotepa
  • Sitarabin
  • Mitomisin

Bedah

Prosedur bedah biasanya dilakukan pada limfoma yang menyerang konjungtiva (selaput bening di permukaan mata) agar limfoma tidak menyebar. Jenis prosedur bedah yang dapat dilakukan meliputi:

  • Cryosurgery, untuk menghilangkan bagian yang terkena kanker saja
  • Reseksi mata (enukleasi), yakni pengangkatan seluruh mata jika area yang terkena limfoma terlalu luas

Komplikasi Limfoma Mata

Komplikasi limfoma mata dapat terjadi akibat penyakit itu sendiri maupun efek pengobatannya. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada mata adalah:

  • Katarak
  • Ulkus kornea, yakni luka pada permukaan kornea
  • Glaukoma, yaitu tekanan pada bola mata meningkat
  • Peradangan saraf mata (neuritis optik)
  • Kebutaan
  • Perubahan pada struktur wajah akibat penyebaran tumor atau prosedur bedah

Selain itu, limfoma mata juga dapat menyebar ke otak, menimbulkan komplikasi neurologis antara lain:

  • Pusing
  • Mati rasa
  • Kelemahan otot pada satu sisi tubuh
  • Gangguan keseimbangan tubuh
  • Penurunan fungsi otak
  • Kejang

Pencegahan Limfoma Mata

Limfoma mata dapat dihindari dengan cara menghindari faktor pemicunya dan menjalani pola hidup sehat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:

  • Menghindari faktor risiko HIV/AIDS, misalnya tidak menggunakan obat terlarang, menghindari penggunaan jarum suntik, dan tidak berhubungan intim secara bebas tanpa pengaman
  • Menerapkan pola makan sehat dengan asupan gizi lengkap dan seimbang
  • Mengurangi konsumsi makanan cepat saji atau makanan olahan
  • Menjaga berat badan agar tetap ideal
  • Berolahraga secara rutin untuk menjaga daya tahan tubuh
  • Tidak merokok karena rokok dapat melemahkan daya tahan tubuh