Limoxin adalah obat untuk mengatasi batuk berdahak yang disebabkan oleh gangguan pernapasan, seperti asma bronkial atau bronkitis. Obat ini mengandung ambroxol sebagai pengencer dahak. Limoxin dapat ditemukan dalam sediaan tablet, sirop, dan tetes atau drops.

Kandungan ambroxol pada Limoxin bekerja mencairkan dahak yang kental dan lengket. Cara kerja tersebut mempermudah pengeluaran dahak ketika batuk. Dengan minum obat ini, dahak berkurang dan batuk pun mereda sehingga napas menjadi lega.

Limoxin

Produk ambroxol, seperti Limoxin, bisa digunakan pada berbagai kondisi dengan batuk berdahak, termasuk batuk pilek (common cold), emfisema, atau bronkiektasis.

Produk Limoxin

Berikut adalah 3 varian produk Limoxin beserta rincian kandungannya:

Limoxin merupakan obat resep yang bisa diperoleh setelah berkonsultasi secara langsung atau online dengan dokter.

Apa Itu Limoxin

Bahan aktif Ambroxol
Golongan Obat resep
Kategori Obat pengencer dahak jenis mukolitik
Manfaat Mengencerkan dahak
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Limoxin untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping ambroxol terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Limoxin untuk ibu menyusui Produk obat ambroxol, seperti Limoxin, aman untuk ibu menyusui selama digunakan sesuai anjuran dokter.
Bentuk obat Tablet, sirop, tetes oral (drops)

Peringatan sebelum Menggunakan Limoxin

Hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Limoxin, baik untuk diri sendiri maupun untuk anak, antara lain:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki. Orang yang alergi terhadap ambroxol tidak boleh menggunakan Limoxin.
  • Jangan memberikan Limoxin kepada anak, kecuali jika dianjurkan oleh dokter.
  • Informasikan kepada dokter jika batuk yang dialami sudah berlangsung lebih dari 2 minggu. Beri tahu juga dokter apabila batuk diikuti dengan demam tinggi, berat badan menurun, maupun keringat dingin pada malam hari.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter apabila batuk disertai dahak kental berwarna kuning atau hijau, maupun batuk berdarah.
  • Mintalah saran dokter mengenai penggunaan obat batuk berdahak yang mengandung ambroxol jika memiliki penyakit paru obstruktif kronis atau asma yang sering kambuh. 
  • Informasikan kepada dokter jika sedang atau pernah mengalami penyakit liver, tukak usus dua belas jari, tukak lambung, atau penyakit ginjal.
  • Beri tahu dokter jika sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui. 
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Limoxin jika sedang menjalani terapi dengan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mencegah interaksi antarobat.
  • Segera hubungi dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Limoxin.

Dosis dan Aturan Pakai Limoxin

Berikut adalah dosis Limoxin untuk mengatasi batuk berdahak berdasarkan sediaan obatnya:

Limoxin sediaan tablet

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1 tablet, 3 kali sehari. Dosis bisa ditambah menjadi 2 tablet, 2 kali sehari. 
  • Anak usia 5–12 tahun: ½ tablet, 3 kali sehari.

Limoxin sediaan sirop

  • Dewasa dan anak usia >12 tahun: 5 ml (1 sendok takar) 3 kali sehari.
  • Anak usia 5–12 tahun:  2,5 ml (½ sendok takar) 3 kali sehari.

Limoxin sediaan drops

  • Anak usia <2 tahun: 0,5 ml, 2 kali sehari 
  • Anak usia 2–5 tahun: 0,5 ml, 3 kali sehari
  • Anak usia 6–12 tahun: 1 ml, 2–3 kali sehari.

Cara Menggunakan Limoxin dengan Benar

Pastikan untuk menggunakan Limoxin sesuai anjuran dokter dan petunjuk pada kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dianjurkan tanpa sepengetahuan dokter.

Berikut adalah panduan penggunaan Limoxin yang benar:

  • Konsumsilah Limoxin pada waktu makan atau segera sesudah makan. 
  • Telan tablet Limoxin dengan air putih.
  • Apabila diresepkan Limoxin sediaan sirop atau drops, kocoklah botol sebelum obat dikonsumsi. Gunakanlah alat takar yang disertakan dalam kemasan supaya dosisnya tepat.
  • Jika lupa menggunakan Limoxin, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi obat berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Obat batuk berbahan ambroxol hanya digunakan ketika ada keluhan saja. Hentikan konsumsi Limoxin jika keluhan batuk berdahak sudah hilang. 
  • Simpan Limoxin di tempat yang sejuk dan terhindar dari suhu panas dan lembap. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan menggunakan Limoxin yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Interaksi Limoxin dengan Obat Lain

Kandungan ambroxol dalam Limoxin dapat meningkatkan kadar obat antibiotik tertentu, seperti cefuroxime, amoxicillin, erythromycin, atau doxycycline, di paru-paru. Interaksi ini tidak dianggap berbahaya. Namun, agar aman, diskusikan dengan dokter jika akan menggunakan Limoxin bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Limoxin

Efek samping yang timbul akibat penggunaan Limoxin bisa berupa gangguan pencernaan, seperti:

  • Mual atau muntah
  • Rasa panas di dada atau heartburn
  • Perut kembung atau begah
  • Sakit perut
  • Sakit maag
  • Diare

Pada sebagian orang, penggunaan obat batuk berbahan ambroxol juga bisa menimbulkan keluhan mulut kering atau tenggorokan kering. 

Hubungi dokter jika terjadi alergi obat atau efek samping yang mengganggu setelah mengonsumsi Limoxin. Guna mendapatkan penanganan awal yang cepat, Anda bisa berkonsultasi melalui Chat Bersama Dokter.

Melalui chat, dokter dapat memberikan pengobatan untuk mengatasi efek samping. Jika memang diperlukan pertolongan medis secepatnya, dokter akan menyarankan Anda untuk ke IGD terdekat.