Lixiana adalah obat untuk mencegah dan mengatasi penggumpalan darah. Obat ini bisa membantu mencegah stroke, gangguan irama jantung, serta penyumbatan pembuluh darah di kaki dan paru-paru.

Lixiana mengandung zat aktif edoxaban. Zat ini bekerja dengan cara menghambat zat tertentu dalam tubuh yang dapat menyebabkan darah menggumpal, sehingga aliran darah ke organ-organ penting, seperti jantung dan otak, dapat terjaga.

Lixiana

Lixiana juga sering diberikan kepada pasien yang baru menjalani operasi, karena memiliki risiko tinggi mengalami penggumpalan darah. Lixiana tersedia dalam bentuk tablet dan hanya boleh digunakan dengan resep dokter.

Apa Itu Lixiana

Bahan aktif Edoxaban 30 mg
Golongan Obat resep
Kategori Antikoagulan 
Manfaat Mencegah dan mengobati DVT, emboli paru, dan mencegah stroke pada fibrilasi atrium nonvalvular
Digunakan oleh Dewasa 
Lixiana untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Penggunaan obat ini hanya disarankan jika manfaat yang diperoleh bagi ibu dianggap lebih besar daripada risiko terhadap janin.
Lixiana untuk ibu menyusui Hingga saat ini, belum tersedia data ilmiah yang menunjukkan apakah kandungan edoxaban dalam Lixiana dapat masuk ke dalam ASI. Oleh karena itu, ibu menyusui disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Bentuk obat Tablet salut selaput

Peringatan sebelum Menggunakan Lixiana

Agar Lixiana dapat bekerja secara optimal dan tidak menimbulkan efek yang tidak diinginkan, penting untuk memperhatikan hal-hal berikut sebelum mengonsumsinya:

  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat alergi, terutama terhadap edoxaban.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti penyakit liver, penyakit ginjal, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, trombositopenia, hemofilia, gangguan retina, asma, maag, tukak lambung, kanker lambung atau usus, atau perdarahan saluran cerna.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami cedera dengan perdarahan berat, baru saja menjalani operasi tulang belakang, atau pernah menjalani prosedur bius spinal maupun epidural.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang atau akan menggunakan obat pengencer darah lain, obat antidepresan, OAINS, suplemen atau produk herbal, serta obat resep maupun non-resep lainnya, guna menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Lixiana sebelum menjalani prosedur medis atau perawatan gigi apa pun.
  • Konsultasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Selama menjalani pengobatan, Anda disarankan untuk menghindari aktivitas yang berisiko menimbulkan benturan atau cedera, seperti olahraga kontak fisik.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Lixiana karena dapat meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna. Jika Anda merasa pusing setelah mengonsumsi obat ini, hindari mengemudi atau mengoperasikan alat berat.
  • Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping yang serius setelah menggunakan Lixiana.

Dosis dan Aturan Pakai Lixiana

Dosis Lixiana dapat berbeda untuk setiap individu dan akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi medis, serta respons tubuh terhadap pengobatan.

Berikut rekomendasi dosis edoxaban yang terkandung dalam Lixiana: 

Tujuan: untuk mencegah stroke pada penderita fibrilasi atrium

Dosis: 60 mg sekali sehari.
Namun, dokter mungkin akan menurunkan dosis menjadi 30 mg 1 kali sehari jika Anda:

  • Memiliki berat badan 60 kg atau kurang
  • Mengalami penurunan fungsi ginjal
  • Sedang mengonsumsi obat lain yang dapat memengaruhi kerja Lixiana

Tujuan: mengobati dan mencegah kambuhnya pembekuan darah pada DVT atau emboli paru

Sebelum menggunakan Lixiana tablet, pasien harus menjalani pengobatan awal dengan obat suntik antikoagulan selama 5–10 hari. Setelah itu, dosis Lixiana disesuaikan dengan berat badan pasien:

  • Berat badan <40 kg: 30 mg, 1kali sehari
    Berat badan >40 kg: 60 mg, 1 kali sehari

Lama penggunaan Lixiana  akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi Anda. Dosis bisa saja diubah atau dikurangi, tergantung pada respons tubuh dan risiko efek samping seperti perdarahan.

Cara Menggunakan Lixiana dengan Benar

Minumlah Lixiana sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter dan petunjuk pada label kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Agar Lixiana dapat bekerja maksimal dan aman , penting untuk mengetahui cara menggunakan obat ini dengan benar seperti dijelaskan di bawah ini:

  • Anda dapat mengonsumsi Lixiana sebelum atau sesudah makan. Telanlah tablet secara utuh dengan bantuan segelas air putih. Jangan membelah, mengunyah, atau menghancurkan tablet ini.
  • Konsumsilah Lixiana pada waktu yang sama setiap hari agar pengobatan lebih efektif. Jika Anda lupa, segera minum Lixiana begitu teringat. Namun, jangan menggandakan dosis jika waktu minum berikutnya sudah dekat.
  • Jangan menghentikan penggunaan Lixiana secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter, karena hal tersebut dapat meningkatkan risiko komplikasi serius. Lama pengobatan akan ditentukan berdasarkan kondisi medis Anda dan hasil evaluasi rutin dari dokter.
  • Selama menggunakan Lixiana, dokter mungkin akan meminta Anda menjalani pemeriksaan darah secara berkala, termasuk tes fungsi hati dan ginjal. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memantau efektivitas obat dan mendeteksi efek samping sejak dini.
  • Jangan menggunakan Lixiana yang sudah kedaluwarsa.
  • Simpanlah Lixiana di tempat yang sejuk dan kering, jauh dari paparan sinar matahari langsung serta kelembapan. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Lixiana dengan Obat Lain

Penggunaan Lixiana bersamaan dengan obat-obatan tertentu bisa meningkatkan risiko efek samping atau menurunkan efektivitas pengobatan. Berikut beberapa interaksi obat yang perlu Anda ketahui:

  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika Lixiana digunakan bersamaan dengan obat antikoagulan lain seperti warfarin atau heparin, antiplatelet seperti aspirin atau clopidogrel, antidepresan golongan SSRI, antibiotik atau antijamur tertentu, seperti ketoconazole dan erythromycin.
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna jika Lixiana dikonsumsi bersama obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen atau diclofenac.
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping Lixiana jika obat digunakan bersamaan dengan ciclosporin, quinidine, atau verapamil.
  • Penurunan efektivitas Lixiana jika digunakan bersama obat yang mempercepat metabolisme, seperti rifampicin atau carbamazepine.

Selalu konsultasikan ke dokter mengenai semua obat yang sedang Anda konsumsi untuk mencegah interaksi yang tidak diinginkan.

Efek Samping dan Bahaya Lixiana

Penggunaan Lixiana dapat menimbulkan efek samping. Segera konsultasikan ke dokter jika muncul efek samping berikut selama pemakaian Lixiana:

  • Mimisan atau mudah memar.
  • Pusing
  • Kulit tampak pucat
  • Tangan dan kaki terasa dingin
  • Tubuh terasa lemas dan cepat lelah

Hentikan penggunaan Lixiana dan segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami efek samping serius, seperti:

  • Memar berukuran besar atau muncul di banyak bagian tubuh
  • Gusi sering berdarah atau sering mimisan
  • Menstruasi menjadi sangat banyak dan tidak seperti biasanya
  • Luka atau bekas suntikan terasa nyeri, bengkak, atau mengeluarkan nanah
  • Luka berdarah terus dan sulit berhenti
  • Sakit kepala parah, merasa sangat pusing seperti mau pingsan, atau tiba-tiba lumpuh di satu sisi tubuh
  • Kencing berdarah, tinja berdarah atau berwarna hitam pekat seperti aspal, batuk berdarah, muntah darah, atau muntah hitam seperti ampas kopi

Konsultasikan diri Anda ke dokter bila keluhan dan efek samping di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk.  Anda bisa menggunakan fitur Chat Bersama Dokter atau buat janji konsultasi di aplikasi Alodokter.