Sering merasa waktu 24 jam sehari tetap kurang untuk menyelesaikan pekerjaan? Bisa jadi manajemen waktu yang kamu terapkan selama ini belum tepat, tuh. Biar nggak makin stres, simak tips mengatur waktu yang efektif berikut ini.

Meski jam kerja sudah ditentukan oleh pihak perusahaan, banyak orang tetap lembur untuk menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk. Kamu mungkin termasuk salah satunya, nih. Ini bisa terjadi karena manajemen waktumu yang kurang tepat, sehingga banyak pekerjaan yang tidak selesai tepat waktu.

Manajemen Waktu untuk Pekerja Kantoran agar Tidak Mudah Stres - Alodokter

Walaupun akhirnya pekerjaan selesai, keseringan lembur bisa bikin kamu mudah stres, lelah, dan burnout. Tanpa disadari, hal ini bisa mengurangi performa kerja, bahkan menimbulkan berbagai penyakit, lho. Nggak mau hal ini terjadi, kan? Makanya, yuk, mulai belajar menerapkan manajemen waktu.

Tips Manajemen Waktu yang Baik

Waktu 24 jam sehari sangatlah cukup jika kamu menerapkan manajemen waktu yang baik. Pasalnya, manajemen waktu menuntutmu untuk merencanakan aktivitas yang akan dilakukan dalam satu hari agar produktivitasmu tetap terjaga.

Manajemen waktu diharapkan mampu membuatmu menuntaskan segala rutinitas, termasuk bekerja, bermain, dan beristirahat. Dengan begitu, tidak ada “utang” pekerjaan yang membuat waktu istirahatmu berkurang atau stres menghadapi hari esok.

Lantas, bagaimana sih merancang manajemen waktu yang tepat agar pekerjaan tetap beres tanpa lembur? Mari simak tips manajemen waktu berikut ini:

1. Kenali waktu terbaik untuk bekerja

Waktu produktivitas setiap orang berbeda-beda. Ada yang bisa bekerja pukul 7 pagi, ada pula yang semangatnya baru membara ketika bekerja di atas pukul 10 pagi. Itulah sebabnya, mengenali waktu terbaik untuk bekerja itu penting agar lebih mudah saat menyusun strategi manajemen waktu.

Dengan begitu, kamu bisa memaksimalkan potensi yang ada dan waktu 24 jam pun tidak akan terbuang percuma.

2. Catat jadwal harian

Meski terdengar kuno, mencatat jadwal harian bisa menjadi pondasi manajemen waktu, lho. Sebab, catatan bisa menjadi penanda waktu yang membuat aktivitasmu lebih teratur. Dengan begitu, risiko terjadinya penyakit akibat telat makan atau terganggunya siklus tidur pun dapat dicegah.

Kamu bisa mulai jadwal harian sejak bangun tidur. Jika waktu produktifmu di siang hari, masukkan aktivitas selain pekerjaan kantor, misalnya berolahraga di pagi hari agar tidak menumpuk di waktu sore. Jika kamu termasuk morning person, jadwalkan aktivitas lainnya di sore hari setelah pekerjaanmu selesai.

Namun, jadwal harian ini tidak akan berhasil jika kamu suka menunda-nunda pekerjaan. Jadi, pastikan untuk selalu mengikuti jadwal harian yang kamu rancang sampai selesai. Jangan terlena dengan aktivitas lain yang tidak ada di dalam catatanmu, ya.

3. Buat skala prioritas

Dalam sehari, pekerjaan yang kamu lakukan tidak hanya satu, kan? Nah, agar tidak bingung pekerjaan mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu, buatlah skala prioritas.

Misalnya, kamu dihadapkan pada dua tugas, yaitu menyusun materi presentasi yang harus selesai di siang hari dan mengumpulkan data yang harus diserahkan sebelum matahari terbenam. Jika begini, jadikan tugas menyusun materi presentasi sebagai prioritas utama, baru setelahnya mengumpulkan data.

Sebisa mungkin hindari mengerjakan tugas berbeda secara bersamaan, karena bisa membuatmu hilang fokus dan hasilnya kurang memuaskan. Sebagai catatan, dalam menentukan skala prioritas, mulailah dari pekerjaan yang paling mendesak dan penting. Soalnya, pekerjaan mendesak dan penting ini sering kali memicu stres.

4. Batasi waktu bermain gadget

Niatnya sih main gadget 15 menit saja, eh tahunya keterusan sampai 1 jam. Siapa yang sering seperti ini?

Memainkan gadget terlalu lama bisa membuatmu lupa waktu sehingga tugas menjadi tidak selesai atau tertunda. Akibatnya, kamu mungkin merasa stres karena terburu-buru dalam menyelesaikan tugas tersebut.

Oleh karena itu, batasi waktu bermain gadget, baik bermain game maupun media sosial, di jam kerja. Menurut penelitian, waktu ideal untuk bermain gadget hanyalah 30 menit per hari. Jadi, kamu mungkin bisa membagi waktu bermain gadget selama 10 menit setiap beberapa jam bekerja.

“Kalau pekerjaan mengharuskan penggunaan gadget bagaimana?” Boleh-boleh saja kok menggunakan gadget untuk bekerja. Namun, durasi penggunaan gadget untuk hiburan tetap harus terjadwal. Jangan sampai lupa waktu dan akhirnya kebablasan berselancar di dunia maya, ya.

5. Terapkan teknik Pomodoro

Manajemen waktu dikatakan berhasil apabila seluruh pekerjaanmu tuntas sesuai jadwal. Agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu, coba deh terapkan teknik Pomodoro yang diketahui dapat meningkatkan fokus dan produktivitas kerja.

Teknik ini dilakukan dengan bekerja selama 25 menit dan beristirahat selama 5 menit. Jika sudah melewati 4 sesi bekerja, perpanjanglah waktu istirahat menjadi 15–30 menit. Waktu istirahat ini bisa kamu isi dengan melakukan peregangan agar tubuh tetap relaks dan tidak terasa kaku.

Dengan menerapkan strategi manajemen waktu di atas secara konsisten, aktivitas sehari-hari bisa lebih teratur dan kamu akan selalu bersemangat menyambut hari, termasuk hari Senin yang sering kali dianggap “menyeramkan” itu.

Manajemen waktu yang baik juga membuat siklus tidur dan bangun lebih teratur, sehingga berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental, termasuk mencegah stres, depresi, tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung.

Jika kamu masih sulit menerapkan manajemen waktu, bahkan sampai stres menghadapi aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog, ya.