Maltodextrin merupakan salah satu zat tambahan yang sering digunakan sebagai pengental, pengawet, atau pemanis dalam makanan dan minuman kemasan. Meski tergolong aman, zat ini juga diketahui dapat menimbulkan efek tertentu bagi kesehatan, terutama bila dikonsumsi secara berlebihan.

Berbagai jenis makanan dan minuman kemasan, seperti keripik kentang, biskuit, yoghurt, minuman berenergi, dan camilan, biasanya menggunakan zat tambahan dalam proses produksi. Zat tersebut diperlukan untuk menjaga kualitas produk dan membuatnya lebih awet.

Manfaat Maltodextrin dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan - Alodokter

Salah satu bahan tambahan yang cukup sering digunakan sebagai zat aditif adalah maltodextrin, yaitu sejenis karbohidrat yang diekstraksi dari pati tumbuhan, seperti jagung, beras, kentang, dan gandum.

Maltodextrin sebenarnya mirip dengan sirop jagung bubuk, tetapi kandungan gulanya berbeda. Sirop jagung bubuk mengandung setidaknya 20% gula, sedangkan kandungan gula pada maltodextrin lebih sedikit dan tidak lebih dari 20%.

Manfaat Maltodextrin dalam Industri Pangan

Ada beragam manfaat maltodextrin dalam proses pembuatan makanan dan minuman, di antaranya:

  • Mengentalkan makanan
  • Menambah volume makanan
  • Meningkatkan konsistensi dan mempertahankan tekstur makanan
  • Mengawetkan makanan dan minuman kemasan

Maltodextrin juga sering digunakan sebagai bahan campuran pemanis makanan dan minuman. Selain dalam industri pangan, maltodextrin juga dapat digunakan sebagai pengental produk perawatan tubuh, seperti losion dan sampo.

Efek Maltodextrin terhadap Kesehatan

BPOM menggolongkan maltodextrin sebagai zat aditif yang aman digunakan untuk pembuatan makanan dan minuman olahan. Namun, zat tambahan ini tidak bisa dipakai sebagai bahan pengawet untuk makanan bayi atau obat-obatan.

Meski terbilang aman, maltodextrin diketahui dapat menimbulkan beberapa efek samping, terlebih jika digunakan secara berlebihan. Berikut ini adalah beberapa efek maltodextrin terhadap kesehatan tubuh:

Mengganggu kesehatan saluran pencernaan

Di dalam saluran pencernaan manusia, terdapat bakteri baik atau probiotik yang berfungsi untuk melindungi sistem pencernaan dari bakteri penyebab penyakit dan memelihara fungsi pencernaan.

Beberapa riset menunjukkan bahwa maltodextrin dapat menghambat pertumbuhan probiotik, sehingga dapat mengganggu keseimbangan jumlah bakteri baik di dalam usus.

Maltodextrin juga disebut sebagai salah satu zat yang dapat meningkatkan risiko terjadinya beberapa penyakit di saluran cerna, seperti radang usus dan kanker usus besar.

Meningkatkan gula darah

Maltodextrin memiliki indeks glikemik (IG) tinggi, sehingga dapat mengakibatkan kadar gula darah meningkat dengan cepat. Sebagai perbandingan, indeks glikemik gula meja adalah 65, sedangkan maltodextrin berada di angka 106–136. Efek maltodextrin ini bisa berbahaya bagi orang yang memiliki resistensi insulin atau penyakit diabetes.

Namun, pada kasus tertentu, maltodextrin juga bisa memberikan manfaat bagi tubuh. Pertama, karena cepat diserap tubuh, maltodextrin dapat menjadi sumber kalori dan energi bagi mereka yang memiliki aktivitas tinggi, misalnya atlet atau binaragawan.

Kedua, karena bisa cepat meningkatkan kadar gula darah, maltodextrin juga bisa dimanfaatkan untuk mengobati hipoglikemia atau kondisi kurangnya kadar gula darah dalam tubuh. Kondisi ini sering terjadi pada orang yang mendapatkan pengobatan diabetes atau sedang menjalani diet ekstrem.

Tips untuk Mengonsumsi Maltodextrin

Untuk mengurangi risiko terjadinya efek samping maltodextrin, Anda sebaiknya membatasi atau menghindari terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman olahan yang mengandung zat aditif.

Biasakan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang terbuat dari bahan segar, misalnya sayuran, buah, biji-bijian, ikan, ayam, daging sapi, telur, dan kacang-kacangan, tanpa tambahan pengawet, pemanis, atau zat aditif lainnya.

Jika ingin mengonsumsi makanan atau minuman kemasan, cermati komposisinya pada label kemasan. Saat hendak menggunakan pemanis buatan, Anda bisa memilih alternatif yang lebih sehat, seperti stevia, madu, gula merah, atau sirop jagung.

Maltodextrin sebenarnya tidak berdampak buruk bagi kesehatan selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan tidak terlalu sering. Namun, Anda perlu waspada terhadap efek samping maltodextrin apabila terlalu sering mengonsumsi makanan atau minuman kemasan yang mengandung zat ini.

Jika Anda mengalami keluhan, seperti diare, sakit perut, mual, atau muntah, setelah mengonsumsi makanan atau minuman dengan kandungan maltodextrin, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan.