Mata berdarah adalah kondisi medis yang ditandai dengan munculnya darah di dalam atau di sekitar mata. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari pecahnya pembuluh darah kecil sampai kondisi medis yang lebih serius, seperti cedera atau infeksi.
Istilah mata berdarah tidak hanya mengacu pada satu kondisi medis tertentu. Darah pada mata bisa muncul di permukaan bola mata, bercampur dengan air mata, atau bahkan memenuhi ruang di antara kornea dan iris mata. Masing-masing kondisi ini memiliki penyebab, tingkat keparahan, serta penanganan yang berbeda.
Meski munculnya darah pada mata terkesan serius dan menakutkan, sebagian besar kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika mata berdarah disertai nyeri hebat, gangguan penglihatan, atau terjadi setelah cedera, segera periksakan diri ke dokter karena hal tersebut bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius.
Penyebab Mata Berdarah
Mata berdarah dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis yang melibatkan perdarahan pada struktur mata. Berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan mata berdarah:
- Perdarahan subkonjungtiva, yaitu pecahnya pembuluh darah kecil di bawah selaput bening mata (konjungtiva)
- Haemolacria, kondisi langka ketika darah keluar bersama air mata
- Hifema (hyphema), yaitu perdarahan di ruang depan bola mata antara kornea dan iris
- Cedera atau trauma pada mata, seperti benturan akibat benda tumpul atau luka akibat benda tajam
Faktor risiko mata berdarah
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami mata berdarah, yaitu:
- Usia lebih dari 50–60 tahun
- Anak laki-laki usia 10–20 tahun
- Diabetes atau hipertensi yang tidak terkontrol
- Penggunaan lensa kontak yang tidak tepat dan melukai mata
- Pernah menjalani operasi mata, seperti katarak
Gejala Mata Berdarah
Mata berdarah merupakan gejala dari penyakit lain. Oleh karena itu, gejalanya dapat bervariasi. Ketika keluhan ini muncul, penderitanya juga bisa mengalami peningkatan tekanan pada bola mata, atau gejala lain, seperti:
- Penglihatan kabur atau terhalang
- Mata sensitif terhadap cahaya
- Mata terasa sakit
- Bercak merah terang di satu bagian atau beberapa bagian putih mata
Kapan harus ke dokter
Segera periksakan diri ke dokter atau IGD rumah sakit terdekat jika Anda mengalami gejala mata berdarah yang disertai dengan nyeri hebat, gangguan penglihatan, atau pembengkakan, terutama jika sebelumnya mata mengalami benturan atau cedera.
Diagnosis Mata Berdarah
Untuk menentukan penyebab mata berdarah, dokter akan akan melakukan tanya jawab dengan pasien terkait gejala, cedera yang mungkin pernah terjadi pada mata, riwayat operasi mata, penyakit yang pernah diderita, termasuk pekerjaan dan gaya hidup pasien.
Setelah itu, dokter akan mengukur tekanan darah pasien dan melakukan pemeriksaan fisik pada mata untuk memastikan kondisi berikut:
- Bercak merah atau perdarahan di bagian putih mata (subkonjungtiva)
- Darah yang terlihat memenuhi ruang antara kornea dan iris di bagian depan mata (hyphema)
- Keluarnya darah dari saluran air mata (haemolacria)
Untuk memastikan diagnosis dan mengetahui penyebab pastinya, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Pemeriksaan slit lamp, untuk melihat permukaan mata dan dalam mata secara lebih jelas
- Tonometri, untuk mengukur tekanan dalam bola mata
- Tes darah, untuk memastikan ada atau tidaknya penyakit gangguan pembekuan darah pada pasien
- Pemindaian dengan USG mata atau CT scan, jika dicurigai ada cedera dalam bola mata atau di jaringan sekitarnya
Pengobatan Mata Berdarah
Pengobatan mata berdarah dilakukan berdasarkan penyebab perdarahan yang terjadi. Berikut adalah pengobatan atau tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi mata berdarah berdasarkan penyebabnya:
Perdarahan subkonjungtiva
Mata berdarah yang disebabkan oleh perdarahan subkonjungtiva akan sembuh dengan sendirinya. Darah di mata akan terserap dalam waktu sekitar 1 hingga 2 minggu. Namun, jika mata terasa gatal atau tidak nyaman, dokter akan meresepkan obat tetes mata, seperti air mata buatan, untuk membantu meredakan gejala tersebut.
Haemolacria
Jika haemolacria disebabkan oleh infeksi atau peradangan, umumnya dokter akan meresepkan obat tetes mata antibiotik atau antiinflamasi. Sementara pada haemolacria yang disebabkan oleh tumor, tindakan pembedahan bisa dilakukan.
Hifema
Mata berdarah akibat hifema harus ditangani secepatnya. Pasien akan diminta untuk beristirahat dengan kepala sedikit ditinggikan dan menghindari aktivitas berat. Pasien juga akan diberikan obat tetes mata, seperti kortikosteroid, untuk mencegah perdarahan dan mengurangi bengkak akibat peradangan.
Dalam kasus yang lebih parah, operasi dibutuhkan untuk mengeluarkan darah dari dalam mata. Prosedur ini dilakukan jika terjadi perdarahan parah atau bila gejalanya cukup berat sehingga berisiko merusak mata secara permanen.
Komplikasi Mata Berdarah
Jika tidak ditangani dengan baik, mata berdarah dapat menimbulkan berbagai komplikasi di bawah ini:
- Gangguan atau penurunan penglihatan
- Tingginya tekanan bola mata (glaukoma)
- Perdarahan berulang
- Kerusakan pada kornea akibat endapan darah
- Kerusakan saraf mata
- Kebutaan permanen
Pencegahan Mata Berdarah
Seperti disebutkan di atas, mata berdarah bisa menyebabkan kondisi berbahaya.Untuk mencegah terjadinya mata berdarah, ada upaya yang dapat dilakukan, antara lain:
- Gunakan pelindung mata ketika sedang berolahraga atau melakukan aktivitas yang berisiko menyebabkan cedera mata
- Jangan mengucek mata terlalu keras atau berlebihan
- Periksakan kondisi mata secara berkala, terlebih bila baru saja mengalami cedera mata
- Rawat dan simpan lensa kontak dengan benar
Dokter akan menyarankan pasien yang menggunakan obat pengencer darah untuk berhenti minum obat tersebut bila diduga menjadi penyebab atau faktor risiko terjadinya mata berdarah.