Sindrom mata kering adalah kondisi ketika mata tidak mendapatkan pelumasan yang cukup dari air mata. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di mata, bahkan bisa merusak permukaan bola mata.
Air mata terdiri dari air, garam, minyak, lendir, dan protein. Fungsinya adalah untuk melumasi dan membuat permukaan mata tetap halus. Air mata juga berperan melindungi mata dari benda asing, unsur yang mengganggu, atau kuman penyebab infeksi.
Normalnya, air mata akan mengaliri permukaan mata ketika mata berkedip. Akan tetapi, pada mata kering, produksi atau komposisi air mata mengalami gangguan. Akibatnya, permukaan mata tidak terlumasi dengan baik. Kondisi ini menimbulkan sindrom mata kering atau keratoconjunctivitis sicca.
Meski dapat terjadi pada siapa saja, tetapi kondisi ini lebih banyak dialami oleh wanita. Selain itu, risiko mata kering juga makin meningkat pada orang lanjut usia.
Penyebab Mata Kering
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sindrom mata kering terjadi ketika mata tidak mendapatkan pelumasan yang memadai dari air mata.
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan mata kering, yaitu:
Penurunan produksi air mata
Mata kering dapat disebabkan oleh penurunan produksi air mata oleh kelenjar mata. Kondisi ini bisa terjadi akibat beberapa kondisi, yaitu:
- Usia tua
- Penyakit atau kondisi tertentu, seperti sindrom Sjögren , diabetes, rheumatoid arthritis, lupus, skleroderma, gangguan hormon tiroid, dan kekurangan vitamin A
- Konsumsi obat-obatan, seperti antihistamin, dekongestan, antidepresan, obat hipertensi, obat jerawat, obat penyakit Parkinson, atau obat terapi pengganti hormon
- Kerusakan kelenjar air mata akibat terapi radiasi atau operasi laser mata
Peningkatan penguapan air mata
Air mata terdiri dari berbagai komposisi. Jika salah satu komponen air mata tersebut tidak cukup atau tidak diproduksi sama sekali, terutama minyak, maka air mata akan lebih cepat menguap. Hal ini menyebabkan mata menjadi cepat kering.
Umumnya, peningkatan penguapan air mata disebabkan oleh kondisi berikut:
- Blefaritis posterior
- Kondisi yang membuat pasien jarang berkedip, misalnya ketika membaca dan bekerja terlalu lama di depan layar komputer, atau karena menderita penyakit Parkinson
- Gangguan pada kelopak mata, yaitu kelopak mata yang berbalik ke luar (ektropion) atau berbalik ke dalam (entropion)
- Alergi pada mata
- Cuaca kering atau berangin
- Polusi udara
- Defisiensi vitamin A
Faktor risiko mata kering
Mata kering lebih berisiko dialami oleh seseorang yang memiliki faktor-faktor berikut:
- Berusia di atas 50 tahun
- Berjenis kelamin wanita
- Mengalami perubahan hormon, misalnya karena kehamilan, konsumsi pil KB, atau menopause
- Menderita penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh, seperti lupus atau rheumatoid arthritis
- Mengalami kekurangan vitamin A
- Menggunakan lensa kontak
- Pernah menjalani operasi refraktif untuk memperbaiki penglihatan
Gejala Mata Kering
Gejala mata kering dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Gejala tersebut dapat memengaruhi satu atau kedua mata.
Beberapa gejala yang umumnya dialami penderita mata kering adalah:
- Mata merah
- Mata terasa panas
- Mata terasa seperti berpasir atau ada yang mengganjal
- Mata berair karena iritasi pada mata
- Sensitif terhadap sinar matahari
- Penglihatan buram dan membaik setelah berkedip
- Lendir di dalam atau sekitar mata, terutama saat bangun tidur
- Mata terasa cepat lelah
Gejala mata kering dapat memburuk dalam kondisi tertentu, misalnya saat melihat layar komputer selama berjam-jam, terlalu lama berada di lingkungan yang udaranya kering, atau membaca buku dalam waktu lama.
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda merasakan gejala mata kering secara terus-menerus dan tidak membaik, terutama bila gejala mata kering juga disertai dengan mata merah, iritasi, gatal, nyeri, atau terasa lelah.
Anda juga perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami perubahan bentuk kelopak mata atau gangguan penglihatan.
Diagnosis Mata Kering
Untuk mendiagnosis mata kering, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala yang dialami dan riwayat kesehatan pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pada bagian mata dan wajah.
Untuk menetapkan diagnosis, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:
-
Tes Schirmer
Tes Schirmer dilakukan untuk mengukur produksi air mata. Caranya adalah dengan menempelkan potongan kertas khusus yang dapat menyerap cairan di kelopak mata bagian bawah selama 5 menit.
Mata pasien tergolong sebagai mata kering jika dalam waktu 5 menit ukuran kertas yang basah kurang dari 10 milimeter. -
Tes pewarna epitel
Tes pewarna epitel bertujuan untuk melihat kerusakan pada kornea mata pasien. Tes ini dilakukan dengan menempelkan selembar kertas yang mengandung pewarna khusus di permukaan mata. Pewarna tersebut bisa berupa fluorescein, rose bengal, dan lissamine green. -
Tear break up time
Tes ini bertujuan untuk melihat kondisi permukaan mata dengan meneteskan obat yang mengandung fluorescein. Melalui tes ini, dokter akan melihat pola perubahan warna pada mata untuk mengetahui seberapa cepat mata menjadi kering. -
Tes osmolaritas air mata
Tes ini dilakukan untuk mengukur komposisi air dan zat lain yang terkandung di dalam air mata pasien. Mata kering dapat terdeteksi jika komposisi air mata pasien tidak stabil atau tidak seimbang.
Selain sejumlah pemeriksaan di atas, dokter juga dapat melakukan tes darah untuk mencari tahu kemungkinan mata kering disebabkan oleh penyakit tertentu.
Pengobatan Mata Kering
Pengobatan mata kering bertujuan untuk membantu meringankan gejala dan mengatasi penyebabnya. Jika mata kering disebabkan oleh penyakit tertentu, metode penanganannya adalah dengan mengatasi penyebab tersebut terlebih dahulu.
Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi mata kering:
Obat-obatan
Untuk mengatasi mata kering, dokter dapat memberikan obat tetes mata, seperti:
- Obat pelumas mata (air mata buatan), untuk melembapkan mata dan menggantikan fungsi air mata, jika mata kering masih tergolong ringan dan terjadi sesekali
- Tetes mata antibiotik, untuk meredakan infeksi
- Tetes mata yang mengandung cyclosporine atau kortikosteroid, untuk mengurangi peradangan pada kornea mata
- Tetes mata serum autologous, yaitu tetes mata yang dibuat dari darah sendiri, untuk mengganti air mata pada kondisi yang sudah parah
Perawatan dari dokter
Selain memberikan obat-obatan, dokter juga dapat melakukan beberapa tindakan berikut ini:
-
Vectored thermal pulsation
Terapi ini bertujuan untuk membuka hambatan kelenjar minyak yang menyebabkan mata kering. Pada terapi ini, alat berbentuk seperti mangkok akan dipasang di mata. Alat tersebut akan memberikan pijatan yang lembut dan gelombang hangat pada kelopak mata bagian dalam. -
Intensed-pulsed light therapy
Terapi ini menggunakan getaran cahaya untuk membuka sumbatan pada kelenjar minyak mata, mengencerkan air mata, dan mengurangi peradangan. -
Lensa kontak khusus
Dokter akan menganjurkan pasien memakai lensa kontak khusus, untuk melindungi permukaan mata dan mempertahankan kelembapan mata.
Operasi
Operasi dapat dilakukan untuk kasus mata kering yang parah dan tidak bisa diatasi dengan terapi lain. Prosedur ini dilakukan dengan menyumbat saluran pembuangan air mata secara permanen sehingga permukaan mata akan selalu lembap.
Perawatan mandiri di rumah
Selain penanganan medis, pasien dapat melakukan upaya mandiri di rumah untuk meredakan gejala dan mempercepat proses penyembuhan, antara lain:
- Melindungi mata dari lingkungan yang menyebabkan mata kering, seperti cuaca berangin, cuaca kering, berasap, atau berdebu
- Menggunakan kacamata untuk melindungi mata
- Menggunakan pelembab atau penyaring udara di dalam ruangan
- Menghindari pemakaian riasan pada mata
- Tidak merokok
- Mengatur waktu kerja di depan layar komputer
- Membersihkan mata secara rutin dengan menggunakan kain bersih yang dibasahi air hangat
- Mengurangi pemakaian lensa kontak
- Banyak mengonsumsi makanan sumber asam lemak omega-3 yang dapat memperbaiki kondisi mata kering, seperti ikan makarel, tuna, sardin, atau salmon
Umumnya, sindrom mata kering merupakan kondisi yang berlangsung lama dan sering kambuh. Namun, bila ditangani dengan cepat dan tepat, kondisi ini dapat diatasi.
Komplikasi Mata Kering
Umumnya, penderita mata kering hanya mengalami iritasi ringan tanpa efek jangka panjang. Namun, jika tidak diobati, mata kering dapat menyebabkan komplikasi berupa:
- Infeksi mata
- Konjungtivitis
- Kerusakan pada kornea
- Ulkus kornea
- Gangguan penglihatan
Selain itu, sindrom mata kering juga menyebabkan penderitanya kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari, seperti membaca atau mengemudikan kendaraan.
Pencegahan Mata Kering
Mata kering dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal berikut:
- Menjaga agar mata tidak secara langsung terkena angin dari pendingin ruangan, kipas angin, atau pengering rambut
- Berkedip secara teratur jika sedang membaca atau melihat layar komputer dalam jangka waktu yang lama
- Mengistirahatkan mata atau memejamkan mata sebentar ketika bekerja dengan komputer atau menatap handphone
- Menggunakan pelembap udara di rumah atau di kantor
- Memakai kacamata hitam jika berada di luar ruangan, agar tidak terlalu banyak terpapar matahari dan udara kering
- Menghindari lingkungan yang lebih kering dari biasanya
- Minum air yang cukup
- Tidur yang cukup dan teratur