Xerophthalmia adalah penyakit mata akibat kekurangan vitamin A yang ditandai dengan mata kering. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat berkembang makin parah seiring berjalannya waktu, bahkan hingga menyebabkan kebutaan.

Vitamin A memiliki sejumlah fungsi penting bagi mata, salah satunya memberi nutrisi pada mata, termasuk pada lapisan bening di permukaan mata (kornea). Tanpa vitamin A, pelumas bola mata juga akan berkurang sehingga mata menjadi kering.

xerophthalmia

Penyebab Xerophthalmia

Xerophthalmia disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Vitamin ini tidak diproduksi oleh tubuh, tetapi bisa didapat dari makanan, baik makanan hewani maupun nabati.

Xerophthalmia lebih rentan dialami oleh anak-anak dan ibu hamil, karena keduanya membutuhkan lebih banyak vitamin A. Selain itu, orang yang mengalami gangguan penyerapan vitamin A juga berisiko terkena xerophthalmia.

Ada beberapa kondisi lain yang membuat tubuh seseorang lebih sulit menyerap vitamin A, yaitu:

Gejala Xerophthalmia

Gejala xerophthalmia awalnya ringan, tetapi kemudian akan bertambah parah jika kebutuhan vitamin A tidak kunjung terpenuhi. Kekurangan vitamin A dapat membuat selaput tipis yang melapisi kelopak mata dan bola mata (konjungtiva) menjadi kering, tebal, hingga berkerut. Hal inilah yang memicu munculnya gejala awal xerophthalmia.

Kondisi tersebut akan dirasakan sebagai gejala mata kering oleh penderitanya. Gejala yang akan dirasakan oleh penderita xerophthalmia akibat mata kering adalah:

Saat xerophthalmia bertambah parah, akan muncul bintik Bitot di bagian putih mata. Bintik Bitot adalah tumpukan sel konjungtiva yang mati karena kekurangan air mata.

Jika dibiarkan, kekeringan mata akan makin meluas dan mengenai kornea. Kekeringan pada kornea dapat menyebabkan ulkus kornea. Hal tersebut berbahaya, karena dapat menyebabkan kebutaan permanen pada penderita.

Kapan harus ke dokter

Xerophtalmia merupakan kondisi yang akan bertambah parah seiring berjalannya waktu jika tidak diobati. Oleh sebab itu, segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala awal dari kondisi ini, yaitu sulit melihat dengan jelas di malam hari atau ketika cahaya di sekitar meredup.

Diagnosis Xerophthalmia

Pada awal pemeriksaan, dokter akan menanyakan keluhan yang dirasa mengganggu dan memengaruhi mata pasien. Dokter juga akan bertanya mengenai kebiasaan dan pola makan yang dijalani pasien setiap hari. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pada mata pasien.

Dokter mungkin akan menganjurkan pemeriksaan penunjang, salah satunya untuk mendeteksi penyakit yang dapat menyebabkan kekurangan vitamin A. Dokter juga dapat melakukan tes darah untuk memeriksa kadar vitamin A atau retinol.

Pengobatan Xerophthalmia

Pada tahap awal pengobatan, dokter akan memberikan suplemen vitamin A, baik yang diminum atau disuntikkan ke tubuh pasien. Pemberian vitamin A lebih diutamakan untuk diberikan kepada pasien yang sudah didiagnosis menderita rabun ayam atau rabun senja (night blindness).

Suplemen vitamin A bertujuan untuk menghilangkan rabun senja dan membantu mata kembali memproduksi cairan untuk melumasi mata. Untuk mengurangi mata kering, pasien xerophtalmia juga akan mendapatkan obat tetes mata kering.

Jika xerophthalmia menyebabkan kornea rusak, dokter akan memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi selanjutnya. Mata pasien juga mungkin akan ditutup untuk melindungi mata hingga luka lepuh yang diderita benar-benar sembuh.

Selain mendapatkan suplemen vitamin A, penderita perlu menjalani perbaikan gizi dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin A, seperti:

  • Makanan hewani, seperti hati sapi, ayam, salmon, tuna, makerel, susu, keju, yoghurt, dan telur.
  • Makanan nabati yang meliputi sayuran bayam, selada, dan wortel, serta buah-buahan, seperti jeruk, pepaya, dan semangka.

Komplikasi Xerophthalmia

Xerophthalmia perlu ditangani dengan tepat, karena berisiko menyebabkan kerusakan mata yang makin parah. Bila xerophthalmia terus berlanjut dan tidak ditangani dengan tepat, akan terjadi kerusakan saraf dan jaringan mata hingga menyebabkan kebutaan permanen.

Pencegahan Xerophthalmia

Xerophtalmia dapat dicegah dengan memastikan bahwa kebutuhan vitamin A harian tercukupi, terutama melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Jika diperlukan, penderita gangguan penyerapan vitamin A, seperti pecandu alkohol, atau penderita cystic fibrosis dan sirosis hati, bisa mengonsumsi suplemen vitamin A sesuai anjuran dokter.

Asupan vitamin A per hari yang dibutuhkan tergantung pada usia dan jenis kelamin. Pria dewasa membutuhkan asupan harian vitamin A sebanyak 3000 unit, sedangkan wanita dewasa membutuhkan sebanyak 2310 unit vitamin A per hari. Sementara itu, kebutuhan harian vitamin A pada ibu hamil adalah 2565 unit.

Asupan vitamin A harian yang diperlukan anak-anak adalah sekitar 2000 unit untuk anak usia di bawah 13 tahun, 1320 unit untuk usia di bawah 8 tahun, serta 1000 unit untuk usia 1-3 tahun.

Anak-anak merupakan golongan yang cukup rentan mengalami xerophthalmia. Oleh karena itu, kebutuhan vitamin A pada anak harus tercukupi. Selain melalui makanan, orang tua perlu membawa anak ke posyandu saat bulan pemberian vitamin A gratis, yaitu Februari dan Agustus, untuk mendapatkan suplemen vitamin A.

Perlu diketahui bahwa anak yang sedang terkena campak juga berisiko terkena xerophthalmia. Oleh sebab itu, segera bawa ke dokter jika ia mengalami gejala campak, seperti ruam di kulit dan demam, agar campak cepat teratasi dan xerophthalmia dapat dicegah.