Megalophobia merupakan kelainan psikologis berupa rasa takut berlebih terhadap objek atau benda-benda besar. Sama seperti fobia lainnya, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas bahkan menurunkan kualitas hidup penderitanya. Oleh karena itu, kondisi ini perlu ditangan dengan tepat.

Fobia adalah rasa takut berlebih terhadap suatu hal yang pada dasarnya tidak membahayakan. Ada berbagai macam fobia yang dapat dialami oleh seseorang, salah satunya adalah megalophobia.

Megalophobia, Ketakutan Berlebih terhadap Objek Berukuran Besar - Alodokter

Megalophobia merupakan rasa takut berlebih terhadap objek atau benda berukuran besar. Tak hanya itu, penderitanya bahkan akan merasa tertekan atau panik saat memikirkan objek besar, seperti bangunan tinggi, patung, hewan, tanaman, dan kendaraan besar.

Penyebab Megalophobia

Penyebab megalophobia belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, beberapa peneliti percaya bahwa penderita megalophobia mungkin pernah mengalami kejadian traumatis di masa lalu yang melibatkan objek atau benda besar.

Beberapa kondisi yang dipercaya berperan dalam terjadinya megalophobia adalah:

Memiliki ketakutan yang tidak normal

Takut merupakan hal yang normal, terlebih terhadap hal yang mengancam jiwa. Namun, penderita megalophobia cenderung memiliki ketakutan berlebih yang berkaitan dengan benda atau objek berukuran besar.

Ukuran benda mengintimidasi

Perbedaan antara ukuran benda yang sebenarnya dengan ukuran yang biasa terlihat di majalah, koran, atau televisi bisa memicu fobia ini. Penderita megalophobia akan mengganggap perbedaan ukuran ini sebagai hal yang menakutkan, alih-alih mengagumkan.

Mendengar dongeng dan berita

Mendengar cerita dan berita terkait dengan objek berukuran besar bisa menjadi pemicu munculnya megalophobia. Contoh paling mudah kasus ini adalah cerita tentang raksasa yang gemar memangsa anak kecil yang nakal.

Beberapa objel lain yang dapat memicu munculnya megalophia termasuk gedung pencakar langit, alat berat, bis, gunung, kapal laut, patung, pesawat, kereta, pohon beringin, gajah, dan ikan paus.

Gejala Megalophobia

Penderita megalophobia umumnya akan berusaha menghindari objek berukuran besar. Namun, saat tidak dapat menghindari atau berada di sekitar objek besar, penderita megalophobia dapat merasakan beberapa gejala fisik maupun emosional.

Berikut ini adalah gejala yang dirasakan oleh penderita megalophobia saat melihat objek besar:

  • Badan gemetaran dan keringat berlebihan
  • Perasaan panik atau cemas yang berlebih
  • Pusing dan mual
  • Jantung berdebar
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Keinginan besar untuk menghindari benda besar atau situasi yang menyebabkannya terlibat dengan benda besar

Cara Mengatasi Megalophobia

Penderita megalophobia biasanya menyadari bahwa rasa takut dan cemas yang dialaminya berlebihan, bahkan tidak wajar. Untuk mengatasi megalophobia, penderita dapat pergi ke psikiater untuk mendapatkan penanganan.

Psikiater biasanya akan memberikan serangkaian pertanyaan terkait riwayat, gejala, dan perasaan pasien saat di sekitar objek besar. Jika pasien sudah dipastikan menderita megalophobia, psikiater akan memberikan beberapa penanganan untuk mengatasi dan meringankan gejala yang timbul akibat megalophobia yang meliputi:

Terapi pemaparan

Pada kondisi yang parah, megalophobia bisa membatasi aktivitas sehari-hari penderitanya. Hal ini karena penderita akan cenderung menghindari objek yang dapat memicu fobianya. Untuk mengatasinya, psikiater biasanya akan merekomendasikan terapi pemaparan.

Terapi ini dilakukan secara bertahap dengan cara memaparkan pemicu ketakutan, yaitu objek atau benda besar, kepada penderitanya. Pemaparan dilakukan dengan memperlihatkan gambar atau video objek besar, hingga berdekatan dengan benda aslinya. Dengan begitu, rasa cemas dan takut akan objek atau benda besar diharapkan dapat berkurang secara bertahap, bahkan hilang sepenuhnya.

Terapi perilaku kognitif

Selain terapi pemaparan, psikiater juga mungkin akan menyarankan terapi perilaku kognitif untuk mengatasi dan mengurangi gejala megalophobia. Tujuan terapi ini adalah untuk mengidentifikasi ketakutan pasien sekaligus menemukan cara terbaik untuk mengatasinya.

Terapi ini dilakukan dengan cara mengeskplorasi pikiran, perasaan, perilaku, dan keyakinan pasien. Tak hanya itu, pasien juga akan belajar cara untuk mengontrol dan mengubah pikiran negatif yang biasanya muncul pada situasi yang dapat memicu gejala megalophobia.

Dengan demikian, pasien diharapkan bisa menjadi lebih tenang dalam menghadapi situasi yang menyebabkannya harus berada di sekitar objek atau benda besar.

Obat-obatan

Obat-obatan biasanya memang tidak digunakan untuk mengobati megalophobia. Namun, pada kasus yang menimbulkan gejala berat, psikiater akan meresepkan beberapa obat untuk mengatasi megalophobia.

Beberapa obat yang diresepkan oleh psikiater untuk mengurangi gejala megalophobia adalah obat dari golongan beta blocker dan antidepresan.

Selain melakukan terapi dan mengonsumsi obat, gejala megalophobia juga dapat diredakan dengan tidur yang cukup, olahraga teratur, dan kelola stres dengan melakukan yoga atau meditasi. Dukungan dari keluarga dan teman juga akan sangat membantu dalam proses pemulihan ini.

Meskipun bukan penyakit yang dapat membahayakan nyawa, megalophobia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Oleh karena itu, jika Anda merasakan keluhan yang menyerupai gejala megalophobia, terlebih jika sudah berlangsung lebih dari 6 bulan, segera periksakan diri ke psikiater.

Pemeriksaan oleh psikiater akan membantu Anda untuk memastikan keluhan yang dirasakan, apakah karena megalophobia atau kondisi lain. Setelah penyebab diketahui, psikiater akan memberikan penanganan yang tepat untuk kondisi Anda.