Ibuprofen dan paracetamol merupakan obat yang biasa digunakan untuk meredakan rasa nyeri dan menurunkan demam. Kedua obat ini tersedia dalam beragam merek dan mudah ditemukan di apotek terdekat.

Walau sama-sama berfungsi sebagai obat pereda nyeri dan penurun demam, ibuprofen dan paracetamol tetap memiliki perbedaan. Penggunaan yang tidak tepat dari kedua obat ini berpotensi menimbulkan efek samping, seperti pusing hingga muntah-muntah.

Memilih antara Ibuprofen dan Paracetamol - Alodokter

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa hal seputar ibuprofen dan paracetamol sebelum Anda menggunakannya.

Informasi Penting tentang Paracetamol

Paracetamol adalah obat golongan analgesik atau pereda nyeri yang bermanfaat untuk meredakan rasa nyeri ringan hingga sedang, baik akibat sakit kepala, sakit gigi, menstruasi, sakit punggung, hingga terkilir. Selain meredakan nyeri, paracetamol juga dapat menurunkan demam.

Obat ini bisa digunakan oleh semua orang, termasuk ibu hamil dan menyusui. Hanya saja penggunaan paracetamol untuk anak-anak sebaiknya tidak sembarangan dan harus memperhatikan usia anak.

Paracetamol boleh diberikan ke anak jika usianya sudah mencapai 2 bulan atau lebih. Dosisnya pun perlu disesuaikan dengan berat badannya atau menurut petunjuk dokter.

Sama seperti obat pada umumnya, paracetamol juga dapat menimbulkan efek samping, di antaranya:

  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah-muntah
  • Sembelit
  • Alergi

Meski jarang, tidak menutup kemungkinan efek samping yang ditimbulkan dapat lebih berat, misalnya tekanan darah menurun, sesak napas, atau jantung berdetak lebih cepat. Jika hal itu terjadi setelah menggunakan paracetamol, Anda harus segera menemui dokter.

Informasi Penting tentang Ibuprofen

Ibuprofen termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Sama seperti paracetamol, obat ini juga digunakan untuk meredakan nyeri dan demam. Bedanya, ibuprofen juga bermanfaat untuk mengatasi peradangan. Obat ini dapat menghambat produksi zat pemicu peradangan di dalam tubuh.

Ibuprofen dapat digunakan oleh anak-anak dan orang dewasa. Namun, ibu hamil tidak disarankan menggunakan ibuprofen karena berisiko menimbulkan cacat dan gangguan kesehatan pada janin.

Hal ini juga berlaku pada ibu menyusui. Walau dalam jumlah kecil, obat ini dapat terserap ke dalam ASI sehingga penggunaannya perlu dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter.

Penggunaan ibuprofen pada anak-anak juga memiliki batasan usia. Ibuprofen hanya boleh diberikan pada anak-anak dan bayi berusia di atas 6 bulan. Pemberian ibuprofen pada anak di bawah usia tersebut harus di bawah pengawasan dokter.

Ada beberapa efek samping ibuprofen, di antaranya:

Karena dapat menimbulkan luka dan iritasi pada dinding lambung, ibuprofen sebaiknya dikonsumsi setelah makan.

Ibuprofen atau Paracetamol, Mana yang Lebih Baik?

Meski memiliki manfaat yang sama, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan ibuprofen dan paracetamol, yaitu:

Efek samping obat

Apabila memiliki riwayat gangguan pencernaan, seperti sakit maag atau tukak lambung, Anda disarankan untuk menggunakan paracetamol, sebab ibuprofen berisiko melukai lambung. Ibuprofen juga tidak cocok digunakan jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung, stroke, atau asma.

Penyebab nyeri

Paracetamol hanya mampu meredakan rasa nyeri, tetapi tidak mengatasi penyebabnya. Jika Anda mengalami nyeri yang disebabkan oleh peradangan, gunakan ibuprofen yang juga dapat mengatasi radang.

Lama penggunaan

Batas waktu penggunaan ibuprofen dan paracetamol berbeda. Baca aturan pakai pada kemasan obat atau tanyakan ke dokter sebelum menggunakannya. Secara umum, paracetamol dapat digunakan untuk pengobatan jangka panjang, sedangkan ibuprofen tidak.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dosis penggunaan ibuprofen dan paracetamol. Untuk ibuprofen, dosis maksimal penggunaannya dalam sehari adalah 3200 miligram (mg) untuk orang dewasa.

Sementara itu, dosis maksimal paracetamol untuk orang dewasa adalah 4 gram atau 4000 mg per hari. Dosis maksimal untuk anak-anak disesuaikan dengan berat badan anak.

Peringatan Sebelum Menggunakan Ibuprofen dan Paracetamol

Untuk menggunakan ibuprofen, Anda harus berkonsultasi lebih dulu dengan dokter bila memiliki kondisi berikut ini:

Sama halnya dengan ibuprofen. Anda tidak dianjurkan menggunakan paracetamol sebelum berkonsultasi dengan dokter, jika:

  • Sering mengonsumsi alkohol
  • Memiliki tubuh yang sangat kurus
  • Menderita diabetes
  • Mengalami gangguan pada hati atau ginjal

Ibuprofen dan paracetamol tersedia dalam berbagai bentuk, dengan dosis dan cara penggunaan yang berbeda-beda. Walau kedua obat ini banyak dijual bebas, Anda tetap dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter lebih dulu untuk memastikan keamanannya.