Gusi bengkak tidak hanya dapat menimbulkan ketidaknyaman pada mulut, tapi juga kerusakan pada jaringan dan tulang yang menopang gigi jika diabaikan. Oleh karena itu, penyebab gusi bengkak perlu diketahui supaya masalah ini bisa ditangani dengan tepat.
Awal kemunculan gusi bengkak dapat ditandai dengan gusi memerah, bengkak, dan berdarah ketika Anda menggosok gigi atau menyentuhnya.
Ketika gusi bengkak memengaruhi jaringan dan tulang yang menopang gigi, ada beberapa gejala yang menyertainya, mulai gusi bernanah, bau napas tidak sedap, dan rasa tidak enak di dalam mulut. Kondisi ini disebut periodontitis.
Jika keluhan gusi bengkak sudah ditandai dengan gejala tersebut, jangan tunda untuk menemui dokter gigi supaya segera ditangani.
Penyebab Gusi Bengkak
Gusi bengkak merupakan masalah kesehatan yang cukup umum. Pada sebagian kasus, gusi bengkak yang terjadi bisa cukup besar hingga menutupi gigi secara keseluruhan.
Mengatasi gusi bengkak biasanya akan disesuaikan dengan penyebabnya. Oleh karena itu, ketahui dulu kondisi apa saja yang dapat menyebabkan keluhan ini.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gusi bengkak:
1. Penumpukan plak pada gigi
Gusi bengkak dapat disebabkan oleh plak yang menumpuk. Penumpukan plak ini terjadi karena kebersihan gigi yang diabaikan, seperti tidak rajin menggosok gigi. Plak pun menumpuk dan seiring waktu akan mengeras hingga menjadi karang gigi.
Jika dibiarkan, karang gigi akan memicu peradangan di gusi. Kondisi inilah yang menyebabkan gusi bengkak.
2. Kebiasaan merokok
Penyebab gusi bengkak juga dapat terjadi karena kebiasaan merokok. Kebiasaan ini akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit gusi 2 kali lipat dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
Selain itu, merokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan kuman penyebab gusi bengkak. Misalnya, ketika Anda menderita peradangan gusi, proses penyembuhannya akan menjadi lebih lama karena kebiasaan merokok tersebut.
3. Infeksi virus, jamur, atau bakteri
Infeksi yang disebabkan oleh jamur, bakteri, atau virus, dapat menyebabkan peradangan pada gusi (gingivitis) sehingga salah satu gejala dari kondisi tersebut adalah gusi menjadi bengkak.
Selain gingivitis, sariawan yang terjadi karena pertumbuhan jamur juga dapat menyebabkan pembengkakan pada gusi.
4. Kehamilan
Gusi bengkak merupakan masalah yang kerap dialami ibu hamil. Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan akan memicu peningkatan aliran darah ke jaringan gusi. Meningkatnya aliran darah tersebut menyebabkan gusi menjadi rentan terhadap infeksi bakteri. Akibatnya, risiko gusi bengkak pun sangat mungkin terjadi.
5. Kekurangan vitamin C
Tubuh memerlukan asupan vitamin C yang cukup untuk memperbaiki jaringan di seluruh bagian tubuh Anda, termasuk gigi dan gusi. Vitamin C juga dapat mempercepat penyembuhan luka dan peradangan, memelihara gigi, dan menjaga kesehatan gusi.
Namun, ketika tubuh kekurangan vitamin C, berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut dapat terjadi, seperti sariawan, peradangan gusi, gusi bengkak, dan menjadi mudah berdarah. Untuk terhindar dari kondisi tersebut, Anda dapat memenuhi asupan vitamin C dengan mengonsumsi jeruk, semangka, pepaya, melon, stroberi, kiwi, brokoli, tomat, dan kembang kol.
6. Penggunaan obat-obatan
Konsumsi obat-obatan, seperti obat antiepilepsi, kortikosteroid, imunosupresan, kontrasepsi hormonal, obat darah tinggi, dan beberapa jenis antibiotik tertentu, dapat meningkatkan risiko pembengkakan pada gusi. Hal ini terjadi karena beberapa obat mengakibatkan perubahan kadar hormon atau memengaruhi sistem imun tubuh.
Bila gusi bengkak diduga muncul akibat efek samping obat, konsultasikan dulu ke dokter yang meresepkannya. Dengan begitu, dokter dapat memutuskan apakah perlu mengganti atau menghentikan penggunaan obat tersebut.
Selain penyebab-penyebab yang sudah disebutkan, gusi bengkak juga dapat dipicu oleh gusi yang terlalu sensitif terhadap penggunaan pasta gigi atau obat kumur, serta pemasangan gigi palsu atau perlengkapan gigi lainnya yang tidak tepat.
Cara Mengatasi Gusi Bengkak
Keluhan gusi bengkak yang masih ringan biasanya dapat ditangani dengan meningkatkan kebersihan mulut. Selain itu, beberapa cara berikut ini juga dapat Anda lakukan untuk mengatasi keluhan gusi bengkak:
- Sikat gigi 2 kali sehari dan membersihkan sela-sela gigi dengan menggunakan benang gigi (dental floss).
- Kompres area pipi yang mengalami gusi bengkak dengan menggunakan air hangat atau dingin.
- Ganti pasta gigi atau obat kumur yang dapat menyebabkan sensitivitas pada gusi.
- Lakukan prosedur scaling untuk membersihkan plak gigi, serta root planning untuk membersihkan area akar gigi dan sela gusi, sekaligus menghilangkan bakteri.
Pada kasus gusi bengkak yang sudah parah atau menyebabkan kondisi yang disebut acute necrotizing ulcerative gingivitis (ANUG), pengobatan dari dokter sangat diperlukan. Kemungkinan dokter akan meresepkan kombinasi obat pereda nyeri, antibiotik, serta obat kumur yang mengandung klorheksidin atau hidrogen peroksida.
Gusi bengkak memang sangat mengganggu. Maka dari itu, Anda perlu menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut. Di samping menyikat gigi, Anda juga perlu melakukan beberapa tips untuk mencegah gusi bengkak, seperti:
- Membiasakan diri mengonsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang mengandung kalsium dan vitamin C
- Memperbanyak minum air putih dan menghindari makanan atau minuman yang terlalu panas atau dingin
- Menghentikan kebiasaan merokok
Peran gusi sangatlah penting. Gangguan pada gusi yang tidak ditangani dapat berdampak buruk pada bagian lainnya di dalam mulut.
Oleh karena itu, bila Anda mengalami gusi bengkak yang tidak kunjung sembuh meski Anda telah berusaha meningkatkan kebersihan mulut dan menerapkan pola hidup sehat, segera periksakan ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.