Infeksi jamur hitam, putih, kuning di India sempat santer terdengar di tengah merebaknya penyakit COVID-19. Kondisi ini diduga menjadi salah satu infeksi sekunder atau penyerta yang terjadi akibat infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19.
Beberapa waktu lalu, sempat terdengar kabar merebaknya infeksi jamur hitam, putih, dan kuning yang menyerang beberapa pasien COVID-19 di India. Bahkan, ada salah satu pasien yang terserang ketiga jenis infeksi jamur tersebut sekaligus selama masa perawatan pasca-COVID.
Infeksi Jamur Hitam, Putih, Kuning
Berikut adalah hal-hal yang diketahui mengenai infeksi jamur hitam, putih, kuning:
Jamur hitam
Infeksi jamur hitam atau mukormikosis adalah jenis infeksi jamur yang serius, tetapi terbilang langka. Infeksi ini disebabkan oleh kelompok jamur mucormycetes. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah lebih rentan menderita infeksi jamur hitam.
Otak, kulit, sinus, dan paru-paru adalah bagian-bagian tubuh yang diserang oleh jamur hitam. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan terjadi penyebaran infeksi ke seluruh tubuh melalui darah.
Infeksi jamur hitam akan menimbulkan gejala sesuai lokasi tumbuhnya jamur. Umumnya, penderita infeksi jamur hitam akan mengalami demam dan badan menggigil yang disertai beberapa gejala khusus, seperti:
- Separuh wajah bengkak
- Sakit kepala
- Hidung tersumbat
- Bercak hitam di batang hidung atau mulut bagian atas yang dapat menyebar dengan cepat dan menjadi lebih parah
- Batuk
- Nyeri dada
- Sesak napas
Penanganan Infeksi jamur hitam dilakukan dengan memberikan obat antijamur, seperti amphotericin B, posaconazole, dan isavuconazole.
Jamur putih
Infeksi jamur putih atau kandidiasis disebabkan oleh jamur Candida, baik C. albicans maupun C. auris. Jenis jamur ini normal ada di kulit dan beberapa organ tanpa menimbulkan masalah. Namun, saat daya tahan tubuh melemah atau jamur tumbuh berlebih, kandidiasis dapat terjadi dan memburuk jika dibiarkan tanpa penanganan.
Infeksi jamur putih dapat menyebar di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. melalui beberapa cara berikut:
- Melakukan kontak langsung dengan permukaan atau peralatan yang terkontaminasi
- Menggunakan kateter kandung kemih
- Menggunakan selang makan
- Kebal terhadap beberapa antibiotik
Beberapa pemeriksaan, mulai dari pemeriksaan fisik hingga penunjang berupa kultur darah, mungkin akan dilakukan untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi jamur putih atau tidak.
Berikut adalah gejala penyakit jamur putih:
- Ada lapisan putih atau kuning pada lidah, gusi, langit-langit mulut, maupun bagian pipi dalam
- Kemerahan atau nyeri pada mulut dan tenggorokan
- Kulit di sudut mulut pecah-pecah
- Nyeri ketika menelan
- Mudah merasa lelah
- Demam dan menggigil yang tidak kunjung reda
Penanganan infeksi jamur putih biasanya menggunakan obat antijamur, seperti nystatin, clotrimazole, fluconazole, echinocandins, anidulafungin, dan micafungin. Dosis yang diberikan pun disesuaikan dengan tingkat keparahan infeksi tersebut.
Jamur kuning
Infeksi jamur kuning atau aspergilosis disebabkan oleh jamur Aspergillus. Infeksi jamur kuning sebenarnya tidak berbahaya, tetapi kondisi ini lebih rentan dialami oleh orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Beberapa gejala yang akan muncul jika seseorang terinfeksi penyakit jamur kuning, antara lain:
- Mengi
- Sesak napas
- Batuk yang bisa berkembang menjadi batuk berdarah
- Hidung tersumbat maupun berlendir
- Nyeri dada
- Sakit kepala
- Penurunan kemampuan membaui
- Demam
- Penurunan berat badan
Sama seperti penanganan infeksi jamur lainnya di atas, aspergilosis dapat ditangani dengan memberikan antijamur, seperti itraconazole, voriconazole, amphotericin, caspofungin, micafungin, atau posaconazole.
Meskipun biasanya tidak berbahaya, penyakit jamur hitam, putih, kuning juga dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter bila Anda mengalami beberapa gejala di atas.