Motivasi dibedakan menjadi dua jenis lho, yakni motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Perbedaan keduanya terletak pada dorongan atau niat dalam melakukan motivasi itu sendiri. Kedua jenis motivasi ini memiliki cara kerja dan efek yang berbeda dalam mengejar tujuan.

Motivasi merupakan sebuah dorongan, rangsangan, maupun keinginan yang dijadikan sebagai dasar dari seseorang untuk mengerjakan sesuatu agar dapat mencapai tujuan tertentu. Dalam dunia psikologi, dorongan untuk bermotivasi bisa muncul dari intrinsik (internal) atau ekstrinsik (eksternal).

Mengenal Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik - Alodokter

Perbedaan Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik

Agar lebih jelas, berikut ini adalah penjabaran motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang perlu kamu ketahui:

Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri untuk mencapai sesuatu demi memuaskan diri sendiri dan tanpa dipengaruhi oleh imbalan dari eksternal.

Jadi, motivasi ini membuat seseorang melakukan aktivitas tertentu karena menganggapnya sebagai sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya atau memberikan kepuasan untuk dirinya sendiri. Jenis motivasi ini dipengaruhi oleh ketertarikan atau kesenangan pada kegiatan tertentu.

Beberapa kegiatan yang bisa menggambarkan motivasi intrinsik, yaitu:

  • Berpartisipasi dalam perlombaan karena ingin menikmati aktivitas perlombaannya
  • Belajar hal baru karena menganggapnya sebagai sesuatu yang menarik
  • Menghabiskan waktu bersama orang lain karena ingin menikmati waktu kebersamaan dengan mereka
  • Membersihkan kamar karena memiliki hobi bersih-bersih
  • Bermain game karena ingin menyelesaikan sebuah misi
  • Menjadi sukarelawan karena senang membantu sesama
  • Mengambil banyak tanggung jawab di tempat kerja karena ingin menantang diri dan merasa berhasil
  • Menggambar dan melukis karena dapat membuat tenang serta bahagia
  • Mengasah kecerdasan intrapersonal

Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang muncul karena adanya keinginan untuk mendapatkan imbalan atau hadiah. Imbalan atau hadiah ini bisa berupa pujian, penghargaan, uang, atau barang tertentu. Selain itu, melakukan suatu kegiatan dengan maksud menghindari hukuman juga termasuk dalam motivasi ekstrinsik.

Jadi, motivasi ini membuat seseorang melakukan aktivitas bukan demi kepuasan dirinya sendiri, melainkan karena berharap mendapatkan sesuatu sebagai imbalannya atau menghindari sesuatu yang tidak menyenangkan.

Contoh yang menggambarkan motivasi ekstrinsik antara lain:

  • Berpartisipasi dalam perlombaan karena ingin membawa pulang hadiah
  • Belajar hal baru karena tuntutan pekerjaan
  • Menghabiskan waktu bersama orang lain karena ingin meningkatkan status sosial
  • Membersihkan kamar agar tidak dimarahi oleh orang tua
  • Bermain game karena ingin mendapatkan hadiah berupa uang
  • Menjadi sukarelawan untuk memenuhi suatu persyaratan
  • Mengambil banyak tanggung jawab di tempat kerja karena ingin mendapatkan kenaikan gaji atau promosi jabatan
  • Menggambar dan melukis untuk menghasilkan uang

Mana yang Lebih Baik, Motivasi Intrinsik atau Ekstrinsik?

Banyak orang yang menganggap jika motivasi intrinsik adalah jenis motivasi yang paling baik. Padahal, motivasi intrinsik dan ekstrinsik sama-sama baik dan penting, lho. Keduanya bisa digunakan dalam situasi dan kegiatan yang berbeda, serta memberikan efek yang juga berbeda pada perilaku manusia.

Sebagai contoh, dalam dunia kerja, produktivitas bisa ditingkatkan dengan motivasi ekstrinsik, misalnya bonus. Sedangkan, untuk meningkatkan produktivitas yang berkualitas, ini dipengaruhi oleh motivasi intrinsik.

Jika kedua motivasi ini dikombinasikan, maka kamu akan lebih bersemangat ketika melakukan dan menyelesaikan tugas yang menurutmu menarik, apalagi jika disertai dengan hadiah atau apresiasi yang bisa kamu dapatkan setelahnya.

Walaupun motivasi intrinsik bisa memicu orang melakukan yang terbaik karena memang keinginan yang ada berasal dari dalam diri, namun tidak semua aktivitas bisa dilakukan dengan motivasi ini. Inilah mengapa motivasi ekstrinsik tetap diperlukan.

Motivasi ekstrinsik bisa digunakan agar seseorang terpacu untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang menurutnya tidak menyenangkan, tetapi harus dilakukan. Ini juga bisa menumbuhkan minat orang lain pada aktivitas yang awalnya tidak diminati dan bentuk penghargaan atas kinerja orang lain.

Meski begitu, motivasi ekstrinsik yang berlebihan diketahui bisa mengurangi motivasi instrinsik. Misalnya, seseorang yang awalnya melakukan olahraga tertentu karena tertarik dan menyenangkan, tapi karna selalu diberikan hadiah, maka bisa jadi, ketertarikan tersebut justru berkurang dan akhirnya hanya fokus pada hadiah.

Motivasi ekstrinsik yang berlebihan juga seringkali membuat kegiatan yang ditujukan untuk “bermain” berubah menjadi “kerja”.

Nah, kini kamu sudah paham dengan kedua jenis motivasi, ya? Motivasi intrinsik maupun ekstrinsik sama-sama baik, kok. Yang terpenting adalah kamu bisa menyikapi kedua jenis motovasi ini sebagai sesuatu yang positif.

Bila kamu masih ada pertanyaan terkait motivasi atau merasa tidak memiliki motivasi dalam menjalani hidup, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau psikolog, ya. Pasalnya, kurangnya motivasi yang terjadi dalam jangka waktu lama termasuk dalam gejala penyakit mental, seperti depresi.