Dokter kandungan subspesialis onkologi adalah dokter yang memiliki keahlian khusus dalam menangani tumor dan kanker pada organ reproduksi wanita. Hal ini meliputi tumor dan kanker yang menyerang rahim, indung telur (ovarium), leher rahim (serviks), vagina, dan vulva.

Dokter kandungan subspesialis onkologi adalah dokter yang mendalami ilmu ginekologi onkologi. Onkologi adalah cabang ilmu kedokteran yang fokus pada penyakit kanker dan pengobatannya, sedangkan ginekologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada kesehatan organ reproduksi wanita.

Mengenal Profesi Dokter Kandungan Subspesialis Onkologi - Alodokter

Dokter kandungan subspesialis onkologi memiliki gelar Spesialis Obstetri-Ginekologi Konsultan Ginekologi Onkologi atau disingkat Sp.OG (K)Onk. Untuk mendapat gelar tersebut, seorang dokter umum harus menyelesaikan program studi dokter spesialis obstetri dan ginekologi terlebih dahulu, lalu menempuh pendidikan subspesialisasi onkologi selama beberapa tahun.

Penyakit yang Dapat Ditangani Dokter Kandungan Subspesialis Onkologi

Berikut ini adalah berbagai macam penyakit yang ditangani oleh dokter kandungan subspesialis onkologi adalah:

1. Kanker rahim

Kanker rahim paling sering terjadi pada wanita yang sudah menopause atau berusia 50 tahun ke atas. Seorang wanita lebih berisiko terkena kanker rahim apabila mengalami obesitas, pernah menjalani terapi penggantian hormon, atau memiliki keluarga kandung yang pernah menderita kanker rahim.

Kanker rahim sering kali menimbulkan gejala berupa pendarahan dari vagina dan nyeri di panggul.

2. Kanker serviks

Kanker serviks adalah jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Dalam banyak kasus, kanker ini terkait dengan infeksi menular seksual, yaitu infeksi HPV.

Kanker serviks sering kali baru menimbulkan gejala ketika sudah berkembang menjadi tahap atau stadium lanjut. Gejala yang muncul bisa berupa pendarahan melalui vagina di luar masa menstruasi, setelah berhubungan intim, atau setelah menopause serta keputihan yang bau dan nyeri setiap berhubungan seksual.

3. Kanker ovarium

Kanker ovarium lebih sering terjadi pada wanita setelah menopause atau lanjut usia (lansia) dan wanita yang memiliki keluarga dengan riwayat kanker ovarium.

Kanker ovarium biasanya baru terdeteksi ketika sudah memasuki stadium lanjut atau sudah menyebar ke organ lain. Gejalanya bisa berupa sakit perut, nyeri panggul, dan keluar darah dari vagina.

4. Kanker vulva

Kanker vulva ditandai dengan munculnya benjolan atau luka di area vulva, termasuk bibir vagina dan klitoris. Kanker ini lebih sering menyerang wanita yang lebih tua dan umumnya yang telah mengalami menopause.

5. Kanker vagina

Kanker vagina merupakan kanker yang jarang terjadi dan sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Kanker vagina pada tahap lanjut biasanya menyebabkan munculnya rasa gatal dan benjolan pada vagina, nyeri panggul, serta rasa sakit ketika buang air kecil dan berhubungan intim.

6. Endometriosis

Endometriosis terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim. Kondisi tersebut dapat menimbulkan keluhan nyeri hebat saat menstruasi, bahkan dapat menyebabkan kemandulan.

7. Miom

Miom atau fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di rahim. Gejala khas dari miom adalah pendarahan menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama, dengan nyeri haid yang lebih parah dari biasanya.

Miom lebih sering terjadi pada wanita berusia lebih dari 40 tahun. Selain itu, risiko miom lebih tinggi pada wanita yang memiliki keluarga dengan riwayat miom.

8. Kista ovarium

Kista ovarium merupakan tumor jinak yang berupa benjolan atau kantung berisi cairan yang terletak di indung telur wanita. Gejalanya berupa nyeri panggul, perut kembung, dan menstruasi yang tidak teratur. Biasanya, gejala tersebut baru muncul ketika ukuran kista semakin membesar.

9. Trofoblastik gestasional

Penyakit ini bisa muncul di awal masa kehamilan dan merupakan jenis tumor yang jarang terjadi. Trofoblastik gestasional terjadi ketika jaringan trofoblas yang terbentuk setelah pembuahan mengalami kelainan.

Akibatnya, jaringan tersebut tidak berkembang menjadi janin, tetapi menimbulkan kelainan berupa hamil anggur atau tumor.

Tugas dan Tindakan Medis yang Dilakukan Dokter Kandungan Subspesialis Onkologi

Cakupan tugas seorang dokter kandungan subspesialis onkologi cukup luas, mulai dari memberikan konsultasi, mendiagnosis penyakit, hingga menentukan langkah penanganan dan tindakan pencegahan yang sesuai dengan penyakit pasien.

Bila pasien membutuhkan tindakan pembedahan, dokter akan merawat pasien sebelum, selama, dan setelah prosedur operasi, serta memantau perkembangan kondisi pasien setelah menjalani perawatan di rumah sakit.

Dalam menangani penyakit pasien, dokter kandungan subspesialis onkologi dapat bekerja sama dengan dokter lain, seperti dokter kandungan, dokter spesialis hematologi-onkologi, dokter spesialis onkologi radiasi, dan dokter bedah, serta dibantu oleh perawat.

Untuk menentukan diagnosis penyakit, dokter kandungan subspesialis onkologi akan menelusuri riwayat kesehatan dan gejala yang dirasakan pasien serta melakukan pemeriksaan fisik.

Selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:

Setelah diagnosis dipastikan, dokter akan menentukan metode pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Jenis pengobatan yang akan dipilih dokter tergantung pada jenis penyakit yang dialami pasien, organ yang terganggu, stadium atau tahapan kanker, serta kondisi kesehatan pasien secara umum.

Tindakan medis yang dapat dilakukan dokter kandungan subspesialis onkologi meliputi:

Operasi

Prosedur bedah yang dilakukan dokter kandungan subspesialis onkologi bertujuan untuk mengangkat tumor atau kanker di organ reproduksi wanita, seperti ovarium, rahim, leher rahim, vulva, dan vagina.

Operasi bisa dilakukan dengan cara bedah umum yang sayatannya luas atau bedah laparoskopi yang sayatannya lebih kecil.

Terapi radiasi

Terapi radiasi atau radioterapi bertujuan untuk membunuh sel kanker menggunakan sinar radiasi berkekuatan tinggi, seperti sinar-X atau sinar proton. Radioterapi juga bisa dilakukan sebelum prosedur bedah untuk menyusutkan ukuran tumor supaya mudah diangkat atau setelah bedah untuk mengurangi risiko sel kanker tumbuh kembali.

Terapi radiasi bisa dilakukan dari luar (eksternal) dengan menyinari bagian tubuh yang menjadi lokasi sel kanker. Pada kasus kanker vagina dan kanker rahim, terapi radiasi dapat dilakukan dengan menanam implan radioaktif di dalam vagina selama jangka waktu tertentu.

Kemoterapi

Kemoterapi adalah metode pengobatan dengan pemberian obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Dokter bisa memberikan satu atau lebih obat kemoterapi dalam bentuk suntikan atau obat minum, tergantung pada kondisi pasien.

Sama seperti radioterapi, kemoterapi bisa dilakukan sebelum prosedur bedah untuk menyusutkan ukuran kanker agar mudah diangkat. Kemoterapi juga bisa dikombinasikan dengan terapi radiasi, misalnya pada kasus tumor yang berukuran besar atau pada kanker yang telah menyebar ke kelenjar getah bening.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter Kandungan Subspesialis Onkologi?

Biasanya dokter kandungan subspesialis onkologi dapat ditemui atas saran atau rujukan dari dokter umum atau dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang menangani pasien. Rujukan tersebut berdasarkan temuan dokter atas kondisi pasien yang mengacu pada gejala dan tanda kanker.

Namun, jika pasien sudah yakin bahwa gejala dan penyakit yang dialaminya memerlukan penanganan dokter kandungan subspesialis onkologi atau ketika pasien membutuhkan second opinion untuk mengetahui penyakit yang dialaminya, pasien bisa menemui dokter kandungan subspesialis onkologi secara langsung.

Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter kandungan subspesialis onkologi jika memiliki keluhan atau gejala yang menandakan adanya masalah pada organ reproduksi, seperti:

  • Pendarahan melalui vagina yang tidak normal, seperti pendarahan di luar masa menstruasi, setelah berhubungan intim, atau setelah menopause
  • Pendarahan menstruasi yang lebih banyak dan lebih lama dari biasanya
  • Keputihan yang tidak normal, seperti keputihan dalam jumlah banyak atau keputihan yang berbeda warna, bau, atau tekstur dari biasanya
  • Keluhan di sekitar perut dan panggul, seperti sakit perut, kembung, konstipasi, dan nyeri panggul
  • Keluhan di area vagina dan vulva, seperti gatal, perih, nyeri, bengkak, kemerahan, atau muncul kutil
  • Penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya

Seorang wanita juga disarankan berkonsultasi ke dokter kandungan subspesialis onkologi bila memiliki faktor risiko dari penyakit-penyakit yang telah disebutkan di atas. Pasalnya, penyakit-penyakit tersebut dapat muncul tanpa Anda sadari bila Anda memiliki faktor risiko berikut ini:

  • Sudah menopause
  • Berusia 50 tahun ke atas
  • Obesitas
  • Menderita penyakit tertentu, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi
  • Pernah atau sedang menderita penyakit kanker jenis tertentu, misalnya kanker payudara atau kanker usus
  • Ada anggota keluarga yang pernah menderita kanker, termasuk kanker ovarium dan kanker payudara
  • Belum pernah hamil

Persiapan untuk Konsultasi ke Dokter Kandungan Subspesialis Onkologi

Sebelum bertemu dengan dokter kandungan subspesialis onkologi, Anda dianjurkan untuk mempersiapkan beberapa hal berikut untuk memudahkan dokter menentukan perawatan yang tepat, seperti:

  • Siapkan dan bawa catatan pertanyaan yang ingin Anda ajukan dan riwayat keluhan atau gejala yang diderita.
  • Jika ada, bawa juga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan sebelumnya, misalnya hasil pemeriksaan darah, foto Rontgen, CT scan, atau biopsi.
  • Apabila sudah terdiagnosis salah satu penyakit yang telah disebutkan di atas, informasikan ke dokter seputar tingkat keparahan penyakit yang Anda derita.
  • Bawalah anggota keluarga saat melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan subspesialis onkologi.
  • Tanyakan opsi perawatan yang tersedia dan tingkat keberhasilan serta risiko dari masing-masing perawatan.

Selain persiapan tersebut, beberapa hal berikut ini juga harus Anda perhatikan untuk memilih dokter kandungan subspesialis onkologi:

  • Pertimbangkan lokasi dan jarak rumah sakit atau tempat praktik dokter dari rumah, mengingat mungkin saja sewaktu-waktu gejala yang Anda alami memerlukan tindakan medis darurat.
  • Anda bisa minta rekomendasi beberapa dokter kandungan subspesialis onkologi, baik dari dokter yang memeriksa Anda atau dari kerabat. Pastikan dokter yang dipilih mampu berkomunikasi dengan baik dalam menjelaskan hal-hal terkait penyakit yang Anda alami dan langkah penanganan yang diperlukan.
  • Pastikan rumah sakit tempat dokter tersebut praktek memiliki fasilitas yang lengkap, serta pelayanan yang baik dan ramah.
  • Jika ingin memanfaatkan BPJS atau asuransi yang Anda miliki, pastikan rumah sakit tersebut bekerja sama dengan BPJS atau penyedia asuransi Anda.

Hal yang perlu diingat, jangan menunda waktu untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan subspesialis onkologi jika Anda mengalami keluhan di seputar organ reproduksi, meskipun dirasa ringan.

Bila terdeteksi dini dan cepat ditangani, penyakit yang Anda derita akan lebih mudah diobati serta memiliki peluang kesembuhan yang lebih besar.