Infeksi virus atau bakteri merupakan salah satu penyebab utama gangguan pada mata. Dalam hal inilah peran dokter mata ahli infeksi dan imunologi diperlukan. Yuk, ketahui lebih jauh hal-hal seputar profesi dokter subspesialis ini beserta peran yang dimilikinya.
Dokter mata ahli infeksi dan imunologi adalah dokter spesialis mata yang sudah menempuh dan menyelesaikan program subspesialisasi di bidang infeksi dan imunologi.
Dokter subspesialis ini memiliki keahlian dalam melakukan pemeriksaan, mendiagnosis, serta menentukan pengobatan yang tepat untuk mengatasi penyakit mata atau masalah penglihatan akibat infeksi dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Kondisi yang Dapat Ditangani Dokter Mata Ahli Infeksi dan Imunologi
Berikut ini adalah beberapa penyakit mata akibat infeksi yang dapat ditangani oleh dokter mata subspesialis infeksi dan imunologi:
- Konjungtivitis akibat infeksi virus dan bakteri
- Infeksi mata, misalnya keratouveitis, skleritis, dan retinitis
- Infeksi kornea atau keratitis akibat infeksi jamur, bakteri, atau virus
- Trakoma
- Infeksi mata akibat parasit, misalnya toxoplasmosis retinochoroiditis dan infeksi cacing pada mata
- Endoftalmitis
- Infeksi kelopak mata atau blefaritis
Selain itu, dokter mata ahli infeksi dan imunologi juga dapat mendiagnosis dan menangani penyakit mata yang disebabkan oleh peradangan atau gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti:
- Gangguan autoimun, termasuk rheumatoid arthritis, lupus, dan psoriasis arthritis
- Sindrom Sjögren
- Penyakit Graves
- Uveitis
- Sarkoidosis
- Skleroderma
- Pseudotumor orbital
- Ulkus Mooren
- Penyakit retina akibat gangguan autoimun (retinopati autoimun)
Tindakan yang Dapat Dilakukan Dokter Mata Ahli Infeksi dan Imunologi
Dalam menentukan diagnosis, dokter spesialis mata ahli infeksi dan imunologi akan menanyakan keluhan yang dirasakan dan riwayat kesehatan pasien, termasuk apakah pasien memiliki penyakit penyerta atau riwayat penyakit tertentu di keluarganya.
Selanjutnya, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik pada mata untuk mengevaluasi kondisi mata dan fungsi penglihatan pasien.
Setelah melakukan pemeriksaan fisik pada mata, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Pemeriksaan silia dan tekanan bola mata
- Pemeriksaan air mata, misalnya dengan tes Schirmer atau tes Ferning
- Tes sensibilitas kornea
- Tes fluoresin
- Tes Seidel
- Pemeriksaan radiologi, misalnya USG, foto Rontgen, atau CT scan pada mata
- Tes darah dan urine
Setelah diagnosis penyakit mata diketahui, dokter mata ahli infeksi dan imunologi akan menentukan langkah penanganan yang sesuai, misalnya pemberian obat-obatan. Pada kasus tertentu, dokter mata ahli infeksi dan imunologi juga perlu melakukan operasi pada mata.
Dalam praktiknya, dokter mata ahli infeksi dan imunologi sering bekerja sama dengan dokter spesialis lain, misalnya dokter penyakit dalam dan dokter ahli reumatologi.
Waktu yang Tepat untuk Memeriksakan Diri ke Dokter Mata Ahli Infeksi dan Imunologi
Anda akan disarankan untuk berkonsultasi ke dokter mata ahli infeksi dan imunologi setelah mendapat rujukan dari dokter umum atau dokter mata. Namun, Anda juga bisa langsung berkonsultasi ke dokter mata ahli infeksi dan imunologi apabila merasakan beberapa gejala pada mata, seperti:
- Mata terasa nyeri, merah, dan bengkak
- Penglihatan kabur atau buta secara mendadak
- Mata kering
- Fungsi penglihatan terganggu, misalnya penglihatan ganda dan sensitif terhadap cahaya
- Mata bernanah atau berdarah
- Perubahan jarak pandang atau warna pada penglihatan
Selain itu, Anda juga sebaiknya berkonsultasi ke dokter mata ahli infeksi dan imunologi apabila memiliki riwayat cedera pada mata, misalnya mata kemasukan benda asing atau tertusuk benda tajam dan memiliki riwayat penyakit kronis, terutama penyakit autoimun.
Persiapan Sebelum Konsultasi ke Dokter Mata Ahli Infeksi dan Imunologi
Sebelum bertemu dokter mata ahli infeksi dan imunologi, ada baiknya Anda mempersiapkan beberapa hal untuk memudahkan dokter dalam menentukan diagnosis dan penanganan yang tepat, seperti:
- Hasil pemeriksaan atau tes laboratorium, jika sebelumnya sudah berkonsultasi dengan dokter lain
- Data atau catatan terkait riwayat penyakit sebelumnya, misalnya alergi, serta pengobatan yang sudah dijalani
- Riwayat keluhan dan gejala yang dialami secara detail
- Asuransi kesehatan
Anda dapat berkonsultasi ke dokter mata ahli infeksi dan imunologi secara langsung apabila mengalami keluhan mata yang telah disebutkan sebelumnya. Jika masih bingung, Anda dapat meminta saran dari dokter mata untuk memilih dokter mata ahli infeksi dan imunologi.