Mevachol adalah obat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida. Obat ini juga meningkatkan jumlah kolesterol baik (HDL). Mevachol tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 10 mg pravastatin.
Kandungan pravastatin dalam Mevachol bekerja menghambat kerja enzim yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kolesterol. Cara kerja ini dapat mengurangi jumlah kolesterol jahat dalam darah. Dengan begitu, kadar kolesterol normal bisa terjaga dan risiko terjadinya serangan jantung atau stroke juga akan menurun.
Apa Itu Mevachol
Bahan aktif | Pravastatin |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat penurun kolesterol golongan statin |
Manfaat | Mengatasi hiperlipidemia |
Mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah | |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak usia 8 tahun ke atas |
Mevachol untuk ibu hamil | Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin. |
Obat dalam kategori ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil atau wanita yang mungkin sedang hamil. | |
Mevachol untuk ibu menyusui | Mevachol bisa digunakan oleh ibu menyusui. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan obat yang lebih aman, terutama jika bayi lahir prematur atau berusia kurang dari 1 bulan. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Mevachol
Sebelum mengonsumsi Mevachol, perhatikanlah beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Mevachol tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap pravastatin.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver atau gangguan fungsi liver, hipotiroidisme, penyakit ginjal, gangguan pada otot, kejang, tekanan darah rendah, atau kecanduan alkohol.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami cedera yang cukup berat atau baru saja menjalani operasi besar.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani terapi dengan Mevachol karena dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan hati.
- Konsultasikan ke dokter terkait penggunaan Mevachol jika Anda direncanakan untuk menjalani operasi atau prosedur medis tertentu, termasuk operasi gigi.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Mevachol jika sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi Mevachol.
Dosis dan Aturan Mevachol
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Mevachol berdasarkan tujuan pengobatan dan usia pasien:
Tujuan: Mengatasi hiperlipidemia (kolesterol tinggi dan/atau trigliserida tinggi)
- Dewasa: 10–40 mg, 1 kali sehari pada malam hari. Dosis dapat disesuaikan sesuai respons pasien setiap 4 minggu.
Tujuan: Menangani heterozygous familial hypercholesterolaemia (kolesterol tinggi yang diturunkan orang tua pada anak)
- Anak usia 8–13 tahun: 20 mg, 1 kali sehari.
- Anak usia 14–18 tahun: 40 mg, 1 kali sehari.
Tujuan: Mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah
- Dewasa: 40 mg, 1 kali sehari.
Tujuan: Menangani hiperlipidemia setelah transplantasi organ
- Dewasa: Dosis awal 20 mg, 1 kali sehari. Dosis bisa disesuaikan menjadi 40 mg per hari, sesuai dengan kondisi pasien.
Cara Menggunakan Mevachol dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Mevachol. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar efek pengobatan maksimal, perhatikan cara penggunaan Mevachol berikut ini:
- Konsumsilah Mevachol sebelum atau sesudah makan. Telan tablet dengan bantuan air putih.
- Minumlah Mevachol pada jam yang sama setiap harinya. Obat ini sebaiknya dikonsumsi pada malam hari.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Mevachol, minumlah obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Jika Anda juga menggunakan obat lain untuk menurunkan kolesterol, seperti cholestyramine atau colestipol, konsumsilah Mevachol 1 jam sebelum atau 4 jam setelahnya.
- Jangan berhenti mengonsumsi Mevachol tanpa persetujuan dokter meskipun sudah merasa sehat. Hiperlipidemia umumnya tidak akan menimbulkan gejala, kecuali jika sudah menyebabkan komplikasi.
- Ikuti jadwal kontrol yang diberikan oleh dokter. Selama menggunakan Mevachol, Anda akan diminta untuk menjalani tes darah secara rutin. Hal ini agar respons tubuh pasien terhadap obat bisa terpantau.
- Iringi penggunaan Mevachol dengan penerapan pola hidup sehat, seperti berolahraga rutin dan membatasi konsumsi makanan tinggi lemak. Hal ini untuk mendapatkan hasil pengobatan yang maksimal.
- Simpan Mevachol di tempat yang sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauh dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Mevachol dengan Obat Lain
Interaksi yang bisa terjadi jika Mevachol digunakan bersama dengan obat-obatan lain adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya rhabdomyolysis jika digunakan dengan gemfibrozil atau fenofibrate
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan otot jika digunakan dengan colchicine atau vitamin B3
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping Mevachol jika digunakan dengan ciclosporin, clarithromycin, atau erythromycin
- Penurunan efektivitas Mevachol jika dikonsumsi bersamaan atau dalam waktu yang dekat dengan cholestyramine
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan warfarin
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Mevachol bersama obat, produk herbal, atau suplemen apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Mevachol
Mengingat Mevachol mengandung pravastatin, ada efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi obat ini, antara lain:
- Pusing
- Sakit kepala
- Nyeri otot atau nyeri sendi
- Mual
- Muntah
- Sembelit
- Diare
- Sulit tidur
- Gejala pilek, yang ditandai dengan bersin-bersin, hidung tersumbat, atau sakit tenggorokan
Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas terjadi dan tidak kunjung membaik. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.
Segera cari pertolongan medis ke IGD rumah sakit terdekat jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Tinja berwarna pucat
- Urine berwarna gelap
- Hilang nafsu makan
- Penyakit kuning
- Gejala rhabdomyolisis, seperti nyeri, kaku, atau lemah pada otot, terutama bila diikuti dengan demam atau lelah yang tidak biasa