Statin adalah golongan obat yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan jumlah kolesterol baik (HDL) dalam darah. Dengan begitu, risiko terjadinya komplikasi akibat kolesterol tinggi, seperti serangan jantung atau stroke, akan menurun.

Statin bekerja dengan cara menghambat kerja enzim yang dibutuhkan untuk membentuk kolesterol. Dengan begitu, jumlah kolesterol yang diproduksi tubuh akan berkurang. Statin tersedia dalam bentuk tablet atau kaplet yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.

Statin

Penggunaan obat golongan statin perlu diimbangi dengan pola hidup sehat, seperti menghindari konsumsi makanan tinggi lemak, menjaga berat badan ideal, berolahraga secara teratur, tidak merokok, dan membatasi konsumsi minuman beralkohol. Hal ini penting untuk mendapatkan hasil pengobatan terbaik.

Jenis, Merek Dagang, dan Dosis Statin

Jenis dan merek dagang statin bermacam-macam. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Atorvastatin

Bentuk obat: kaplet dan tablet

Merek dagang: Atorvastatin Calcium Trihydrate, Atozet, Caduet, Cholastin, Cholestor, Genlipid, Inator, Lipitor, Livator, Lipidef, Orvast, Removchol, Stator

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat atorvastatin.

2. Lovastatin

Bentuk obat: Tablet

Merek dagang: Cholvastin, Justin, Lotyn

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat lovastatin.

3. Pitavastatin

Bentuk obat: Tablet

Merek dagang: Livalo, Vitor

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat pitavastatin.

4. Pravastatin

Bentuk obat: Tablet, kaplet

Merek dagang: Cholespar, Koleskol, Meprastin, Mevachol, Novales, Novosta, Pravastatin, Pravinat

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat pravastatin.

5. Rosuvastatin

Bentuk obat: Tablet, kaplet

Merek dagang: Ezero, Pyfaros, Rosupid, Rovastar, Rozet, Rosuvastatin Calcium, Rostin, Suvesco, Vastrol

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat rosuvastatin.

6. Simvastatin

Bentuk obat: Tablet, kaplet

Merek dagang: Colesbat, Lextatin, Mastatin, Mevastin, Norpid, Preschol, Rendapid, Sinova, Simvastatin, SVT, Valemia, Vytorin

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat simvastatin.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Statin

Ikuti saran dokter saat menjalani pengobatan dengan statin. Sebelum mengonsumsi obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Statin tidak boleh dikonsumsi oleh pasien yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, mungkin hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Beri tahu dokter jika Anda akan menggunakan statin bersama obat lain, terutama antibiotik, antijamur, amiodarone, gemfibrozil, obat imunosupresan, atau obat antivirus untuk HIV.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, penyakit ginjal, hipotiroidisme, diabetes, atau gangguan otot.
  • Ikuti jadwal kontrol yang ditentukan oleh dokter selama mengonsumsi obat statin, karena Anda perlu menjalani tes darah secara berkala untuk memantau kondisi Anda.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol atau grapefruit selama menjalani pengobatan dengan statin, karena bisa meningkatkan risiko timbulnya efek samping.
  • Segera temui dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi statin.

Efek Samping dan Bahaya Statin

Efek samping dari statin sangat bervariasi, tergantung pada jenis dan dosis obat, juga pada respons tubuh pasien terhadap obat. Beberapa efek samping umum yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi statin adalah sebagai berikut:

Hentikan penggunaan obat dan lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk. Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat yang bisa ditandai dengan munculnya ruam gatal, bengkak di mata maupun bibir, atau sulit bernapas.

Anda juga harus segera ke dokter jika mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Gejala gangguan fungsi hati, seperti kulit dan mata menguning, hilang nafsu makan, nyeri perut bagian kanan atas, atau tinja berwarna pucat
  • Rhabdomyolysis, yang bisa ditandai dengan nyeri otot yang berat, lemah otot atau sulit menggerakkan lengan dan tungkai, susah berjalan maupun berdiri, atau urine berwarna gelap
  • Gangguan ginjal, dengan gejala seperti jumlah urine berkurang, kulit kering dan sering gatal, atau bengkak di kaki