Lovastatin adalah obat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) di dalam darah. Agar hasil pengobatan lebih optimal, penggunaan lovastatin perlu disertai dengan gaya hidup sehat, seperti olahraga teratur dan pola makan rendah lemak.

Lovastatin termasuk dalam obat penurun kolesterol golongan statin. Lovastatin bekerja dengan cara menghambat kerja enzim yang memproduksi kolesterol di hati. Dengan demikian, jumlah kolesterol jahat di dalam darah akan turun.

Lovastatin

 

Lovastatin dapat membantu mencegah penyumbatan di pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol darah. Oleh karena itu, obat ini digunakan pada pasien yang berisiko tinggi mengalami angina pektoris, serangan jantung, atau stroke.

Merek dagang lovastatin: Cholvastin, Lotyn, Minipid

Apa Itu Lovastatin

Golongan Obat resep
Kategori Obat penurun kolesterol golongan statin
Manfaat Menurunkan kadar  kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL)
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia ≥10 tahun
Lovastatin untuk ibu hamil Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin.
Obat dalam kategori ini tidak boleh digunakan pada wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan untuk hamil.
Lovastatin untuk ibu menyusui Lovastatin tidak boleh digunakan oleh ibu menyusui kecuali atas instruksi dokter.
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Menggunakan Lovastatin

Lovastatin merupakan obat resep yang penggunaannya harus sesuai petunjuk dokter. Sebelum menggunakan obat ini, penting bagi Anda untuk memperhatikan hal-hal berikut:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Lovastatin tidak boleh diminum oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
  • Jangan menggunakan lovastatin jika sedang menjalani pengobatan dengan obat antiretroviral untuk HIV, antijamur golongan azole, antivirus untuk hepatitis C, atau antibiotik makrolid.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, penyakit ginjal, kelainan otot, hipotensi atau tekanan darah rendah, gangguan elektrolit, epilepsi, sindrom metabolik, atau gangguan endokrin, termasuk diabetes, hipotiroidisme, dan penyakit Addison.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda memiliki kadar kolesterol yang sangat tinggi sejak usia anak-anak.
  • Pastikan Anda memberi tahu dokter jika sedang hamil, mungkin sedang hamil, berencana hamil, atau sedang dalam masa menyusui.
  • Gunakan alat kontrasepsi yang paling efektif bagi Anda untuk mencegah kehamilan selama menggunakan lovastatin. Obat ini dapat membahayakan janin jika terjadi kehamilan.
  • Mintalah saran dokter mengenai penggunaan lovastatin ke dokter jika Anda sedang menjalani terapi dengan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mencegah interaksi antarobat.
  • Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan lovastatin jika Anda sedang sering mengonsumsi minuman beralkohol, sulit mengurangi konsumsi minuman beralkohol, atau mengalami kecanduan alkohol.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menggunakan lovastatin agar tidak terjadi gangguan liver.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan lovastatin jika direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Jangan memberikan lovastatin kepada anak usia di bawah 18 tahun kecuali atas petunjuk dokter.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan lovastatin pada lansia untuk menghindari risiko terjadinya efek samping yang serius.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi lovastatin.

Dosis dan Aturan Pakai Lovastatin

Dosis lovastatin yang diberikan dokter dapat berbeda, tergantung pada usia, kondisi, dan respons tubuh pasien terhadap pengobatan. Di bawah ini adalah rincian dosis lovastatin berdasarkan tujuan pengobatan:

Tujuan: Mengatasi hiperlipidemia dan mencegah penyakit jantung koroner akibat kolesterol tinggi

  • Dewasa: Dosis awal 10–20 mg per hari dikonsumsi pada malam hari. Setelah 4 minggu, dosis dapat ditingkatkan hingga maksimal 80 mg per hari, dibagi ke dalam 1–2 kali pemberian.

Tujuan: Mengobati heterozygous familial hypercholesterolaemia (kolesterol tinggi yang diturunkan dari salah satu orang tua)

  • Anak usia 10–17 tahun: Dosis awal 10–20 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga maksimal 40 mg, 1 kali sehari, dengan jarak 4 minggu setelah pengobatan awal.

Cara Menggunakan Lovastatin dengan Benar

Gunakanlah lovastatin sesuai anjuran dokter dan petunjuk pada kemasan obat. Jangan mengubah dosis yang dikonsumsi tanpa sepengetahuan dokter.

Agar pengobatan maksimal, pastikan Anda mengikuti panduan penggunaan lovastatin berikut ini:

  • Konsumsilah lovastatin sesudah makan. 
  • Telan tablet lovastatin secara utuh dengan air putih.
  • Jangan membelah, mengunyah, atau menggerus tablet, kecuali jika dianjurkan dokter.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi lovastatin, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokteragar respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan lovastatin, Anda akan diminta untuk menjalani pemeriksaan darah dan tes fungsi hati secara berkala.
  • Terapkan pola makan rendah lemak dan lakukan olahraga secara rutin untuk membantu menurunkan kolesterol.
  • Simpan lovastatin di tempat kering dan sejuk. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap atau panas. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan konsumsi lovastatin yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Interaksi Lovastatin dengan Obat Lain

Efek interaksi yang terjadi jika lovastatin digunakan bersama obat lain bisa berupa:

  • Peningkatan risiko terjadinya miopati dan rhabdomyolysis jika digunakan dengan gemfibrozil; ciclosporin; obat antibiotik makrolid, seperti erythromycin atau clarithromycin; obat antijamur azole, seperti ketoconazole atau itraconazole; atau obat antivirus untuk HIV, seperti darunavir
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama obat antikoagulan, seperti warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping lovastatin jika digunakan dengan danazol, amiodaron, diltiazem, atau verapamil

Jika Anda menggunakan obat lain untuk menurunkan kolesterol, seperti cholestyramine, konsumsilah lovastatin setidaknya 1 jam sebelum atau 4 jam sesudah mengonsumsi obat tersebut.

Hindari mengonsumsi Lovastatin bersama buah grapefruit atau produk grapefruit karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Selain itu, efektivitas lovastatin akan menurun jika obat ini digunakan bersama produk herbal yang mengandung St. John’s wort.

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan obat lain bersama lovastatin.

Efek Samping dan Bahaya Lovastatin

Efek samping yang bisa terjadi akibat penggunaan Lovastatin adalah:

Hubungi dokter lewat layanan konsultasi online jika efek samping yang timbul tidak membaik atau makin berat. Dokter akan mengevaluasi keluhan Anda dan memberikan saran penanganan yang tepat.

Segera ke IGD terdekat jika muncul gejala alergi obat atau efek samping yang mengganggu, termasuk:

  • Kram otot, mati rasa, nyeri otot atau nyeri sendi atau yang tidak membaik
  • Lemah pada otot pinggul, bahu, leher, atau punggung
  • Sulit mengangkat lengan, naik tangga, atau berdiri
  • Gangguan ginjal, yang gejalanya meliputi nyeri saat buang air kecil, jumlah urine yang keluar saat buang air kecil makin sedikit atau tidak keluar sama sekali, urine keruh atau bercampur darah, pembengkakan pada tungkai, sesak napas
  • Gangguan hati, yang gejalanya antara lain hilang nafsu makan, nyeri perut di sebelah kanan atas, perut bengkak, urine berwarna gelap, tinja pucat seperti dempul, warna kulit dan mata menjadi kuning (penyakit kuning)