Valemia adalah obat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah. Obat ini biasanya diresepkan untuk membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke pada orang dengan kadar kolesterol tinggi.
Valemia mengandung bahan aktif simvastatin yang bekerja dengan cara menghambat enzim di hati yang berperan dalam pembentukan kolesterol. Dengan begitu, jumlah kolesterol di dalam tubuh dapat berkurang dan berbagai komplikasi kesehatan akibat kadar kolesterol tinggi juga dapat dicegah.

Produk Valemia
Valemia tersedia dalam 2 varian, yaitu:
- Valemia 5 mg 6 Tablet, yang tiap tabletnya mengandung 5 mg simvastatin.
- Valemia 10 mg 6 Tablet, dengan kandungan 10 mg simvastatin tiap tablet.
Apa Itu Valemia
| Bahan aktif | Simvastatin |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Obat penurun kolesterol golongan statin |
| Manfaat | Menurunkan kadar kolesterol dalam darah |
| Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak usia ≥10 tahun |
| Valemia untuk ibu hamil | Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya kelainan pada janin atau ada risiko terhadap janin. |
| Obat dalam kategori ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil atau wanita yang mungkin sedang hamil. | |
| Valemia untuk ibu menyusui | Obat yang mengandung simvastatin, termasuk Valemia, tidak dianjurkan untuk ibu menyusui. Konsultasikan bersama dokter terkait obat kolesterol yang aman selama masa menyusui. |
| Bentuk obat | Tablet salut selaput |
Peringatan sebelum Menggunakan Valemia
Valemia hanya bisa dibeli dengan resep, yang bisa didapatkan melalui Chat Bersama Dokter. Sebelum menggunakan obat ini, perhatikan beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Valemia tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap simvastatin.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, penyakit hati, myasthenia gravis, epilepsi, tekanan darah rendah, hipotiroidisme, diabetes, gangguan elektrolit, atau kecanduan alkohol.
- Jangan mengonsumsi grapefruit atau jus dari grapefruit selama menjalani pengobatan dengan Valemia.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda menderita penyakit jantung dan sedang menjalani terapi dengan diltiazem, verapamil, amiodarone, ranolazine, atau amlodipine.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Valemia pada orang usia di atas 65 tahun. Orang lanjut usia lebih berisiko mengalami efek samping nyeri otot dan lemah otot saat menggunakan Valemia.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Gunakan alat kontrasepsi yang paling efektif untuk mencegah kehamilan selama menjalani terapi dengan Valemia. Simvastatin dalam obat ini dapat membahayakan janin dan menyebabkan bayi cacat lahir.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Valemia.
Dosis dan Aturan Pakai Valemia
Dosis Valemia dapat berbeda-beda untuk tiap pasien. Berikut ini adalah dosis umum penggunaan obat ini berdasarkan tujuan pengobatan dan usia pasien:
Tujuan: Menangani kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia), dislipidemia
- Dewasa: Dosis awal 10–20 mg, 1 kali sehari pada malam hari. Pada pasien dengan kadar LDL yang sangat tinggi, dosis awal 20–40 mg, 1 kali sehari. Setelah itu, dosis disesuaikan setidaknya tiap 4 minggu berdasarkan respons tubuh pasien. Dosis maksimal 80 mg.
Tujuan: Menangani kolesterol tinggi yang diturunkan dari kedua orang tua (homozygous familial hypercholesterolemia)
- Dewasa: 40 mg, 1 kali sehari pada malam hari.
Tujuan: Menangani kolesterol tinggi yang diturunkan dari salah satu orang tua (heterozygous familial hypercholesterolaemia)
- Anak usia 10–17 tahun: Dosis awal 10 mg, 1 kali sehari, pada malam hari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap tiap 4 minggu atau lebih. Dosis tidak boleh lebih dari 40 mg per hari.
Tujuan: Mencegah serangan jantung dan stroke pada pasien yang berisiko tinggi
- Dewasa: 20–40 mg, 1 kali sehari pada malam hari. Setelah itu, dosis disesuaikan setidaknya tiap 4 minggu berdasarkan respons tubuh pasien.
Cara Menggunakan Valemia dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Valemia. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar mendapat manfaat maksimal Valemia, perhatikan cara penggunaannya yang benar berikut ini:
- Minumlah Valemia sebelum atau sesudah makan, sebaiknya pada malam hari. Telan tablet dengan bantuan air putih.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Valemia, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Ikuti jadwal kontrol yang diberikan oleh dokter. Selama menggunakan obat ini, Anda akan diminta untuk menjalani tes darah secara rutin. Hal ini agar respons tubuh Anda terhadap obat bisa terpantau.
- Jangan menghentikan konsumsi Valemia tanpa persetujuan dokter meskipun sudah merasa sehat. Hiperlipidemia umumnya tidak menimbulkan gejala, kecuali jika sudah menyebabkan komplikasi.
- Dampingi penggunaan Valemia dengan penerapan pola hidup sehat, seperti membatasi konsumsi makanan tinggi lemak dan berolahraga secara rutin. Hal ini untuk mendapatkan hasil pengobatan yang maksimal.
- Simpan Valemia di tempat yang sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauh dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Valemia dengan Obat Lain
Interaksi yang bisa terjadi jika Valemia digunakan bersama obat-obat lain meliputi:
- Peningkatan risiko terjadinya kelainan otot (miopati), termasuk rhabdomyolysis jika digunakan dengan ketoconazole, erythromycin, amiodarone, amlodipine, ciclosporin, gemfibrozil, colchicine, diltiazem, verapamil, fluconazole, atau obat HIV golongan protease inhibitor, seperti lopinavir/ritonavir
- Penurunan efektivitas Valemia jika digunakan dengan rifampicin
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari Valemia jika digunakan bersama ticagrelor, atau elbasvir-grazoprevir
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat antikoagulan, seperti warfarin
Selain dengan obat-obatan, simvastatin dalam Valemia juga dapat berinteraksi dengan beberapa jenis makanan. Jangan mengonsumsi obat ini dengan seledri dan buah dari tanaman sitrun, seperti jeruk, jeruk bali, atau grapefruit, khususnya dalam bentuk jus. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping Valemia.
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Valemia bersama obat, suplemen, makanan, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Valemia
Sejumlah efek samping yang bisa timbul setelah mengonsumsi Valemia adalah:
- Pusing
- Sakit kepala
- Mual atau muntah
- Nyeri perut
- Sembelit atau malah diare
- Hidung tersumbat, bersin, atau sakit tenggorokan
Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas terjadi dan tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.
Segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Kesulitan menggerakkan lengan, berjalan, maupun berdiri
- Kram otot
- Nyeri otot atau sendi yang tidak kunjung hilang
- Nyeri atau sulit buang air kecil
- Bengkak di tungkai
- Jumlah urine yang keluar sedikit atau tidak keluar sama sekali
- Urine berwarna gelap
- Penyakit kuning