Lopinavir-ritonavir adalah kombinasi obat antivirus yang digunakan untuk mengontrol infeksi HIV dan memperlambat progres infeksi HIV menuju komplikasi. Obat ini selalu dikombinasikan dengan obat antiretroviral lain, misalnya dengan efavirenz atau nevirapine.

Lopinavir dan ritonavir merupakan antivirus golongan penghambat protease HIV yang bekerja dengan cara mengurangi jumlah virus HIV dalam darah. Selain itu, ritonavir juga membantu meningkatkan jumlah lopinavir dalam tubuh agar efeknya lebih besar.

Lopinavir-Ritonavir - Alodokter

Meskipun tidak bisa menyembuhkan HIV, obat lopinavir-ritonavir dapat memperlambat terjadinya acquired immune deficiency syndrome/AIDS, yaitu komplikasi akibat infeksi HIV yang dapat menyebabkan infeksi berat dan meningkatkan risiko kematian.

Merek dagang lopinavir-ritonavir: Aluvia, Loparta 100/25, Loparta 200/50, Lopivia 100/25, Lopivia 200/50, Ritocom

Apa Itu Lopinavir-Ritonavir

Golongan Obat resep
Kategori Antivirus
Manfaat Mengontrol dan menghambat progres infeksi virus HIV
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Lopinavir-ritonavir untuk ibu hamil dan menyusui Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak menunjukkan adanya efek samping terhadap janin. Studi terkontrol pada ibu hamil juga tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin, tetapi data yang diperoleh belum cukup banyak.

Jika Anda sedang hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini.

Lopinavir-ritonavir terserap ke dalam ASI. Jangan menyusui saat Anda menderita HIV.

Bentuk obat Tablet salut selaput

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Lopinavir-Ritonavir

Lopinavir-ritonavir tidak boleh digunakan sembarangan. Perhatikan beberapa hal berikut sebelum mengonsumsi lopinavir-ritonavir:

  • Jangan mengonsumsi kombinasi obat lopinavir-ritonavir jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat tersebut.
  • Jangan mengonsumsi lopinavir-ritonavir jika Anda memiliki gangguan fungsi hati yang berat.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita kolesterol tinggi, diabetes, hemofilia, TBC, kekurangan kalium, pankreatitis, atau penyakit hati khususnya hepatitis C, hepatitis B, atau sirosis.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit jantung koroner, kelainan bentuk jantung, kardiomiopati, atau memiliki riwayat serangan jantung.
  • Beri tahu dokter jika Anda atau anggota keluarga Anda memiliki riwayat henti jantung mendadak pada usia muda atau gangguan irama jantung.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan kontrasepsi hormonal, seperti pil KB atau KB suntik, karena lopinavir-ritonavir dapat mengurangi efektivitas obat ini.
  • Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan lopinavir-ritonavir.

Dosis dan Aturan Pakai Lopinavir-Ritonavir

Dosis lopinavir-ritonavir untuk menangani infeksi virus HIV akan disesuaikan dengan usia dan berat badan (BB) pasien. Berikut adalah rinciannya:

Dewasa

  • Lopinavir 400 mg dan ritonavir 100 mg, 2 kali sehari
  • Jika dikombinasikan dengan efavirenz atau nevirapine, dosisnya menjadi lopinavir 500 mg dan ritonavir 125 mg

Anak-anak usia ≥2 tahun

  • BB 1525 kg: lopinavir 200 mg dan ritonavir 50 mg, 2 kali sehari
  • BB >2535 kg: lopinavir 300 mg dan ritonavir 75 mg, 2 kali sehari
  • BB >3540 kg: lopinavir 400 mg dan ritonavir 100 mg, 2 kali sehari
  • BB 40 kg: sama dengan dosis dewasa

Sama seperti orang dewasa, dosis ini dapat dikombinasikan dengan efavirenz, nevirapine, atau obat antiretroviral lain.

Cara Mengonsumsi Lopinavir-Ritonavir dengan Benar

Konsumsilah lopinavir-ritonavir sesuai petunjuk penggunaan dan anjuran dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Jangan menghentikan penggunaan obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter walaupun kondisi telah membaik. Menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba dapat membuat kondisi lebih sulit untuk ditangani.

Lopinavir-ritonavir dapat dikonsumsi bersama atau tanpa makanan. Telan tablet obat ini dengan utuh, tanpa dikunyah atau dihancurkan terlebih dahulu. Usahakan untuk tidak melewatkan jadwal konsumsi obat. Lupa mengonsumsi obat dapat meningkatkan risiko virus menjadi lebih kebal terhadap obat.

Jika Anda lupa mengonsumsi lopinavir-ritonavir, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Penggunaan lopinavir-ritonavir dapat meningkatkan kadar lemak darah. Oleh karena itu, Anda mungkin perlu menjalani cek kolesterol dan trigliserida secara rutin.

Lopinavir-ritonavir juga bisa meningkatkan jumlah lemak di punggung bagian atas dan perut, atau mengurangi jumlah lemak di lengan dan kaki, sehingga tubuh terlihat tidak proporsional. Konsultasikan dengan dokter mengenai efek samping ini dan olahraga yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.

Simpan lopinavir-ritonavir dalam kemasannya di tempat bersuhu ruangan yang terhindar dari kelembapan dan hawa panas, serta jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Lopinavir-Ritonavir dengan Obat Lain

Lopinavir-ritonavir dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersama dengan obat-obat tertentu. Efek yang dapat terjadi antara lain:

  • Penurunan efektivitas kontrasepsi hormonal, termasuk pil KB dan KB suntik
  • Peningkatan risiko virus menjadi kebal terhadap lopinavir-ritonavir jika digunakan dengan rifampicin
  • Peningkatan kadar dalam darah dari asam fusidat, midazolam obat minum, atau elbasvir-grazoprevir, yang berpotensi fatal
  • Peningkatan efek samping dari amiodarone, ranolazine, atau colchicine, pada penderita gangguan ginjal atau gangguan hati
  • Peningkatan efek samping obat golongan antagonis kalsium, astemizole, cisapride, lovastatin, simvastatin, terfenadine, quetiapine, ergotamine, atau dihydroergotamine
  • Peningkatan efek samping sildenafil atau tadalafil ketika digunakan pada pasien yang menjalani pengobatan hipertensi pulmonal

Efek Samping dan Bahaya Lopinavir-Ritonavir

Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi lopinavir-ritonavir antara lain:

  • Rasa tidak enak di mulut
  • Kantuk setelah minum obat
  • Sakit kepala atau pusing
  • Mual atau muntah
  • Sakit maag
  • Diare
  • Sulit tidur pada malam hari

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping yang diderita tidak kunjung mereda atau makin berat. Segera ke dokter terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius, berupa:

  • Nyeri dada
  • Perubahan jumlah urine
  • Demam atau menggigil
  • Mual muntah yang tidak kunjung berhenti
  • Detak jantung sangat cepat, sangat lambat, atau tidak beraturan
  • Penyakit kuning
  • Kehilangan koordinasi gerak
  • Tubuh terasa sangat lemas
  • Nyeri otot atau sendi, atau otot terasa lemah untuk bergerak
  • Kejang
  • Berat badan menurun tanpa sebab yang jelas