Cholespar adalah obat untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida. Selain itu, obat ini juga dapat meningkatkan jumlah kolesterol baik (HDL). Dengan terjaganya kadar kolesterol dalam darah, risiko terjadinya serangan jantung atau stroke akan menurun.
Cholespar memiliki kandungan bahan aktif pravastatin. Kandungan ini menghambat kerja enzim yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kolesterol. Cara kerja ini membuat jumlah kolesterol jahat dalam darah berkurang.
Meski begitu, penggunaan Cholespar perlu diimbangi dengan pola hidup sehat agar hasil pengobatan lebih efektif, misalnya dengan mengonsumsi makanan rendah lemak dan berolahraga secara rutin.
Produk Cholespar
Cholespar hadir dalam 2 varian, yaitu:
- Cholespar 10 mg 10 Tablet, dengan kandungan 10 mg pravastatin tiap tablet.
- Cholespar 20 mg 10 Tablet, yang mengandung 20 mg pravastatin tiap tablet.
Apa Itu Cholespar
Bahan aktif | Pravastatin |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat penurun kolesterol golongan statin |
Manfaat | Mengatasi hiperlipidemia |
Mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah | |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak usia ≥8 tahun |
Cholespar untuk ibu hamil | Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya kelainan pada janin atau ada risiko terhadap janin. |
Obat dalam kategori ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil atau wanita yang mungkin sedang hamil. | |
Cholespar untuk ibu menyusui | Cholespar umumnya aman untuk ibu menyusui. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan obat yang lebih aman, terutama jika bayi lahir prematur atau berusia kurang dari 1 bulan. |
Bentuk obat | Tablet salut selaput |
Peringatan sebelum Menggunakan Cholespar
Cholespar hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Perhatikan beberapa hal berikut sebelum mengonsumsi obat ini:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Cholespar tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap pravastatin.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver atau gangguan fungsi liver, hipotiroidisme, penyakit ginjal, kejang, gangguan pada otot, tekanan darah rendah, atau kecanduan alkohol.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang mengalami cedera yang cukup berat atau baru saja menjalani operasi besar.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Cholespar jika sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Cholespar. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan hati.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi Cholespar.
Dosis dan Aturan Cholespar
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Cholespar berdasarkan tujuan pengobatan dan usia pasien:
Tujuan: Mengatasi hiperlipidemia (kolesterol tinggi dan/atau trigliserida tinggi)
- Dewasa: 10–40 mg, 1 kali sehari pada malam hari. Dosis dapat disesuaikan sesuai respons pasien setiap 4 minggu. Dosis maksimal 80 mg, 1 kali sehari.
Tujuan: Menangani heterozygous familial hypercholesterolaemia (kolesterol tinggi yang diturunkan dari orang tua ke anak)
- Anak usia 8–13 tahun: 20 mg, 1 kali sehari.
- Anak usia 14–18 tahun: 40 mg, 1 kali sehari.
Tujuan: Mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah
- Dewasa: 40 mg, 1 kali sehari.
Tujuan: Menangani hiperlipidemia setelah transplantasi organ
- Dewasa: Dosis awal 20 mg, 1 kali sehari. Dosis bisa disesuaikan menjadi 40 mg per hari, sesuai dengan kondisi pasien.
Cara Menggunakan Cholespar dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Cholespar. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar mendapat manfaat maksimal Cholespar, perhatikan cara penggunaannya yang benar berikut ini:
- Konsumsilah Cholespar sebelum atau sesudah makan, sebaiknya pada malam hari. Telan kaplet dengan bantuan air putih.
- Jika Anda lupa minum Cholespar, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Jika Anda juga menggunakan obat lain untuk menurunkan kolesterol, seperti cholestyramine atau colestipol, minumlah Cholespar 1 jam sebelum atau 4 jam setelahnya.
- Patuhi jadwal kontrol yang diberikan oleh dokter. Selama menggunakan Cholespar, Anda akan diminta untuk rutin menjalani tes darah. Hal ini agar respons tubuh pasien terhadap obat bisa terpantau.
- Jangan menghentikan konsumsi Cholespar tanpa persetujuan dokter meskipun sudah merasa sehat. Hiperlipidemia umumnya tidak menimbulkan gejala, kecuali jika sudah menyebabkan komplikasi.
- Dampingi penggunaan Cholespar dengan penerapan pola hidup sehat, misalnya membatasi konsumsi makanan tinggi lemak dan berolahraga secara rutin. Hal ini untuk mendapatkan hasil pengobatan yang maksimal.
- Simpan Cholespar di tempat yang sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauh dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Cholespar dengan Obat Lain
Ada interaksi yang bisa terjadi jika obat dengan kandungan pravastatin digunakan bersama dengan obat lain. Efek interaksi tersebut meliputi:
- Peningkatan risiko terjadinya rhabdomyolysis jika digunakan dengan gemfibrozil atau fenofibrate
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan otot jika digunakan bersama colchicine atau vitamin B3
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping Cholespar jika digunakan dengan clarithromycin, ciclosporin, atau erythromycin
- Penurunan efektivitas Cholespar jika dikonsumsi bersamaan atau dalam waktu yang dekat dengan cholestyramine
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika dikonsumsi bersama warfarin
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Cholespar bersama obat, produk herbal, atau suplemen apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Cholespar
Berikut ini adalah efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Cholespar:
- Sakit kepala
- Pusing
- Nyeri pada otot atau sendi
- Mual
- Muntah
- Diare
- Sembelit
- Sulit tidur
- Gejala pilek, seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, atau sakit tenggorokan
Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas tidak kunjung membaik. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.
Segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Kesulitan menggerakkan lengan maupun berdiri
- Hilang nafsu makan
- Urine berwarna gelap
- Tinja berwarna pucat
- Gejala rhabdomyolisis, antara lain nyeri, kaku, atau lemah pada otot, terutama bila diikuti dengan demam atau lelah yang tidak biasa
- Penyakit kuning