Rosupid adalah obat untuk menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida di dalam darah. Obat ini biasanya diresepkan kepada penderita hiperkolesterolemia (kolesterol tinggi). 

Rosupid masuk dalam kelompok obat penurun kolesterol golongan statin dengan bahan aktif rosuvastatin. Cara kerja obat ini yaitu dengan menghambat enzim di hati yang memproduksi kolesterol, sehingga kadar kolesterol kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida berkurang, sementara kolesterol baik kolesterol baik (HDL) meningkat. 

Rosupid

Hal ini tidak hanya membuat kadar kolesterol menjadi terkontrol, tetapi juga mencegah terjadinya penumpukan lemak di dinding pembuluh darah. Artinya, risiko untuk terkena penyakit jantung dan stroke pun juga akan turut berkurang. 

Apa Itu Rosupid

Bahan aktif  Rosuvastatin 20 mg
Golongan Obat resep
Kategori Obat penurun kolesterol golongan statin
Manfaat Menurunkan kadar kolesterol pada penderita  hiperkolesterolemia, termasuk homozygous familial hypercholesterolaemia dan heterozygous familial hypercholesterolaemia
Menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke
Digunakan oleh Dewasa, anak-anak, dan lansia
Rosupid untuk ibu hamil  Kategori X: Rosupid tidak boleh digunakan oleh ibu hamil atau wanita yang mungkin sedang hamil. 
Berdasarkan cara kerja rosuvastatin, Rosupid berisiko untuk menyebabkan efek samping pada janin.
Rosupid untuk ibu menyusui Obat yang mengandung rosuvastatin dapat terserap ke dalam ASI dalam jumlah yang kecil. 
Bicarakan dengan dokter mengenai obat alternatif lain yang lebih aman untuk dikonsumsi ibu menyusui, terutama jika bayi masih berusia kurang dari 1 bulan atau bayi lahir secara prematur.
Bentuk obat Tablet salut selaput

Peringatan sebelum Menggunakan Rosupid

Dokter akan meresepkan obat ini setelah pasien berkonsultasi mengenai kondisinya, baik secara langsung ataupun online. Dalam penggunaan obat ini, ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan, yaitu: 

  • Bicarakan dengan dokter perihal riwayat alergi yang Anda miliki. Jangan minum obat ini jika ada riwayat alergi terhadap kandungan rosuvastatin.
  • Informasikan kepada dokter apabila Anda memiliki gangguan pada otot atau nyeri otot tanpa sebab yang jelas. 
  • Sampaikan kepada dokter apabila Anda sedang atau pernah menderita penyakit ginjal, penyakit liver, diabetes, hipotiroidisme, darah rendah (hipotensi), atau kejang. 
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan obat ini jika ada rencana untuk menjalani prosedur medis atau operasi, termasuk operasi gigi.
  • Diskusikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum memberikan Rosupid kepada lansia 65 tahun ke atas. Risiko untuk terjadinya efek samping Rosupid meningkat pada kelompok usia tersebut.
  • Konsultasikan kepada dokter perihal alat kontrasepsi yang efektif mencegah kehamilan selama menjalani pengobatan dengan Rosupid. 
  • Bicarakan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini pada ibu hamil, mungkin hamil, ibu menyusui, atau wanita yang sedang merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter perihal obat, suplemen, atau produk herbal tertentu yang akan atau sedang digunakan bersama Rosupid. Hal ini untuk menghindari terjadinya interaksi obat.
  • Pastikan untuk berhenti mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan. Pasalnya, konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan hati.
  • Segera hubungi dokter ketika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah minum Rosupiddengan kondisi, usia

Dosis dan Aturan Pakai Rosupid 

Dosisi konsumsi obat yang mengandung rosuvastatin, seperti Rosupid akan disesuaikan dengan kondisi, usia, dan respons tubuh terhadap pengobatan. Berikut adalah dosis umum pemberian obat dengan kandungan rosuvastatin:

Kondisi: Hiperkolesterolemia dengan atau tanpa trigliserida tinggi

  • Dewasa: Dosis awal 5–10 mg, 1 kali sehari. Jika dibutuhkan, dosis dapat ditingkatkan setelah 4 minggu penggunaan. Dosis maksimal 20 mg, 1 kali sehari. Untuk pasien hiperkolesterolemia berat dengan risiko penyakit kardiovaskular yang tinggi, dosis maksimal adalah 40 mg, 1 kali sehari.
  • Lansia usia >70 tahun: Dosis awal 5 mg, 1 kali sehari.

Kondisi: Homozygous familial hypercholesterolaemia (kolesterol tinggi yang diturunkan dari kedua orang tua)

  • Anak usia 6–17 tahun: Dosis awal 5–10 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap dengan dosis maksimal 20 mg, 1 kali sehari.

Kondisi: Heterozygous familial hypercholesterolaemia (kolesterol tinggi yang diturunkan dari salah satu orang tua)

  • Anak usia 6–9 tahun: 5–10 mg, 1 kali sehari.
  • Anak usia 10–17 tahun: 5–20 mg, 1 kali sehari.

Kondisi: Pencegahan penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke, pada pasien yang berisiko tinggi

  • Dewasa: 20 mg, 1 kali sehari.
  • Lansia >70 tahun: Dosis awal 5 mg, 1 kali sehari.’

Cara Menggunakan Rosupid dengan Benar

Rosupid harus digunakan dengan benar agar manfaat rosuvastatin di dalamnya dapat bekerja optimal dalam menurunkan kadar kolesterol. Oleh karena itu, ikuti anjuran dokter dan aturan yang tertera pada kemasan sebelum obat ini digunakan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter. 

Agar penggunaan Rosupid dilakukan secara benar, berikut panduan konsumsinya: 

  • Minumlah obat ini sebelum atau sesudah makan. 
  • Telan tablet Rosupid secara utuh dengan bantuan air putih. Obat ini tidak boleh dibelah, dikunyah, atau dihancurkan sebelum diminum. 
  • Jika Anda sedang menggunakan antasida, minumlah obat ini 2 jam setelah Rosupid.
  • Usahakan untuk mengonsumsi obat ini pada jam yang sama setiap harinya. Agar tidak lupa, pasang alarm sebagai pengingat.  
  • Jika Anda lupa minum Rosupid sesuai jadwal, segera konsumsi begitu teringat. Namun, ketika jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Pastikan untuk melakukan kontrol kesehatan secara rutin sesuai arahan dokter. Dokter kemungkinan kaan menyarankan Anda untuk menjalani tes darah secara berkala selama menjalani pengobatan dengan Rosupid. Tujuannya untuk memantau fungsi hati dan efek samping obat. 
  • Jangan berhenti menggunakan obat ini secara tiba-tiba tanpa arahan dokter, meski kondisi sudah membaik. 
  • Simpan Rosupid di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Obat Rosupid dengan Obat Lain

Ketika Rosupid digunakan bersama dengan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu, tanpa persetujuan dokter, risiko terjadinya interaksi obat ada. Efek interaksi obat Rosupid di antaranya adalah

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping Rosupid, saat dipakai dengan ritonavir, simeprevir, ciclosporin, atau ketoconazole
  • Peningkatan risiko terjadinya miopati, jika digunakan bersama asam nikotinat dan clarithromycin
  • Penurunan efektivitas Rosupid, bila dikonsumsi bersama antasida tanpa jeda 2 jam
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan otot, seperti miopati atau  rhabdomyolysis, bila diminum bersama vitamin B3, gemfibrozil, atau fenofibrate
  • Penurunan kadar Rosupid, saat didipakai bersama darunavir, apalutamide, kolestiramin
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan, saat dikonsumsi bersama warfarin

Guna mencegah terjadinya interaksi obat Rosupid, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu ketika ingin menggunakan Rosupid bersama dengan obat, suplemen, atau produk herbal apapun. Untuk mempermudah, lakukan konsultasi melalui Chat Bersama Dokter

Efek Samping dan Bahaya Rosupid

Penggunaan obat yang mengandung rosuvastatin, seperti Rosupid mungkin untuk menimbulkan efek samping. Efek sampingnya umumnya bersifat ringan dan akan mereda dengan sendirinya seiring tubuh beradaptasi dengan pengobatan. 

Efek samping Rosupid dapat meliputi:

  • Sakit perut
  • Nyeri otot
  • Mual 
  • Sakit kepala
  • Sembelit
  • Lemas 

Jika efek samping di atas tidak juga kunjung membaik atau semakin parah, sebaiknya konsultasikan kepada dokter agar Anda tahu cara mengatasinya. Pada kondisi tertentu, Rosupid dapat memicu terjadinya interaksi obat dan efek samping serius, seperti: 

  • Sakit perut yang parah, pertanda dari pankreatitis akut
  • Kerusakan otot atau ginjal, ciri-cirinya yaitu nyeri otot, otot terasa nyeri ketika ditekan atau kram otot yang sulit untuk dijelaskan, kelelahan, urine berwarna gelap, sakit perut, mual, dan muntah
  • Kulit atau mata menguning, urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat, nyeri perut bagian atas, serta hilang nafsu makan, yang merupakan gejala dari gangguan fungsi hati
  • Batuk, sesak napas, dan penurunan berat badan, gejala dari penyakit paru
  • Eritema multiforme, dengan gejala berupa ruam dengan bercak merah muda, terutama di telapak tangan atau telapak kaki