MPASI Jepang kini semakin populer di kalangan orang tua Indonesia yang ingin memperkenalkan makanan pendamping ASI dengan cara berbeda. Metode ini menekankan tahapan bertahap serta keaslian rasa dari setiap bahan makanan, sehingga bayi terbiasa mengenali berbagai tekstur dan cita rasa sejak dini.
MPASI Jepang berbeda dari cara tradisional di Indonesia. Jika di Indonesia bayi biasanya mulai dengan bubur tim campur lauk, metode ini justru mengenalkan makanan satu per satu tanpa tambahan bumbu.

Meski demikian, tujuan utama semua metode MPASI tetap sama, yaitu memastikan asupan nutrisi bayi tetap lengkap dan seimbang untuk mendukung tumbuh kembang optimal. Anda dapat memilih metode yang paling sesuai dengan kenyamanan keluarga serta kebutuhan dan respons anak.
Mengenal MPASI Jepang
MPASI Jepang adalah metode pemberian makanan pendamping ASI yang mengutamakan pemberian makanan secara bertahap, dimulai dari satu jenis makanan (menu tunggal) tanpa tambahan bumbu, seperti garam atau gula.
Makanan yang diberikan biasanya berasal dari bahan segar yang dimasak sederhana, misalnya nasi halus, sayuran kukus, tahu, atau ikan yang dihaluskan.
Pada praktiknya, MPASI Jepang dimulai dengan memperkenalkan satu bahan makanan saja selama beberapa hari. Setelah bayi terbiasa dan tidak menunjukkan reaksi alergi atau masalah pencernaan, orang tua bisa mengenalkan bahan makanan berikutnya, satu per satu.
Tekstur MPASI juga ditingkatkan bertahap, mulai dari sangat halus hingga lebih padat, sesuai kemampuan makan bayi.
Beberapa manfaat MPASI Jepang yang sering menjadi alasan pilihan orang tua, antara lain:
- Membantu bayi mengenali rasa alami setiap bahan makanan tanpa pengaruh bumbu tambahan
- Memudahkan pemantauan tanda alergi atau ketidakcocokan makanan tertentu karena bahan diberikan satu per satu
- Mendukung perkembangan kemampuan makan, seperti belajar mengunyah dan menelan, serta membentuk kebiasaan makan sehat.
- Menekan risiko kontaminasi dan menjaga kandungan gizi secara optimal karena biasanya menggunakan bahan segar dan teknik memasak sederhana
Meskipun berbeda dalam cara, prinsip utama MPASI Jepang tetap sejalan dengan pedoman WHO dan Kementerian Kesehatan, yaitu memberikan makanan yang aman, bergizi, dan sesuai tahap perkembangan bayi.
Tips Memberikan MPASI Jepang untuk Bayi
Jika Anda ingin mencoba memberikan MPASI Jepang kepada Si Kecil, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
- Perkenalkan satu jenis makanan baru setiap beberapa hari untuk memantau reaksi alergi.
- Hindari menambahkan garam, gula, atau penyedap pada MPASI Jepang.
- Mulai MPASI Jepang dari tekstur halus, kemudian tingkatkan bertahap sesuai kemampuan makan bayi.
- Pastikan bahan makanan segar, bersih, dan matang sempurna.
- Amati sinyal lapar dan kenyang pada bayi, serta hindari memaksa makan.
- Ciptakan suasana makan yang positif dan menyenangkan agar bayi menikmati proses makan.
Setiap anak memiliki proses adaptasi yang unik dan respons yang berbeda terhadap metode MPASI. Ada yang lebih cocok dengan pola Jepang, tetapi ada pula yang nyaman dengan cara tradisional Indonesia. Jadi, tidak ada satu metode yang bisa dianggap paling baik untuk semua anak.
Anda bisa mencoba MPASI Jepang jika ingin mengenalkan rasa dan tekstur secara bertahap, atau menggunakan cara tradisional, seperti bubur tim campur lauk. Apa pun metodenya, pastikan komposisi nutrisi MPASI untuk bayi tetap seimbang.
Agar lebih mudah menentukan keseimbangan gizi dalam setiap sajian, gunakan pedoman “Isi Piringku” dari Kementerian Kesehatan sebagai acuan komposisi makanan bayi, yang terdiri dari karbohidrat, protein hewani, protein nabati, serta sayur dan buah.
Jika Anda merasa bingung menentukan menu atau cara memberikan MPASI Jepang untuk Si Kecil, konsultasikan dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dengan bekal informasi yang tepat, Anda dapat memilih metode MPASI terbaik untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil.