Sensitif terhadap susu sapi bisa terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti intoleransi laktosa atau alergi susu sapi. Langkah pencegahan pun perlu dilakukan untuk menghindari munculnya gejala akibat kondisi tersebut.

Seseorang yang sensitif terhadap susu sapi biasanya akan mengalami gejala, seperti perut kembung dan mulas, setelah minum susu sapi atau produk olahannya. Selain itu, ada juga beberapa gejala lain yang dapat muncul, seperti mual, muntah, kram perut, diare, bahkan gatal-gatal dan ruam di kulit.

Penyebab Sensitif terhadap Susu Sapi dan Cara Mencegahnya - Alodokter

Berbagai Penyebab Sensitif terhadap Susu Sapi

Berikut ini adalah beberapa penyebab seseorang memiliki kondisi sensitif terhadap susu sapi:

1. Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa adalah kondisi ketika tubuh tidak mampu memecah laktosa, yaitu jenis gula di dalam susu yang bersumber dari hewan. Seseorang dengan kondisi ini tidak menghasilkan enzim laktase yang cukup untuk memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

Akibatnya, laktosa tidak tercerna dengan baik dan menimbulkan berbagai gejala, seperti kembung, mual, muntah, mulas, dan sembelit.

2. Alergi susu sapi

Alergi susu sendiri adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh memberikan respons berlebihan terhadap kandungan protein di dalam susu hewani. Jenis protein yang paling umum memicu alergi susu adalah whey dan kasein.

Orang yang mengalami kondisi ini bisa saja alergi terhadap salah satu atau bahkan kedua protein tersebut. Muntah, kram perut, diare, ruam kulit, gatal-gatal, mata berair, dan batuk adalah beberapa gejala alergi susu yang biasanya muncul setelah mengonsumsi susu sapi.

3. Sensitivitas terhadap protein beta kasein A1

Secara umum, susu sapi biasa mengandung protein beta kasein yang terdiri dari jenis protein A1 dan A2. Kedua protein ini dibutuhkan tubuh untuk mendukung pertumbuhan dan kekuatan otot, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Namun, tidak semua orang bisa mencerna protein A1. Pada orang dengan kondisi demikian, konsumsi susu sapi berkandungan protein A1 bisa memicu gangguan pencernaan, seperti kembung, mulas, sembelit, hingga diare.

Cara Mencegah Sensitif terhadap Susu Sapi

Menghindari minum susu sapi dan produk olahannya merupakan cara paling efektif bagi Anda yang sensitif terhadap susu sapi. Meski begitu, bila Anda ingin mendapatkan nutrisi dalam segelas susu, ada pilihan pengganti susu sapi yang bisa Anda konsumsi, yaitu:

Susu kedelai

Ada banyak sumber kalsium selain susu sapi dan salah satunya adalah susu kedelai. Susu kedelai bisa menjadi pilihan bagi Anda yang menderita alergi susu sapi dan intoleransi laktosa. Hal ini karena susu kedelai mengandung kalsium yang sama baiknya dengan susu sapi.

Susu formula hidrolisat ekstensif

Susu formula hidrolisat ekstensif juga bisa dijadikan pilihan bagi Anda yang sensitif terhadap susu. Kandungan protein di dalam susu formulasi khusus ini sudah dipecah menjadi komponen yang lebih kecil, sehingga mudah dicerna dan tidak menimbulkan reaksi bagi orang yang alergi terhadap susu.

Selain susu formula hidrolisat ekstensif, Anda juga bisa memilih susu formula yang mengandung asam amino.

Susu dari sapi A2

Susu dari sapi A2 juga bisa menjadi pilihan bagi Anda yang memiliki sensitivitas terhadap protein A1. Menurut sebuah penelitian, protein A2 diketahui lebih jarang menyebabkan gangguan pencernaan.

Berbagai jenis susu di atas bisa menjadi pilihan bagi Anda yang sensitif terhadap susu sapi. Sebelum mengonsumsinya, sebaiknya Anda konsultasikan ke dokter lebih dulu untuk mendapat saran konsumsi yang aman dan tepat sehingga manfaatnya bisa diperoleh secara maksimal.