Nyeri perut sebelah kiri bawah pada pria dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, mulai dari gangguan pencernaan, infeksi, hingga masalah pada organ reproduksi. Dengan mengenali penyebabnya sejak dini, penanganan dapat dilakukan secara tepat sehingga risiko komplikasi atau kekambuhan dapat dicegah.

Area perut kiri bawah pada pria menampung beberapa organ vital, seperti usus besar, saluran kemih, dan sebagian organ reproduksi. Nyeri perut sebelah kiri bawah pada pria dapat muncul akibat berbagai kondisi, mulai dari gangguan pencernaan ringan hingga masalah serius, seperti infeksi atau hernia.

Nyeri Perut Sebelah Kiri Bawah pada Pria, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Penanganannya pun perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasari, sebab tidak semua kasus dapat diatasi dengan perawatan mandiri. Oleh karena itu, mengenali hubungan antara lokasi nyeri dan organ yang terlibat dapat membantu menentukan langkah pemeriksaan serta pengobatan yang paling efektif.

Penyebab Nyeri Perut Sebelah Kiri Bawah pada Pria yang Perlu Diwaspadai

Berikut ini adalah beberapa nyeri perut sebelah kiri bawah pada pria:

1. Hernia inguinalis

Hernia inguinalis merupakan kondisi di mana sebagian jaringan usus atau lemak menonjol keluar melalui dinding otot perut di area selangkangan atau perut kiri bawah. Gejalanya ditandai dengan benjolan lunak yang tampak jelas saat batuk, mengejan, atau mengangkat beban berat, serta nyeri yang bisa memburuk ketika berdiri lama. 

Pada kondisi berat, usus dapat terjepit (strangulasi) dan menimbulkan nyeri hebat, mual, atau muntah. Situasi ini tergolong gawat darurat dan harus segera mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.

2. Infeksi atau peradangan organ reproduksi 

Infeksi pada saluran sperma (epididimitis) atau testis dapat menimbulkan nyeri yang menjalar hingga ke perut kiri bawah. Gejalanya meliputi pembengkakan, kemerahan, nyeri pada testis, demam, serta rasa perih saat buang air kecil. 

Sementara itu, pada torsio testis (testis terpelintir), nyeri muncul tiba-tiba dan sangat hebat, disertai pembesaran atau posisi testis yang tampak lebih tinggi dari biasanya. Kondisi ini merupakan keadaan darurat medis yang memerlukan penanganan segera untuk mencegah kerusakan permanen pada testis.

3. Cedera otot atau aktivitas fisik berlebihan

Aktivitas, seperti mengangkat benda berat, berolahraga secara berlebihan, atau melakukan gerakan mendadak, dapat menyebabkan otot perut kiri bawah tertarik atau tegang. Nyeri biasanya terasa saat bergerak, membungkuk, atau setelah aktivitas fisik intens, dan akan membaik dengan istirahat. 

Kondisi ini umumnya tidak disertai demam maupun perubahan pada buang air besar atau kecil, sehingga Anda tidak perlu terlalu khawatir. Sebagai langkah awal, Anda bisa beristirahat sejenak dan menggunakan kompres hangat untuk meredakan nyeri.

4. Gangguan pencernaan 

Sembelit (konstipasi) terjadi ketika pergerakan usus melambat, membuat tinja mengeras dan sulit dikeluarkan. Akibatnya, perut terasa penuh, kembung, dan nyeri, terutama di sisi kiri bawah. Sementara itu, irritable bowel syndrome (IBS) menyebabkan nyeri perut hilang timbul disertai perubahan pola BAB dan rasa tidak tuntas. 

Kondisi ini sering dipicu oleh stres atau makanan tertentu, seperti makanan berlemak, produk susu, dan minuman bersoda.

5. Infeksi saluran kemih atau batu ginjal

Penyebab nyeri perut kiri bawah pada pria bisa berasal dari infeksi saluran kemih atau batu ginjal. Infeksi saluran kemih biasanya ditandai dengan rasa panas saat buang air kecil, sering ingin kencing, dan urine yang keruh atau berdarah. 

Jika infeksi menyebar ke ginjal, dapat muncul demam tinggi dan nyeri punggung. Sementara itu, batu ginjal menimbulkan nyeri tajam yang menjalar ke punggung atau selangkangan, kadang disertai mual, muntah, dan perubahan warna urine.

6. Divertikulitis (peradangan kantong kecil pada usus besar)

Divertikulitis terjadi ketika kantong kecil pada dinding usus besar (divertikula) mengalami peradangan atau infeksi. Kondisi ini biasanya menimbulkan nyeri tumpul atau menusuk di perut kiri bawah, disertai demam, mual, serta perubahan pola buang air besar seperti diare atau sembelit. 

Divertikulitis lebih sering dialami oleh pria berusia di atas 40 tahun, terutama jika kurang mengonsumsi makanan berserat. Pada kasus yang berat, dapat terbentuk abses atau komplikasi lain yang memerlukan penanganan medis segera.

Cara Mengatasi dan Mencegah Nyeri Perut Sebelah Kiri Bawah pada Pria

Nyeri perut sebelah kiri bawah pada pria yang tergolong ringan tanpa disertai gejala mengkhawatirkan lain dapat diatasi dengan beberapa upaya sederhana berikut ini:

  • Istirahat dan hindari aktivitas berat.
  • Kompres hangat pada area perut yang nyeri selama 15–20 menit untuk membantu otot lebih relaks dan mengurangi nyeri.
  • Atur pola makan dengan mengonsumsi makanan yang mudah dicerna, seperti bubur, roti tawar, kentang rebus, atau sup bening.
  • Hindari makanan berserat tinggi, makanan pedas, makanan berminyak, atau makanan asam jika keluhan disertai perut kembung atau diare.
  • Minum air putih yang cukup atau minimal 8 gelas per hari.
  • Hindari minuman berkafein serta minuman bersoda yang bisa memperparah iritasi dan dehidrasi.
  • Hindari sering menahan buang air kecil atau buang air besar.
  • Berolahraga secara rutin atau minimal 30 menit per hari.
  • Konsumsi obat pereda nyeri jika diperlukan sesuai anjuran, seperti paracetamol, untuk meredakan nyeri ringan sampai sedang.
  • Hindari penggunaan obat anti-inflamasi nonsteroid (seperti ibuprofen) tanpa petunjuk dokter, terlebih bila Anda memiliki riwayat gangguan lambung atau gangguan ginjal.

Bila keluhan nyeri perut sebelah kiri bawah pada pria tidak kunjung membaik padahal Anda sudah menerapkan beberapa tips di atas, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter. Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dengan begitu, dokter dapat memastikan penyebabnya dan memberikan pengobatan sesuai kondisi. 

Namun, jika keluhan yang timbul disertai gejala lain, seperti nyeri hebat, demam tinggi, muntah terus-menerus, ada darah di urine atau tinja, tubuh lemas, hingga hilang kesadaran, segera buat janji temu bersama dokter di aplikasi ALODOKTER atau pergi ke IGD rumah sakit terdekat.