Obstanon adalah obat dengan bahan aktif allylestrenol. Obat ini bermanfaat untuk mempertahankan kehamilan pada ibu hamil yang berisiko mengalami keguguran atau persalinan prematur. Obstanon tersedia dalam bentuk tablet, yang harus digunakan sesuai resep serta pengawasan dokter.

Allylestrenol dalam Obstanon merupakan hormon progesteron sintetis. Kandungan ini berfungsi untuk memperkuat plasenta dan menurunkan sensitivitas rahim terhadap rangsangan kontraksi. Berbekal cara kerja allylestrenol ini, Obstanon juga mampu menjaga otot rahim tetap rileks.

Obstanon

Obstanon dapat diberikan kepada ibu hamil yang berisiko mengalami keguguran atau persalinan prematur akibat progesteron rendah. Selain itu, Obstanon juga dipercaya bermanfaat untuk mendukung perkembangan janin yang mengalami intrauterine growth retardation (IUGR).

Apa Itu Obstanon

Bahan aktif 5 mg allylestrenol 
Golongan Obat resep
Kategori Progesteron sintetis
Manfaat Mencegah keguguran yang diakibatkan oleh kurangnya hormon progesteron
Digunakan oleh Dewasa 
Obstanon untuk ibu hamil Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. 
Jika Anda sedang hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini.
Obstanon untuk ibu menyusui Diskusikan dengan dokter mengenai pilihan obat lain yang lebih aman digunakan selama menyusui.
Bentuk obat Tablet 

Peringatan sebelum Menggunakan Obstanon

Obstanon hanya boleh digunakan berdasarkan resep dokter. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini adalah:

  • Informasikan kepada dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Individu yang alergi terhadap allylestrenol tidak boleh mengonsumsi Obstanon.
  • Sampaikan kepada dokter perihal penggunaan Obstanon jika Anda baru-baru ini mengalami perdarahan dari vagina atau keguguran.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami penyakit liver, gangguan ginjal, penyakit jantung, stroke, hiperkolesterolemia, atau gangguan pembekuan darah. 
  • Bicarakan dengan dokter mengenai penggunaan Obstanon bila Anda pernah atau sedang menderita lupus, kanker payudara, kanker serviks, kanker vagina, atau diabetes sebelum maupun saat kehamilan (diabetes gestasional).
  • Diskusikan dengan dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Obstanon.

Dosis dan Aturan Pakai Obstanon

Dosis dan aturan pakai Obstanon akan ditentukan oleh dokter sesuai usia dan kondisi pasien. Secara umum, dosis pemberian Obstanon sesuai kondisi tujuannya adalah:

Tujuan: Mengurangi risiko terjadinya keguguran (threatened miscarriage)

  • 5 mg, 3 kali sehari, yang digunakan selama 5–7 hari. Lamanya pengobatan bisa diperpanjang sesuai kondisi pasien. Dosis obat dapat dikurangi secara bertahap bila keluhan membaik, atau sesuai arahan dokter.

Tujuan: Mencegah keguguran berulang (recurrent miscarriage)

  • 5–10 mg, 1 kali sehari, yang dimulai segera ketika kehamilan terkonfirmasi. Pengobatan bisa dilanjutkan minimal 1 bulan setelah melewati masa kritis.

Tujuan: Menurunkan risiko terjadinya persalinan prematur

  • Dosis maksimal 40 mg, 1 kali sehari, atau sesuai arahan dokter.

Cara Menggunakan Obstanon dengan Benar

Gunakan Obstanon sesuai anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Ikutilah cara mengonsumsi Obstanon berikut agar pengobatan lebih optimal:

  • Konsumsilah Obstanon sebelum atau sesudah makan. Telan tablet obat dengan bantuan air putih.
  • Jika Anda lupa minum Obstanon, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu penggunaan obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutkan.
  • Pastikan untuk mengonsumsi Obstanon sampai waktu yang ditentukan oleh dokter. Jangan berhenti menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter.
  • Simpan Obstanon di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan menggunakan Obstanon yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Interaksi Obstanon dengan Obat Lain

Penggunaan produk berbahan aktif allylestrenol, seperti Obstanon, bersama obat lain dapat menimbulkan interaksi yang meliputi:

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari ciclosporin
  • Penurunan efektivitas obat antidiabetes, seperti empagliflozin, glimepiride, atau linagliptin
  • Penurunan efektivitas Obstanon jika digunakan bersama carbamazepine, phenytoin, phenobarbital, rifampicin, atau griseofulvin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping Obstanon bila digunakan dengan ketoconazole

Untuk menghindari efek interaksi obat yang tidak diinginkan, beri tahu dokter jika berencana menggunakan obat, suplemen, maupun produk herbal tertentu selama menjalani perawatan dengan Obstanon.

Efek Samping dan Bahaya Obstanon 

Efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi Obstanon meliputi:

  • Pusing atau sakit kepala
  • Perubahan suasana hati
  • Perut kembung
  • Pusing atau sakit kepala
  • Pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, atau tangan

Konsultasikan lewat Chat Bersama Dokter jika Anda mengalami efek samping serius di atas dan tidak segera kunjung reda. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.

Jangan tunda untuk mencari pertolongan medis bila terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:

  • Gangguan pada mata, seperti nyeri secara tiba-tiba, penglihatan kabur, atau melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu
  • Sakit kepala atau migrain yang baru terjadi atau malah memburuk
  • Gangguan fungsi hati, seperti nyeri perut kanan atas, hilang nafsu makan, mual, kulit dan mata menguning, serta sangat lelah
  • Benjolan pada payudara, kemerahan, nyeri, atau keluar cairan dari puting
  • Keputihan yang tidak biasa dan gatal
  • Depresi