Ondavar adalah obat untuk mencegah serta mengobati mual dan muntah. Obat dengan kandungan aktif ondansetron ini dapat digunakan untuk mencegah maupun mengatasi mual atau muntah akibat efek samping kemoterapi, radioterapi, atau operasi.
Kadar serotonin yang terlalu tinggi di saluran pencernaan dapat menyebabkan mual dan muntah, terutama pada pasien yang menjalani kemoterapi, radioterapi, atau tindakan operasi. Kandungan ondansetron dalam Ondavar bekerja dengan cara menghambat efek serotonin di saluran pencernaan, sehingga membantu meredakan keluhan tersebut.

Apa Itu Ondavar
| Bahan aktif | 4 mg ondansetron |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antiemetik golongan antagonis reseptor serotonin |
| Manfaat | Mencegah dan mengatasi mual dan muntah karena kemoterapi, radioterapi, atau efek bius setelah operasi |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
| Ondavar untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Jika Anda sedang hamil, sebaiknya diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini. | |
| Ondavar untuk ibu menyusui | Ondavar umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui selama mengikuti anjuran dokter. |
| Bentuk obat | Tablet salut selaput |
Peringatan sebelum Menggunakan Ondavar
Ondavar hanya bisa digunakan sesuai saran dokter. Sebelum menjalani pengobatan dengan obat ini, perhatikan beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Ondavar tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap kandungan dalam obat ini atau obat golongan penghambat serotonin lain, seperti granisetron.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, fenilketonuria, penyumbatan usus, hipokalemia, atau hipomagnesemia.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki aritmia atau kelainan hasil EKG ataupun ada anggota keluarga Anda yang mengalami henti jantung mendadak pada usia muda.
- Informasikan kepada dokter bila Anda baru saja menjalani operasi pada perut.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
- Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan Ondavar jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal tertentu. Hal ini untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan Ondavar. Obat ini dapat menyebabkan sakit kepala dan kantuk.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Ondavar.
Dosis dan Aturan Pakai Ondavar
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Ondavar berdasarkan usia pasien dan tujuannya:
Tujuan: Mencegah mual dan muntah akibat radioterapi
Dewasa
- Radioterapi total (seluruh tubuh): 8 mg, dikonsumsi 1–2 jam sebelum pelaksanaan radioterapi.
- Radioterapi abdomen tunggal dosis tinggi: 8 mg, diminum 1–2 jam sebelum terapi, kemudian setiap 8 jam selama 1–2 hari setelah terapi.
- Radioterapi abdomen harian: 8 mg, diminum 1–2 jam sebelum radioterapi, lalu setiap 8 jam selama radioterapi diberikan.
Tujuan: Mencegah mual dan muntah akibat kemoterapi
Dewasa dan anak usia >12 tahun
- Kemoterapi dengan efek mual biasa: 8 mg, diberikan 30 menit hingga 2 jam sebelum kemoterapi, dilanjutkan lagi 8 jam atau 12 jam setelahnya sebanyak 8 mg.
- Kemoterapi dengan efek mual berat: 24 mg dosis tunggal, diberikan 30 menit hingga 2 jam sebelum kemoterapi.
- Lanjutan setelah kemoterapi selesai: 8 mg, 2 kali sehari, hingga 5 hari setelah kemoterapi.
Anak usia 4–11 tahun
- Kemoterapi dengan efek mual biasa: 4 mg, diberikan 30 menit sebelum kemoterapi. Dosis yang sama diberikan lagi 4 jam dan 8 jam setelah dosis awal.
Tujuan: Mengatasi mual dan muntah sesudah operasi
Dewasa
- 16 mg, diberikan 1 jam sebelum pemberian obat bius.
Anak dengan BB ≥40 kg
- 4 mg, diberikan 1 jam sebelum pemberian obat bius. Dosis lanjutan 4 mg setelah 12 jam.
Cara Menggunakan Ondavar dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum menggunakan Ondavar. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Untuk Ondavar bentuk tablet, perhatikan cara penggunaan yang benar berikut ini:
- Konsumsilah Ondavar sebelum atau sesudah makan. Telan tablet obat dengan bantuan air putih.
- Pastikan untuk minum Ondavar sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter ketika akan menjalani kemoterapi, radioterapi, atau operasi.
- Setelah kemoterapi, Anda mungkin perlu melanjutkan penggunaan Ondavar sampai beberapa hari setelahnya sesuai anjuran dari dokter.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Ondavar, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Simpan Ondavar di tempat kering dan sejuk yang terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Ondavar dengan Obat Lain
Ondansetron yang terkandung dalam Ondavar dapat menimbulkan interaksi jika digunakan bersama obat-obat tertentu. Interaksi obat yang bisa terjadi antara lain:
- Peningkatan risiko terjadinya sindrom serotonin bila digunakan dengan obat golongan SSRI, SNRI, mirtazapine, fentanyl, atau lithium
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung jika digunakan bersama erythromycin, ketoconazole, atau amiodarone
- Penurunan efektivitas Ondavar bila digunakan bersama phenytoin, rifampicin, atau carbamazepine
- Penurunan efek antinyeri dari tramadol
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Ondavar bersama obat-obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Ondavar
Berikut ini adalah efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Ondavar:
- Sakit kepala
- Tubuh terasa lemah
- Kantuk
- Diare
- Sembelit
Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika terjadi efek samping yang tidak segera mereda atau makin parah. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk menangani keluhan tersebut.
Segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Jantung berdetak lambat, cepat, atau tidak beraturan
- Nyeri dada yang menyebar ke rahang atau bahu, mual, dan berkeringat
- Sakit perut parah dan perut kembung
- Gejala sindrom serotonin, seperti demam, mual muntah, menggigil, berkeringat, detak jantung cepat, otot kaku, gelisah, atau halusinasi