Operasi FAM adalah prosedur bedah untuk menghilangkan benjolan jinak (FAM) yang tumbuh di payudara. Operasi ini bertujuan untuk mengatasi nyeri atau tampilan payudara yang tidak simetris akibat benjolan yang berukuran besar.
Fibroadenoma mammae (FAM) adalah benjolan di payudara yang tidak bersifat ganas. Benjolan ini cukup sering dialami oleh wanita usia 20–30 tahun. FAM tidak selalu berbahaya karena umumnya benjolan akan mengecil sendirinya dan tidak menimbulkan keluhan fisik apa pun.
Pada awal pemeriksaan, dokter mungkin akan meminta pasien untuk menunggu sekitar 6 bulan sambil memantau perkembangan benjolan. Bila benjolan di payudara makin besar atau menimbulkan nyeri, dokter akan menyarankan operasi FAM guna mengatasi keluhan tersebut.
Jenis Operasi FAM
Teknik bedah untuk operasi FAM dibagi 3, yaitu:
Lumpektomi
Lumpektomi, atau disebut juga biopsi eksisi, bertujuan untuk mengangkat benjolan dan sebagian jaringan di sekitarnya, dengan terlebih dahulu membuat sayatan di kulit payudara. Jenis operasi FAM ini biasanya dilakukan dengan bius total, yang membuat pasien tertidur selama operasi berlangsung.
Vacuum-assisted excision
Teknik bedah ini dilakukan dengan mengikuti panduan dari layar monitor USG untuk mencapai benjolan yang berukuran kecil dan agak dalam. Benjolan FAM selanjutnya akan disedot dengan vacuum. Jenis operasi ini bisa dilakukan dengan bius lokal.
Cryoablation
Teknik cryoablation dilakukan untuk mengangkat benjolan FAM yang tidak terlalu besar. Operasi ini menggunakan jarum khusus yang akan mengeluarkan gas dan kemudian kmembekukan benjolan FAM serta menghancurkan jaringannya.
Jenis operasi yang dipilih dokter akan disesuaikan dengan jumlah, ukuran, dan lokasi FAM. Oleh sebab itu, penentuan jenis operasi yang tepat perlu dikonsultasikan bersama dokter.
Tujuan dan Indikasi Operasi FAM
Operasi FAM bertujuan untuk mengangkat benjolan di payudara dengan karakteristik berikut:
- Berukuran besar, misalnya lebih dari 2–3 cm
- Menimbulkan nyeri
- Bertambah besar dalam 6 bulan
- Mengubah penampilan payudara
- Memiliki anggota keluarga kandung yang mengalami kanker payudara
Peringatan Operasi FAM
Fibroadenoma mammae (FAM) tidak selalu perlu diatasi dengan tindakan operasi. Kebanyakan benjolan FAM dapat mengecil dengan sendirinya dan tidak menimbulkan masalah pada pasien.
Meski begitu, benjolan yang berukuran besar atau disertai nyeri dapat ditangani dengan operasi. Jenis operasi yang dipilih akan disesuaikan dengan lokasi, ukuran, dan jumlah FAM.
Pasien sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter mengenai beberapa hal berikut:
- Penyakit yang pernah diderita
- Lokasi jahitan operasi yang akan tampak tersamarkan, misalnya di tepi areola
- Penggunaan obat-obatan, suplemen, maupun produk herbal
- Alergi terhadap obat bius (anestesi)
- Kondisi kulit tertentu, seperti skleroderma, sindrom Sjögren, atau lupus
- Riwayat terapi radiasi di area payudara
Sebelum Operasi FAM
Sebelum melakukan operasi FAM, dokter akan memastikan kondisi pasien siap untuk menjalani operasi.
Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan menekan ringan payudara pasien untuk memperkirakan lokasi, jenis, dan besar dari benjolan. Setelahnya, dokter akan melakukan pemindaian dengan Rontgen atau USG payudara untuk memastikan lokasi, bentuk, ukuran, dan jumlah benjolan yang sebelumnya tidak teraba dari luar.
Selain itu, pasien perlu melakukan hal-hal berikut sebelum menjalani operasi FAM:
- Tidak merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol setidaknya 2 minggu sebelum operasi
- Menghentikan konsumsi aspirin, ibuprofen, warfarin, dan clopidogrel, dalam 10 minggu sebelum operasi karena berisiko menimbulkan perdarahan
- Berkonsultasi ke dokter terkait obat-obat yang masih bisa dikonsumsi sebelum operasi
- Berpuasa sekitar 8–12 jam atau sesuai arahan dokter bila operasi FAM akan dilakukan dengan bius total
- Mengganti pakaian dengan jubah khusus yang disiapkan oleh rumah sakit
- Menyiapkan bra dan pakaian dengan kancing atau kaitan di depan, agar mudah dikenakan setelah operasi selesai
Prosedur Operasi FAM
Sebelum memulai prosedur operasi FAM, dokter akan memberikan obat bius kepada pasien melalui infus. Tergantung pada jenis operasi yang akan dilakukan dan besar sayatannya, pasien bisa mendapatkan bius total atau bius lokal agar tidak merasakan nyeri selama operasi berlangsung.
Setelah obat bius bekerja, dokter akan menjalankan operasi FAM. Berdasarkan jenisnya, berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh dokter dalam masing-masing jenis operasi FAM:
Lumpektomi
Tahapan yang dilakukan dokter pada biopsi eksisi atau lumpektomi adalah:
- Membuat sayatan di kulit payudara hingga benjolan FAM terlihat sepenuhnya
- Mengangkat benjolan FAM dan sedikit jaringan di sekitarnya
- Menjahit kulit payudara pasien, lalu membalut luka jahitan dengan plester khusus
Vacuum-assisted excision
Langkah yang dilakukan dokter dalam prosedur vacuum-assisted excision adalah:
- Membuat sayatan di kulit payudara
- Mengarahkan vacuum khusus dengan dipandu oleh layar monitor untuk mencapai benjolan FAM
- Menyedot jaringan benjolan FAM
- Menjahit sayatan, lalu membalut bekas jahitan dengan plester khusus
Cryoablation
Dalam prosedur cryoablation, dokter akan melakukan langkah-langkah berikut:
- Mengikuti panduan layar monitor sambil memasukkan jarum khusus (cryoprobe) untuk mencapai lokasi benjolan FAM
- Mengeluarkan gas khusus dari ujung cryoprobe sekitar 10 menit hingga benjolan membeku dan hancur
- Mengeluarkan cryoprobe dan menutup lubang di kulit dengan plester khusus
Setelah Operasi FAM
Setelah operasi selesai, dokter akan memindahkan pasien ke ruang pemulihan dan memantau kondisinya. Seiring efek obat bius hilang, pasien akan merasakan nyeri pada area bekas operasi. Untuk mengatasinya, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri.
Pasien yang menjalani operasi FAM umumnya tidak perlu menjalani rawat inap dan bisa pulang setelah kondisinya stabil. Namun, pasien tetap belum diizinkan untuk berkendara sendiri. Oleh sebab itu, disarankan untuk meminta kepada keluarga atau kerabat untuk mengantar pulang.
Pasien juga dianjurkan untuk bergerak atau melakukan aktivitas ringan agar tangan dan bahu tidak terlalu kaku. Meski begitu, jangan langsung mengangkat beban yang berat, jogging, berkendara, atau mengangkat tangan terlalu lama.
Supaya lebih mudah saat mengenakan pakaian, gunakan kemeja dan bra dengan kancing atau kaitan di depan. Pilihlah bra yang menopang dan tidak terlalu ketat agar payudara tidak terlalu nyeri.
Setelah pulang, pasien perlu merawat luka operasi agar tetap bersih, kering, serta tidak terlalu sering disentuh agar tidak terjadi infeksi. Penuhi nutrisi dengan minum air putih, serta konsumsi buah, sayur, dan sumber protein agar luka cepat sembuh.
Dokter akan menjadwalkan kontrol sekitar 1–2 minggu setelah operasi FAM. Tujuannya adalah agar dokter bisa melihat kondisi luka bekas operasi dan perkembangan jaringan payudara.
Pasien umumnya dapat kembali beraktivitas normal dalam 10 hari setelah menjalani operasi FAM. Bila hendak mulai berolahraga kembali, pasien sebaiknya berkonsultasi melalui Chat bersama Dokter untuk menentukan olahraga yang sesuai.
Efek Samping dan Komplikasi Operasi FAM
Operasi FAM aman untuk dilakukan. Namun, seperti tindakan operasi pada umumnya, efek samping bisa timbul akibat prosedur ini, misalnya:
- Nyeri yang sampai terasa menusuk di area jahitan, dada, atau hingga ketiak
- Lebam atau memar di area operasi
- Kebas atau kesemutan
- Bahu terasa kaku
Berbagai efek samping di atas umumnya akan mereda seiring waktu. Jika diperlukan, dokter juga dapat meresepkan obat untuk mengatasi keluhan setelah operasi FAM.
Dari segi estetika, operasi FAM akan meninggalkan bekas luka di payudara. Namun, keluhan tersebut bisa diminimalkan dengan berdiskusi bersama dokter sebelum operasi. Bila memungkinkan, dokter akan membuat sayatan di area yang tidak terlalu terlihat atau memilih teknik operasi FAM yang tidak memerlukan sayatan besar.
Sementara itu, operasi pengangkatan FAM yang berukuran besar mungkin dapat mengubah tampilan payudara pasien. Kedua payudara bisa tampak tidak simetris karena perubahan ukuran setelah benjolan diangkat.
Operasi FAM termasuk tindakan bedah yang rendah risiko. Namun, pada beberapa kondisi, misalnya akibat aktivitas yang terlalu berat atau perawatan luka operasi yang kurang bersih, beberapa komplikasi berikut bisa saja terjadi:
- Luka operasi terbuka sehingga berisiko terinfeksi
- Perdarahan
- Pembentukan hematoma atau gumpalan darah
- Gangguan saraf
Segera periksakan diri ke dokter bila muncul tanda gejala di bawah ini:
- Demam tinggi hingga menggigil
- Luka jahitan tampak kemerahan, panas, bengkak, disertai keluarnya cairan
- Nyeri tidak kunjung reda meski telah minum obat
- Kebas atau mati rasa
- Muncul benjolan baru di payudara