Opilax adalah obat pencahar untuk mengatasi sembelit atau susah buang air besar. Opilax mengandung laktulosa yang bisa melunakkan tinja yang keras sehingga lebih mudah dikeluarkan. Obat ini bisa dibeli tanpa resep dokter dan tersedia dalam bentuk sirop.

Laktulosa dalam Opilax berfungsi untuk menarik air ke dalam usus dan merangsang otot di dinding usus agar berkontraksi. Dengan begitu, tinja yang keras akan melunak dan lebih mudah dikeluarkan. Efek Opilax dalam mengobati sembelit dapat mulai dirasakan 1–2 hari setelah obat diminum.

Opilax

Bahan aktif laktulosa di dalam Opilax juga berguna untuk menangani dan mencegah ensefalopati pada penderita penyakit liver. Pada kondisi ini, laktulosa berfungsi untuk mengikat amonia, yaitu racun penyebab ensefalopati hepatik. Amonia yang telah diikat oleh laktulosa akan ikut dikeluarkan bersama tinja.

Produk Opilax 

Berikut ini adalah varian produk Opilax sebagai obat pencahar:

Apa Itu Opilax 

Bahan aktif Laktulosa 
Golongan Obat bebas
Kategori Obat pencahar (laksatif)
Manfaat Mengatasi sembelit
Menangani dan mencegah ensefalopati hepatik
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Opilax untuk ibu hamil Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini. 
Opilax untuk ibu menyusui Ibu menyusui boleh menggunakan Opilax selama mengikuti dosis dan aturan pakai yang tertera pada kemasan atau sesuai saran dokter. 
Bentuk obat Sirop 

Peringatan sebelum Menggunakan Opilax 

Meskipun termasuk dalam kategori obat bebas, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi Opilax, yaitu:

  • Jangan mengonsumsi Opilax jika Anda alergi terhadap obat ini. Konsultasikan dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Konsultasikan ke dokter perihal penggunaan Opilax jika Anda pernah atau sedang menderita diabetes, penyakit Crohn, gangguan dalam mencerna gula (galaktosemia), penyumbatan usus, kolitis ulseratif, atau sedang menjalani diet rendah galaktosa.
  • Sampaikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Opilax jika direncanakan untuk menjalani tindakan medis apa pun, seperti kolonoskopi atau proktoskopi.
  • Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan Opilax jika Anda sedang hamil, menyusui, atau berencana hamil.
  • Segera periksakan diri ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Opilax.

Dosis dan Aturan Pakai Opilax 

Berikut adalah dosis penggunaan Opilax sesuai kondisi yang ditangani:

Kondisi: Sembelit

  • Dewasa (sembelit ringan): Dosis awal 15 ml, 1 kali sehari. Dosis pemeliharaan adalah 10 ml, 1 kali sehari.
  • Dewasa (sembelit sedang): Dosis awal 15–30 ml, 1 kali sehari. Dosis pemeliharaan 10–15 ml, 1 kali sehari.
  • Dewasa (sembelit parah): Dosis awal 30 ml, 1 kali sehari. Dosis pemeliharaan 15–25 ml, 1 kali sehari.
  • Anak usia 7–14 tahun: Dosis awal 15 ml, 1 kali sehari. Dosis pemeliharaan adalah 10–15 ml, 1 kali sehari.
  • Anak usia 1–6 tahun: Dosis awal dan pemeliharaan 5–10 ml, 1 kali sehari.
  • Anak usia <1 tahun: Dosis awal dan pemeliharaan 5 ml, 1 kali sehari.

Kondisi: Ensefalopati hepatik

  • Dewasa: Dosis awal 30–50 ml, 3 kali sehari. Dosis pemeliharaan 10–25 ml, 1 kali sehari
  • Anak usia 7–14 tahun: Dosis awal 30–50 ml, 3 kali sehari. Dosis pemeliharaan 10 ml, 1 kali sehari.
  • Anak usia 1–6 tahun: Dosis awal 30–50 ml, 3 kali sehari. Dosis pemeliharaan 5–10 ml, 1 kali sehari.
  • Anak usia <1 tahun: Dosis awal 30–50 ml, 3 kali sehari. Dosis pemeliharaan 5 ml, 1 kali sehari.

Cara Menggunakan Opilax dengan Benar

Bacalah aturan pakai pada kemasan atau ikuti petunjuk dokter sebelum mengonsumsi Opilax. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter.

Berikut adalah cara mengonsumsi Opilax dengan benar:

  • Opilax bisa diminum sebelum atau setelah makan. Campurkan obat ini dengan segelas air atau jus bila perlu.
  • Gunakanlah sendok takar yang tersedia pada kemasan agar dosisnya sesuai.
  • Jika lupa mengonsumsi Opilax, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Pastikan untuk minum air putih yang cukup selama menjalani pengobatan dengan Opilax.
  • Simpan Opilax di tempat yang sejuk, kering, dan tidak terkena paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Opilax dengan Obat Lain

Efek interaksi yang bisa terjadi jika Opilax digunakan bersama obat lain adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya dehidrasi dan hipokalemia bila digunakan dengan kortikosteroid
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang parah bila digunakan dengan obat pencahar lain, misalnya gliserol
  • Penurunan efektivitas Opilax jika digunakan bersama neomycin

Untuk mencegah terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat apa pun bersama Opilax.

Efek Samping dan Bahaya Opilax

Jika digunakan sesuai dosis yang dianjurkan, Opilax jarang menyebabkan efek samping. Namun, pada beberapa orang, kandungan laktulosa dalam Opilax dapat menyebabkan keluhan berikut:

  • Diare
  • Sakit perut
  • Mual atau muntah
  • Perut kembung

Hentikan konsumsi Opilax dan konsultasikan ke dokter lewat Chat Bersama Dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung mereda atau makin berat. Dokter akan memberikan saran atau pengobatan untuk meredakan efek samping. 

Namun, segera periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping lebih serius, seperti diare parah yang tidak kunjung membaik.