Indeks massa tubuh (IMT) digunakan untuk menentukan berat badan ideal berdasarkan perbandingan berat badan dan tinggi badan. Mengetahui cara menghitung IMT bisa menjadi langkah awal menjaga kesehatan.
Indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) digunakan untuk mengetahui apakah berat badan termasuk dalam kategori normal, berlebih, atau justru kurang. Dengan mengetahui nilai IMT, Anda dapat mengambil langkah-langkah atau mengupayakan agar berat badan menjadi normal dan terhindar dari beragam gangguan kesehatan.
Cara Menghintung Indeks Massa Tubuh
Perhitungan indeks massa tubuh dapat dilakukan dengan kalkulator berat badan ideal, yaitu dengan membagi berat badan dalam satuan kilogram dan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat. Berikut ini adalah rumusnya:
Indeks massa tubuh (IMT) = berat badan (kg) : tinggi badan (m)²
Sebagai contoh, berat badan Anda adalah 60 kg dengan tinggi badan 1,60 m (160 cm). Berikut ini adalah cara menghitung IMT menggunakan rumus:
- Pertama, kalikan tinggi badan Anda dalam satuan meter yang dikuadratkan → 1,60 m x 1,60 m = 2,56 m².
- Langkah berikutnya, bagilah angka berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan Anda → 60 kg : 2,56 m². = 23,4 kg/m².
Maka, nilai IMT Anda adalah 23,4 kg/m².
Cobalah gunakan kalkulator di bawah ini untuk mengetahui IMT Anda. Tinggal masukkan data tinggi badan (height) dalam sentimeter dan berat badan (weight) dalam kilogram, lalu tekan tulisan calculate di bawahnya.
Kategori Berat Badan Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
Setelah mengetahui nilai indeks massa tubuh, periksalah kategori IMT Anda untuk mengetahui berat badan ideal. Berikut ini adalah empat kategori indeks massa tubuh berdasarkan nilai IMT:
- Berat badan kurang (underweight): ≤ 18,49 kg/m².
- Berat badan normal (ideal): 18,5–24,9 kg/m².
- Berat badan berlebih (overweight): > 25–27 kg/m².
- Obesitas: > 27 kg/m².
Mengetahui IMT memang merupakan langkah awal untuk menentukan status gizi demi mencapai tubuh yang sehat. Namun, IMT memiliki beberapa kekurangan karena tidak memperhitungkan komposisi tubuh dan distribusi lemak keseluruhan.
Selain itu, nilai IMT juga kurang akurat bagi beberapa kelompok orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti anak-anak, penderita gangguan makan anoreksia nervosa, orang dengan obesitas ekstrem, dan para atlet binaraga yang memiliki massa otot lebih besar.
Namun, terlepas dari segala kekurangannya, perhitungan indeks massa tubuh dapat menjadi salah satu alat untuk mendeteksi dini adanya risiko penyakit terkait berat badan. Hal ini karena orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas lebih rentan mengalami diabetes tipe 2 hingga penyakit jantung.
Sementara itu, orang yang underweight atau nilai IMT-nya di bawah normal rentan mengalami malnutrisi, melemahnya sistem kekebalan tubuh, hingga osteoporosis.
Jika nilai IMT Anda berada di kategori kurang (underweight), berlebih (overweight), atau bahkan obesitas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terkait masalah berat badan untuk memastikan status gizi dan kondisi kesehatan Anda.
Setelah itu, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai, termasuk saran pola makan yang tepat.