Kelenjar adenoid berada di dalam hidung atau tenggorokan bagian atas. Kelenjar ini merupakan bagian dari sistem limfatik yang bertugas untuk melawan kuman penyebab infeksi dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Tidak seperti amandel yang mudah terlihat saat bercermin, adenoid tidak mudah terlihat meski letaknya berdekatan atau saat Anda membuka mulut dengan lebar. Kelenjar ini umumnya dapat terlihat ketika Anda menjalani pemeriksaan hidung dan tenggorokan di klinik atau rumah sakit.
Peran Adenoid bagi Kesehatan Tubuh
Setiap orang terlahir dengan kelenjar adenoid di dalam hidung dan tenggorokannya. Kelenjar adenoid ini merupakan bagian dari sistem limfatik atau getah bening yang berfungsi untuk melawan infeksi.
Adenoid dan amandel bekerja dengan cara memerangkap kuman yang masuk melalui mulut dan hidung. Kelenjar ini juga menghasilkan antibodi untuk membantu tubuh melawan infeksi.
Pada anak-anak, kelenjar adenoid akan tumbuh hingga anak berusia sekitar 3–5 tahun. Kelenjar ini akan sedikit menyusut setelah anak berusia 5–7 tahun dan semakin menyusut saat memasuki usia dewasa.
Gangguan pada Kelenjar Adenoid
Adenoid yang membesar adalah masalah umum yang terjadi pada anak-anak. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga mengalaminya.
Kelenjar adenoid yang sedang melawan infeksi akan membesar dan biasanya kembali ke ukuran normalnya ketika infeksi tersebut sudah mereda. Namun, pada beberapa kasus, adenoid tetap membesar meski infeksi telah menghilang.
Selain infeksi, ada beberapa kondisi lain yang juga dapat menyebabkan adenoid meradang dan membengkak, seperti alergi atau iritasi di hidung dan tenggorokan. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh paparan debu atau polusi, misalnya asap rokok.
Kelenjar adenoid yang membesar bukanlah masalah sepele karena bisa menyebabkan penyumbatan saluran napas di rongga hidung. Hal ini bisa membuat seseorang yang mengalaminya menjadi sulit bernapas dan terpaksa bernapas melalui mulut.
Selain itu, ada beberapa tanda dan gejala yang dapat muncul ketika seseorang mengalami pembesaran kelenjar adenoid, antara lain:
- Napas berbunyi
- Susah tidur
- Gangguan napas
- Suara serak
- Demam
- Bau mulut
- Hidung berair atau tersumbat
- Sering mengalami gangguan pada telinga dan radang tenggorokan
Langkah Penanganan Gangguan pada Adenoid
Adenoid yang membesar karena iritasi, alergi, atau infeksi bisa sembuh dengan sendirinya ketika faktor penyebab terjadinya kondisi tersebut telah diatasi.
Namun, jika menimbulkan gejala yang berat atau mengalami pembesaran kelenjar adenoid dalam jangka panjang hingga menimbulkan masalah kesehatan tertentu, seperti sleep apnea, sesak napas, atau sering batuk pilek, gangguan pada adenoid tersebut perlu diperiksakan ke dokter.
Setelah penyebabnya diketahui, dokter dapat memberikan beberapa langkah penanganan berikut ini:
Pemberian obat-obatan
Penggunaan obat-obatan untuk menangani gangguan pada adenoid perlu disesuaikan dengan faktor penyebabnya. Untuk mengobati infeksi bakteri, dokter dapat meresepkan obat antibiotik. Jika pembengkakan cukup parah, dokter akan memberikan obat-obatan kortikosteroid dalam bentuk obat semprot hidung atau obat minum.
Operasi adenoidektomi
Operasi adenoidektomi dilakukan jika gangguan adenoid sering kambuh, adanya penyumbatan jalan napas yang parah, atau tidak berhasil sembuh dengan penggunaan obat-obatan. Operasi ini bertujuan untuk mengangkat kelenjar adenoid yang bermasalah tersebut.
Meski pembesaran kelenjar adenoid sangat umum terjadi pada anak-anak, kondisi ini juga dapat menimpa orang dewasa. Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala pembesaran adenoid, sebaiknya segera periksakan kondisi tersebut ke dokter agar dapat diobati dengan tepat.