Tinea fasialis merupakan penyakit kulit pada wajah yang tampak sebagai bercak kemerahan dan bersisik disertai rasa gatal. Kondisi ini tidak hanya dapat menganggu penampilan, namun juga bisa semakin parah dan menular ke orang lain bila tidak segera ditangani.

Tinea fasialis atau tinea faciei adalah infeksi jamur yang terjadi di kulit wajah dan bisa muncul pada pipi, dagu, bibir, dahi, atau pun di sekitar mata. Infeksi ini lebih mudah terjadi pada orang yang sering berkeringat atau kurang menjaga kebersihan kulitnya.

Gejala dan Penanganan Infeksi Tinea Fasialis - Alodokter

Tinea fasialis dapat menular melalui kontak fisik langsung atau berbagi penggunaan peralatan pribadi, seperti handuk atau pisau cukur, dengan penderita tinea fasialis. Tak hanya itu, tinea fasialis juga bisa menular bila Anda bersentuhan dengan hewan, tanah, atau benda yang telah terkontamintasi jamur.

Gejala Tinea Fasialis

Tinea fasialis atau kurap pada wajah disebabkan oleh jamur yang juga dapat menyebabkan infeksi kulit di bagian tubuh lain, seperti tangan, kaki, dan badan. Tinea fasialis dapat menimbulkan beberapa gejala di bawah ini:

  • Wajah terasa gatal dan tampak muncul bercak kemerahan
  • Gatal di wajah semakin parah jika terkena sinar matahari atau berkeringat
  • Bentol atau bisul di sekitar bercak pada wajah
  • Kulit wajah menjadi kering dan bersisik

Gejala tinea fasialis bisa menyerupai gejala penyakit kulit lain, seperti psoriasis, rosacea, atau dermatitis kontak, sehingga sering salah diartikan sebagai penyakit-penyakit tersebut. Hal ini bisa menyebabkan pengobatannya tidak tepat, sehingga tinea fasialis menjadi semakin parah dan sulit diobati.

Penanganan Tinea Fasialis

Karena gejalanya bisa menyerupai penyakit kulit lain pada wajah, tinea fasialis perlu diperiksakan ke dokter kulit. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan kerokan kulit.

Setelah diagnosis tinea fasialis dipastikan, dokter akan meresepkan obat antijamur, yaitu:

Obat antijamur topikal

Obat antijamur oles atau topikal biasanya tersedia dalam bentuk krim atau salep. Dokter umumnya akan meresepkan salep antijamur, seperti ketoconazole, miconazole,  atau imidazole, untuk mengatasi infeksi jamur pada wajah. Salep antijamur tersebut biasanya digunakan 2 kali sehari.

Obat antijamur oral

Untuk mengatasi tinea fasialis yang parah atau tidak membaik dengan penggunaan obat antijamur oles, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur tablet yang diminum, seperti terbinafine dan itraconazole.

Pengobatan tinea fasialis dapat memakan waktu cukup lama, yaitu sekitar 2–4 minggu. Pengobatan juga biasanya tetap perlu dilanjutkan hingga 7–10 hari meski gejala tinea fasialis telah membaik. Tujuannya adalah agar penyakit ini dapat sembuh hingga tuntas dan tidak muncul kembali.

Untuk mencegah atau mengurangi risiko terkena tinea fasialis, Anda dapat melakukan beberapa langkah pencegahan berikut ini:

  • Tidak berbagi penggunaan peralatan pribadi, seperti pakaian, sisir, alat cukur, atau handuk, dengan orang lain
  • Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
  • Rutin mencuci dan mengeringkan kulit wajah, terutama setelah berkeringat
  • Membatasi aktivitas di tempat yang lembap atau basah, misalnya kolam renang, spa, atau steam room
  • Tidak menyentuh hewan yang terkena infeksi jamur tanpa menggunakan sarung tangan

Jika tidak mendapatkan pengobatan, tinea fasialis bisa semakin parah dan akan lebih sulit untuk diobati. Infeksi jamur ini juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain, bahkan menular ke orang lain. Oleh karena itu, jika muncul bercak kemerahan, bersisik, dan gatal di kulit wajah, segeralah periksakan ke dokter kulit untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.