Leukosit tinggi pada ibu hamil kerap terjadi sejak trimester pertama kehamilan dan terus meningkat hingga trimester ketiga. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari stres hingga kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, Bumil perlu waspada terlebih bila leukosit tinggi disertai gejala tertentu.

Leukosit merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan infeksi. Oleh karena itu, bertambahnya jumlah leukosit kerap dikaitkan dengan adanya infeksi. Akan tetapi, jumlah leukosit juga dapat meningkat meski tanpa infeksi.

Penyebab Leukosit Tinggi pada Ibu Hamil dan Kondisi yang Perlu Diwaspadai - Alodokter

Normalnya, jumlah leukosit pada orang dewasa berkisar antara 4.000–10.000 sel per mikroliter darah. Namun, nilai normal tersebut akan meningkat pada ibu hamil, yaitu 6.000–16.000 sel per mikroliter darah.

Leukosit dinyatakan tinggi selama hamil apabila jumlahnya melewati batas normal tersebut. Meski begitu, nilai dan satuan pengukuran leukosit dapat sedikit berbeda pada setiap laboratorium.

Penyebab Leukosit Tinggi pada Ibu Hamil

Alasan utama terjadinya leukosit tinggi pada ibu hamil adalah stres fisik atau beban biologis selama masa kehamilan. Stres fisik muncul sebagai respons terhadap perubahan yang terjadi di dalam tubuh ibu hamil, termasuk perubahan hormon, beban kerja jantung, sistem pencernaan, metabolisme, bahkan kepadatan tulang.

Stres fisik tersebut merangsang produksi leukosit, terutama sel darah putih jenis neutrofil. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh ibu hamil dan mempersiapkan tubuh menuju proses persalinan. Jumlah leukosit biasanya akan semakin tinggi saat mendekati dan selama masa persalinan.

Meski begitu, Bumil tidak perlu khawatir, karena hal ini tidak membahayakan janin. Leukosit tinggi selama hamil dapat dapat dikatakan berbahaya apabila kadarnya melebihi batas normal dan disertai tanda atau keluhan lain yang mengarah ke suatu penyakit.

Kondisi Leukosit Tinggi pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai

Meski peningkatan jumlah leukosit pada ibu hamil umumnya normal terjadi, tetapi ada beberapa kondisi yang memerlukan penanganan dokter, seperti:

1. Infeksi dan reaksi alergi

Saat ibu hamil mengalami infeksi, baik akibat virus maupun bakteri, jumlah leukosit dapat meningkat hingga melebihi batas normal. Hal ini terjadi sebagai respons pertahanan tubuh terhadap kuman. Begitu pula saat ibu hamil mengalami alergi, jumlah leukosit dapat meningkat hingga di atas nilai normal.

2. Obat-obatan tertentu

Sebagian ibu hamil memerlukan pengobatan khusus untuk membantu pematangan organ tubuh janin, terutama ibu hamil yang berisiko melahirkan secara prematur.

Pada kondisi ini, ibu hamil akan diberikan obat-obatan golongan kortikosteroid, seperti dexamethasone, yang dapat pula meningkatkan kadar leukosit. Meski demikian, kondisi tersebut tidak berbahaya tetapi pemakaian obat ini harus di bawah pengawasan dokter.

3. Komplikasi kehamilan

Komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia, juga dapat meningkatkan jumlah leukosit saat hamil. Hal ini terjadi karena kondisi tersebut dapat memicu proses peradangan dalam tubuh, yang kemudian merangsang produksi leukosit. Semakin parah kondisi preeklamsia, semakin tinggi jumlah leukosit dalam tubuh ibu hamil.

4. Gejala tumor atau kanker

Tumor dan kanker bisa menjadi penyebab leukosit tinggi pada ibu hamil. Kadar leukosit bahkan dapat meningkat hingga lebih dari 100.000 sel per mikroliter darah. Keadaan ini bisa menjadi tanda adanya leukemia atau kanker sumsum tulang pada ibu hamil.

Leukosit tinggi pada ibu hamil merupakan kondisi yang umum terjadi. Meski demikian, leukosit tinggi yang disertai dengan demam, gangguan penglihatan, pernapasan, atau pencernaan, perlu segera mendapatkan penanganan oleh dokter. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah risiko komplikasi pada ibu hamil dan janin.