Perbedaan zat besi heme dan nonheme sangat signifikan, mulai dari sumber makanan, cara penyerapan, hingga efektivitasnya dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Memahami perbedaan keduanya akan membantu Anda memilih asupan makanan yang tepat, terutama jika berisiko kekurangan zat besi.
Zat besi adalah mineral esensial yang berperan besar dalam pembentukan sel darah merah. Jika tubuh kekurangan zat besi, Anda lebih berisiko mengalami anemia yang ditandai dengan berbagai gejala, seperti lemas dan mudah lelah.

Namun, perlu diketahui bahwa zat besi yang kita dapatkan dari makanan terbagi menjadi dua jenis, yaitu zat besi heme dan nonheme. Perbedaan zat besi heme dan nonheme cukup kompleks, bahkan penyerapan keduanya oleh tubuh tidaklah sama.
Jadi, pastikan Anda mengetahui perbedaan di antara keduanya agar tidak berisiko kekurangan zat besi di masa depan ya.
Inilah Perbedaan Zat Besi Heme dan Nonheme
Sebelum Anda memilih asupan zat besi harian, simak dulu perbedaan zat besi heme dan nonheme secara umum berikut ini:
1. Sumber makanan
Perbedaan zat besi heme dan nonheme yang utama adalah sumber makanannya. Zat besi heme hanya ditemukan pada produk hewani, seperti daging merah, hati, ayam, ikan, dan seafood.
Sementara itu, zat besi nonheme berasal dari tumbuhan, misalnya bayam, kacang-kacangan, tahu, tempe, serta dalam jumlah kecil bisa juga ditemukan pada produk hewani.
2. Cara penyerapan zat besi di tubuh
Hal lain yang paling signifikan dari perbedaan zat besi heme dan nonheme ada pada penyerapannya oleh tubuh.
Zat besi heme lebih mudah diserap tubuh, yaitu sekitar 15–35% dari jumlah yang dikonsumsi bisa langsung digunakan tubuh. Sebaliknya, penyerapan zat besi nonheme lebih rendah, hanya sekitar 2–20% yang bisa diserap tubuh, dan sisanya terbuang.
3. Pengaruh makanan lain terhadap penyerapan zat besi
Penyerapan zat besi heme tidak terlalu dipengaruhi makanan atau minuman lain, termasuk yang dapat menghambat penyerapan zat besi, seperti teh dan kopi.
Nah, lain halnya dengan zat besi nonheme, nutrisi ini sangat mudah dipengaruhi oleh makanan atau minuman lain. Makanan yang mengandung vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi nonheme, sedangkan teh, kopi, dan makanan/minuman yang mengandung kalsium justru menurunkan penyerapannya.
4. Peran dalam mencegah anemia
Dalam mencegah anemia, zat besi heme dan nonheme memiliki kemampuan yang berbeda nih. Zat besi heme dinilai lebih efektif dalam mencegah dan mengatasi anemia karena penyerapannya lebih baik oleh tubuh.
Sementara itu, zat besi nonheme perlu dikonsumsi dalam jumlah yang lebih banyak atau dikombinasikan dengan vitamin C, agar manfaatnya dalam mencegah anemia jadi lebih maksimal.
Itulah beberapa perbedaan zat besi heme dan nonheme. Supaya kebutuhan zat besi harian Anda tercukupi, sebaiknya konsumsi makanan sumber zat besi heme dan nonheme secara seimbang. Untuk Anda yang menjalani pola makan vegetarian, jangan lupa tambahkan asupan vitamin C agar penyerapan zat besi nonheme menjadi lebih optimal ya.
Jika Anda sering merasa lemas, mudah lelah, atau mengalami gejala anemia lainnya, sebaiknya lakukan pemeriksaan darah atau konsultasikan dengan dokter. Deteksi dini serta pemilihan pola makan yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Bila Anda masih ragu mengenai perbedaan zat besi heme dan nonheme beserta kebutuhan zat besi harian, silakan Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER untuk mendapatkan saran yang sesuai.