Pertolongan pertama pada sleep apnea berperan penting dalam mengurangi bahaya henti napas yang dapat terjadi kapan saja saat tidur. Dengan mengetahui langkah sederhana yang bisa dilakukan, Anda dapat meningkatkan keselamatan diri sendiri maupun orang lain sebelum mendapatkan perawatan medis.
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan berhentinya napas secara berulang saat tidur. Kondisi ini lebih sering dialami oleh orang dengan berat badan berlebih, perokok, atau orang yang memiliki gangguan pernapasan lain, seperti asma atau penyakit paru-paru.

Jika tidak segera ditangani, sleep apnea bukan hanya mengganggu kualitas tidur, tetapi juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, atau gangguan napas berat. Oleh karena itu, mengetahui pertolongan pertama pada sleep apnea sangat penting untuk meminimalkan dampak buruk sekaligus meningkatkan keselamatan penderita.
Pertolongan Pertama pada Sleep Apnea
Saat sleep apnea terjadi, henti napas singkat bisa mereda dengan sendirinya setelah aliran udara kembali masuk ke saluran napas, terutama jika posisi tidur diperbaiki. Selain itu, perubahan kecil seperti memiringkan tubuh atau meninggikan kepala dapat membantu membuka jalur napas, sehingga penderita kembali bernapas normal.
Namun, banyak orang yang mengalami henti napas saat tidur justru terbangun dalam kondisi panik, yang membuat napas semakin sulit teratur dan membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali normal.
Kepanikan dan usaha bangun secara mendadak justru dapat meningkatkan ketegangan otot dan memperburuk sesak. Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama pada sleep apnea:
- Jangan panik dan usahakan tetap tenang
- Ubah posisi tubuh menjadi miring atau menyamping
- Tinggikan kepala dengan bantal tipis untuk membantu membuka saluran napas
- Ambil napas secara perlahan dan ulangi beberapa kali untuk membantu melemaskan otot saluran napas
- Alihkan fokus dan hindari gerakan mendadak agar tubuh tidak semakin tegang
- Jika henti napas berulang kali terjadi, minta seseorang yang bersama Anda untuk tetap mengawasi
Orang yang baru kembali sadar setelah mengalami henti napas akibat sleep apnea sebaiknya tidak langsung berdiri. Biarkan ia tetap berada pada posisi duduk atau berbaring miring selama 15–20 menit agar tubuh lebih stabil dan risiko kambuhnya henti napas dapat berkurang.
Tanyakan apakah ia masih merasakan gejala, seperti sesak napas, pusing, lemas, atau kebingungan. Gejala-gejala ini dapat menunjukkan bahwa tubuh belum pulih sepenuhnya setelah mengalami gangguan pernapasan.
Jika keluhan masih muncul atau semakin berat, bantu ia tetap tenang dan minta untuk mengambil napas perlahan. Hindari memberikan minum atau makanan terlebih dahulu sampai kondisinya benar-benar lebih stabil.
Bila gejala tidak membaik dalam beberapa menit, semakin parah, atau ia kembali tampak mengantuk berlebihan maupun sulit diajak berkomunikasi, segera cari pertolongan medis karena kondisi tersebut dapat menandakan gangguan pernapasan yang lebih serius.
Pencegahan Sleep Apnea
Selain memahami pertolongan pertama pada sleep apnea, penting juga untuk mengetahui cara mencegah kondisi ini agar risiko kekambuhan dapat berkurang. Berikut ini adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
- Menjaga berat badan ideal, karena kelebihan berat badan dapat mempersempit saluran napas.
- Menghindari rokok dan asap rokok, yang dapat membuat jaringan di tenggorokan lebih mudah teriritasi dan bengkak.
- Membatasi konsumsi alkohol atau obat penenang menjelang tidur karena dapat membuat otot tenggorokan terlalu rileks.
- Tidur dalam posisi menyamping untuk mencegah saluran napas tertutup saat Anda telentang.
- Menerapkan jadwal tidur teratur untuk menjaga kualitas tidur dan fungsi pernapasan.
- Mengelola alergi atau gangguan pernapasan lain, seperti rhinitis atau sinusitis, agar saluran napas tetap terbuka.
Itulah langkah-langkah pertolongan pertama pada sleep apnea yang dapat membantu menjaga saluran napas tetap terbuka dan mengurangi risiko komplikasi saat gejala muncul secara tiba-tiba. Dengan memahami cara penanganan yang tepat, Anda dapat memberikan bantuan awal yang aman hingga penderita mendapatkan pemeriksaan dan perawatan langsung dari dokter.
Jika sudah melakukan pertolongan pertama pada sleep apnea tetapi keluhan sering kambuh atau disertai gejala lain, seperti henti napas lama, bibir membiru, atau sulit terbangun, segeralah berkonsultasi ke dokter dengan mudah melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Pemeriksaan yang tepat sangat penting untuk menentukan penyebab dan penanganan terbaik, seperti terapi CPAP.