Perut kram saat hamil trimester 3 biasanya disebabkan oleh perubahan fisik dan fungsi tubuh ibu hamil yang tergolong normal, seperti adanya masalah pencernaan atau regangan ligamen. Namun, kram juga bisa menandakan adanya kondisi lain yang tidak bisa disepelekan.

Memantau berbagai kondisi atau perubahan selama kehamilan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Hal ini guna mencegah komplikasi saat persalinan, sehingga bayi dapat lahir dengan sehat. Salah satu kondisi yang cukup sering dikhawatirkan oleh Bumil adalah timbulnya kram perut.

Perut Kram Saat Hamil Trimester 3, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Perut kram saat hamil merupakan kondisi yang sering dialami oleh ibu hamil. Kram perut dapat terjadi pada setiap trimester dan umumnya makin sering terjadi pada trimester 3. Meski tergolong normal, perut kram saat hamil trimester 3 dapat menandakan kondisi tertentu, sehingga penting untuk mengenali dan mengatasi penyebabnya.

Perut Kram Saat Hamil Trimester 3 dan Berbagai Penyebabnya

Berikut adalah berbagai penyebab perut kram saat hamil trimester 3 dan gejala lain yang turut menyertainya:

1. Kontraksi Braxton Hicks

Kontraksi Braxton Hicks adalah kontraksi palsu pada rahim yang muncul menjelang persalinan dan biasanya mulai terasa di trimester 3 kehamilan. Kondisi ini terasa mirip seperti kram perut ringan saat menstruasi. Kram perut akibat kontraksi Braxton Hicks sering terjadi saat Bumil terlalu banyak bergerak atau kekurangan cairan hingga dehidrasi.

Ketika rahim mengalami kontraksi palsu, otot perut akan mengencang dan mengendur. Meski begitu, kontraksi Braxton Hicks tidak menipiskan atau membuka leher rahim seperti pada kontraksi persalinan. Durasi tiap kontraksi ini umumnya sekitar 30 detik hingga 2 menit, dan tidak terasa makin kuat dari waktu ke waktu.

2. Perut kembung dan sembelit

Memasuki kehamilan trimester 3, rahim akan makin membesar hingga mendorong usus dan perut. Kondisi ini dapat membuat makanan dan gas lebih sulit bergerak dalam saluran pencernaan, sehingga timbul rasa penuh pada perut. Gas yang terus menumpuk juga menimbulkan perut kembung dan terasa seperti kram ringan. 

Ditambah lagi, perubahan hormon saat hamil membuat gerakan usus menjadi lebih lambat. Kondisi ini membuat tinja menumpuk dan mengeras sehingga menyebabkan sembelit. Saat mengalami sembelit, Bumil akan lebih sering mengalami kontraksi otot perut yang terasa seperti kram.

3. Regangan ligamen

Meski lebih sering terjadi pada trimester 2, regangan ligamen juga dapat menyebabkan perut kram saat hamil trimester 3. Rahim yang makin membesar dapat menyebabkan peregangan pada ligamen bundar, yaitu ligamen yang berperan untuk menopang rahim. Regangan ini dapat menimbulkan rasa nyeri atau kram, terutama di perut bagian bawah.

4. Persalinan prematur

Perut kram saat hamil trimester 3 juga dapat menandakan persalinan prematur. Kondisi ini ditandai dengan kontraksi perut yang terasa seperti kram menstruasi ringan serta terjadi terus-menerus. Bumil juga akan merasakan tekanan di panggul seolah-olah bayi mendorong ke bawah, yang disertai nyeri pinggang bawah yang tidak hilang meski sudah berganti posisi.

Selain itu, kondisi ini dapat disertai gejala lain, seperti perubahan pada cairan vagina, diare ringan, serta nyeri punggung bawah. Jika Bumil merasakan lebih dari 6 kontraksi dalam 1 jam, ditambah perdarahan ringan atau cairan terus menetes, segera periksakan diri ke dokter karena persalinan prematur mungkin sedang berlangsung.

5. Infeksi saluran kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih (ISK) juga bisa menyebabkan perut kram saat hamil trimester 3. ISK pada ibu hamil sering terjadi karena perubahan hormon dan posisi rahim yang membesar, sehingga bakteri mudah berkembang di saluran kemih.

ISK dapat memicu kram perut bagian bawah yang terasa seperti tarikan atau tekanan ringan, karena kandung kemih meradang dan menimbulkan rasa sakit saat menahan atau mengeluarkan urin.

Selain itu, pada trimester 3, rahim yang makin besar dapat memperlambat aliran urine dan menambah tekanan pada kandung kemih, sehingga memperparah kram.

6. Solusio plasenta

Solusio plasenta terjadi ketika plasenta terlepas sebagian atau seluruhnya dari dinding rahim sebelum waktunya, biasanya di trimester 3 kehamilan. Lepasnya plasenta ini menimbulkan nyeri perut hebat seperti kram dan terkadang disertai perdarahan ringan hingga berat.

Kondisi ini termasuk gawat darurat karena dapat mengganggu suplai oksigen dan nutrisi janin, sehingga kram perut terasa terus-menerus dan parah. Jika Bumil merasakan kram perut tiba-tiba dan disertai perdarahan atau rahim terasa sangat kencang, segera periksakan diri ke dokter.

7. Preeklamsia

Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan di mana tekanan darah ibu hamil meningkat tajam disertai adanya protein berlebih dalam urine. Kondisi ini sering terjadi pada trimester 3.

Peningkatan tekanan darah ini memicu gangguan pada pembuluh darah di hati, sehingga menimbulkan nyeri kram di perut bagian atas, tepat di bawah tulang rusuk kanan.

Kram akibat preeklamsia bisa disertai pembengkakan tiba-tiba pada tangan atau kaki, sakit kepala hebat, dan pandangan kabur. Jika Bumil merasakan perut kram saat hamil trimester 3 dengan gejala tersebut, segera hubungi dokter untuk mencegah komplikasi serius bagi ibu dan bayi.

8. Sindrom HELLP

Sindrom HELLP adalah komplikasi serius kehamilan yang biasanya muncul di trimester 3. Kondisi ini ditandai dengan hancurnya sel darah merah, peningkatan enzim hati, dan penurunan trombosit. 

Ketiga gangguan ini menyebabkan pembengkakan hati dan menekan organ sekitarnya, sehingga timbul kram tajam di perut bagian atas, tepat di bawah tulang rusuk kanan. Gejala lainnya mencakup mual, muntah, dan kelelahan yang tidak kunjung reda. Kondisi ini memerlukan tindakan medis secepatnya.

Selain berbagai penyebab di atas, perut kram saat hamil trimester 3 juga dapat timbul setelah berhubungan seksual maupun ibu hamil mengalami batu ginjal atau kista ovarium. Selain itu, kram perut ini juga bisa menandakan bahwa waktu persalinan sudah dekat.

Perut Kram Saat Hamil Trimester 3 dan Cara Mengatasinya

Langkah penanganan perut kram saat hamil trimester 3 perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Jika kram disebabkan oleh penyebab ringan, seperti kontraksi Braxton Hicks dan peregangan ligamen, Bumil dapat meredakannya dengan beristirahat yang cukup, melakukan latihan pernapasan, berendam di air hangat, serta mengonsumsi air putih minimal 8 gelas sehari untuk mencegah dehidrasi.

Jika kram disebabkan oleh kembung dan sembelit, Bumi perlu meningkatkan asupan serat dan cairan, mengubah posisi tubuh perlahan, serta melakukan olahraga ringan 20–30 menit sebanyak 3 kali seminggu. Selebihnya, kram perut yang dipicu oleh penyebab lain perlu diperiksakan lebih lanjut ke dokter.

Oleh karena itu, jika Bumil kerap mengalami kram perut, jangan panik terlebih dahulu. Soalnya, kebanyakan kasus kram perut dipicu oleh penyebab yang ringan.

Bumil dapat memperhatikan gejala yang muncul, misalnya area perut yang mengalami kram, berapa lama dan seberapa sering kram muncul, serta berbagai gejala lain yang menyertai.

Jika Bumil masih sering mengalami perut kram saat hamil trimester 3 dan hendak memastikan penyebabnya, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan demikian, dokter dapat menyarankan pemeriksaan yang diperlukan dan mengambil langkah penanganan yang tepat. Hal ini juga penting dilakukan guna mencegah stres berlebih pada Bumil dan komplikasi saat persalinan.