Perut panas setelah makan pedas kerap membuat aktivitas terganggu dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Banyak orang menyukai makanan pedas, tetapi tidak sedikit pula yang mengeluhkan sensasi panas atau perih di perut setelah menyantapnya. Untuk mengatasinya, ada beberapa tips yang bisa diterapkan.
Banyak orang menganggap bahwa perut panas setelah makan pedas adalah hal yang wajar. Namun, kondisi ini sebenarnya tidak selalu boleh diabaikan. Sensasi panas tersebut sebenarnya berkaitan erat dengan cara makanan pedas memengaruhi sistem pencernaan, terutama lambung.

Jika tidak ditangani dengan benar, keluhan perut panas dapat berkembang menjadi masalah lambung yang lebih serius, apalagi bila Anda memiliki riwayat gangguan pencernaan, seperti maag atau penyakit asam lambung (GERD).
Penyebab Perut Panas setelah Makan Pedas
Beberapa faktor berikut dapat membuat perut terasa panas setelah mengonsumsi makanan pedas:
1. Iritasi lambung akibat capsaicin
Capsaicin adalah zat aktif yang memberikan sensasi pedas pada cabai dan makanan sejenisnya, seperti sambal, saus cabai, atau keripik pedas. Ketika masuk ke lambung, capsaicin bisa menstimulasi ujung saraf pada dinding lambung dan menyebabkan iritasi.
Akibatnya, perut terasa panas, perih, atau seperti terbakar. Pada beberapa orang, keluhan ini bisa langsung muncul setelah makan makanan pedas. Jika lambung sudah sensitif atau punya riwayat sakit maag, iritasi dapat terjadi lebih mudah terjadi dan menimbulkan rasa yang semakin tidak nyaman.
2. Peningkatan produksi asam lambung
Mengonsumsi makanan pedas dapat memicu lambung memproduksi asam lebih banyak dari biasanya. Asam lambung yang berlebih ini bisa membuat perut terasa perih, panas, atau seperti terbakar.
Gejala biasanya muncul dalam beberapa menit hingga satu jam setelah makan makanan pedas, terutama jika dikombinasikan dengan makanan asam atau berlemak, seperti mie instan, gorengan, atau minuman bersoda.
Orang dengan gangguan lambung, seperti maag, tukak lambung, atau gastritis, lebih berisiko mengalami perut panas setelah makan pedas.
3. Gangguan refluks asam lambung (GERD)
GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan atau tenggorokan. Makanan pedas, terutama jika dimakan dalam porsi besar atau saat perut kosong, dapat memicu otot katup kerongkongan melemah, sehingga asam lambung mudah naik.
Gejalanya bisa berupa sensasi panas di dada (heartburn), mulut terasa asam, hingga tenggorokan perih atau batuk setelah makan. Contoh makanan yang sering memicu refluks adalah bakso dengan sambal, ayam geprek pedas, atau makanan cepat saji pedas.
4. Perubahan motilitas usus
Makanan pedas juga dapat memengaruhi cara usus bekerja. Pada beberapa orang, capsaicin dan bumbu-bumbu pedas dapat mempercepat pergerakan usus, sehingga makanan lebih cepat terdorong keluar. Ini bisa menyebabkan perut terasa mulas, kembung, sering buang angin, hingga diare.
Efek ini biasanya dialami setelah mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah besar, seperti mie pedas level tinggi, keripik super pedas, atau sambal yang sangat banyak. Selain sensasi panas di perut, kadang bisa timbul rasa tidak nyaman di area bawah perut atau ingin segera buang air besar.
Cara Mengatasi Perut Panas setelah Makan Pedas
Jika Anda mengalami perut panas setelah makan pedas, beberapa langkah berikut dapat membantu meredakan keluhan:
- Perbanyak minum air putih untuk menetralkan sensasi panas dan mencegah iritasi lebih lanjut pada saluran pencernaan.
- Hindari makanan pedas, asam, atau berlemak sementara waktu agar proses pemulihan lambung dapat berlangsung lebih cepat dan rasa panas pun berkurang.
- Konsumsi makanan ringan dan mudah dicerna, seperti biskuit, roti tawar, atau pisang yang dapat membantu menenangkan lambung.
- Kompres hangat pada area perut untuk mengurangi ketidaknyamanan dan membantu otot perut lebih rileks.
- Minum obat pereda nyeri bila perlu, seperti, paracetamol. Namun, hindari obat pereda nyeri golongan OAINS, seperti ibuprofen, karena dapat memperparah iritasi lambung.
Agar Anda tetap dapat menikmati makanan pedas tanpa risiko keluhan lambung, cobalah lakukan langkah-langkah berikut:
- Makan dalam porsi kecil, perlahan, dan tidak terburu-buru agar kerja lambung lebih ringan dan menurunkan risiko iritasi.
- Selalu imbangi dengan makanan pendamping, seperti nasi atau sayur, untuk membantu menetralkan efek pedas di lambung.
- Hindari konsumsi berlebihan makanan pedas, terutama jika punya riwayat maag atau GERD.
Jika keluhan perut panas setelah makan pedas sering muncul, atau disertai gejala lain seperti muntah, nyeri perut hebat, atau BAB berdarah, perlu diwaspadai kemungkinan gangguan pencernaan yang lebih serius. Mulailah menerapkan kebiasaan makan yang sehat dan bijak memilih makanan untuk menjaga kesehatan lambung Anda.
Bila keluhan tidak membaik, sering berulang, atau disertai gejala berat, jangan tunda untuk konsultasi langsung dengan dokter melalui fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan agar Anda mendapatkan penanganan sesuai kebutuhan.