Pil KB adalah salah satu jenis kontrasepsi yang cukup mudah ditemukan dan sering digunakan untuk mencegah kehamilan. Namun, selain untuk mencegah kehamilan, ada anggapan bahwa penggunaan pil KB juga dapat menunda menopause. Benarkah demikian?
Menopause adalah fase berakhirnya siklus menstruasi seorang wanita. Umumnya, fase menopause pada wanita akan mulai berlangsung pada usia 45–55 tahun yang akan ditandai dengan tidak terjadinya menstruasi selama 12 bulan berturut-turut.
Meski begitu, ada beberapa kondisi yang disebut-sebut dapat memicu tertundanya menopause, yaitu menderita penyakit tiroid, hamil di usia tua, dan mengonsumsi pil KB.
Fakta Terkait Pil KB Dapat Menunda Menopause
Menopause terjadi saat kadar estrogen menurun dengan drastis akibat sudah tidak tersedianya sel telur di dalam ovarium. Saat mengonsumsi pil KB kombinasi yang mengandung estrogen hingga menjelang menopause, maka gejala perimenopause, seperti menstruasi yang tidak teratur dan hot flashes, juga bisa mereda.
Terkadang, hal ini bisa membuat sebagian wanita merasa bahwa menopausenya tertunda akibat penggunaan pil KB. Nah, hal inilah yang mungkin menjadi penyebab timbulnya anggapan bahwa konsumsi pil KB dapat menunda terjadinya menopause.
Faktanya, efek pil KB dalam menunda menopause masih menjadi perdebatan. Hingga saat ini, masih belum ada penelitian yang secara signifikan membuktikan hal tersebut.
Namun, ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan pil KB selama masa reproduksi diduga bisa membuat menopause terjadi lebih lambat. Hal ini dikaitkan dengan cara kerja pil KB, yaitu dengan melepaskan hormon estrogen dan progestin buatan ke dalam aliran darah.
Pelepasan kedua hormon tersebut bermanfaat untuk mencegah terjadinya proses ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium). Apabila sel telur tidak dilepaskan selama periode konsumsi pil KB, maka diduga masa reproduksi dapat ‘diperpanjang’. Alasannya, menopause akan terjadi apabila persediaan sel telur sudah habis.
Akan tetapi, banyak peneliti yang mengatakan bahwa terjadinya menopause bukan disebabkan oleh habisnya persediaan sel telur, melainkan karena folikel ovarium yang berisi sel telur sudah tidak berkembang lagi.
Jadi, kesimpulannya, sampai sekarang anggapan pil KB bisa menunda menopause masih belum dapat dipastikan. Namun, terlepas dari benar atau tidaknya pil KB dapat menunda menopause, perlu diingat bahwa menopause adalah proses alami yang suatu saat pasti akan dialami oleh wanita.
Oleh sebab itu, efek pil KB untuk menunda menopause sebenarnya tidak perlu terlalu dipikirkan. Lagipula, usia menopause masing-masing wanita berbeda dan umumnya dikaitkan dengan beragam faktor, termasuk riwayat menopause di keluarga, diet, pola hidup, hingga kebiasaan merokok.
Apabila kamu mengalami keluhan dan gejala tertentu yang mirip dengan menopause, misalnya tidak terjadi menstruasi selama lebih dari 12 bulan, hot flashes, moody-an, vagina yang terasa sangat kering, atau penurunan gairah seksual, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikannya.