Kandungan obat batuk pseudoephedrine atau phenylephrine umumnya digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat. Obat yang mengandung dua bahan tersebut memang dijual bebas, tetapi penggunaannya tetap harus sesuai aturan pakai. Selain itu, kedua kandungan obat batuk ini juga tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan.

Pseudoephedrine dan phenylephrine (PE) merupakan golongan obat dekongestan yang digunakan untuk meredakan hidung tersumbat dan tekanan pada sinus akibat flu, alergi, atau sinusitis. Kedua kandungan obat ini dijual bebas dan biasanya tersedia dalam bentuk tablet atau cairan.

Kandungan Obat Batuk dengan Pseudoephedrine atau Phenylephrine yang Perlu Diperhatikan - Alodokter

Persamaan Pseudoephedrine dan Phenylephrine

Karena pseudoephedrine atau phenylephrine termasuk dekongestan atau pelega napas, maka kedua obat tersebut sebaiknya tidak dikonsumsi secara bersamaan, kecuali diresepkan oleh dokter. Penggunaan pseudoephedrine dan phenylephrine secara bersamaan dapat menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah.

Selain itu, kedua kandungan obat batuk tersebut tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh orang-orang dengan kondisi medis berikut ini:

Jika Anda memiliki beberapa kondisi di atas, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi kandungan obat batuk ini.

Baik pseudoephedrine maupun phenylephrine memiliki efek samping untuk tubuh. Efek samping yang umum terjadi adalah muncul rasa gelisah dan gangguan tidur. Sementara itu, efek samping serius dari kedua obat ini adalah sulit tidur yang ekstrem, merasa gugup, dan pusing.

Risiko Penggunaan Pseudoephedrine secara Berlebihan

Pseudoephedrine bekerja dengan mempersempit pembuluh darah di saluran pernapasan untuk mengurangi pembengkakan dan penyumbatan. Meski tergolong efektif untuk mengatasi hidung tersumbat, pseudoephedrine juga memiliki efek samping seperti obat pada umumnya.

Selain menimbulkan rasa gelisah dan gangguan tidur, pseudoephedrine juga dapat menyebabkan mual dan muntah, sakit kepala, dan mulut kering. Sementara itu, efek samping serius yang ditimbulkan oleh obat ini adalah jantung berdebar, mendadak demam, kulit memerah, dan muncul benjolan berisi nanah atau cairan di kulit.

Obat batuk pseudoephedrine aman dikonsumsi sesuai dosis yang tepat. Namun, jika disalahgunakan untuk menggantikan amfetamin dan metamfetamin secara illegal, obat ini dapat menimbulkan kecanduan.

Inilah mengapa di negara-negara tertentu, penggunaan kandungan obat batuk pseudoephedrine sangat dibatasi.

Risiko Penggunaan Phenylephrine secara Berlebihan

Phenylepherine bekerja dengan mengurangi pembengkakan pada telinga dan hidung, sehingga dapat mengurangi ketidaknyamanan dan melegakan pernapasan. Namun perlu diingat, phenylephrine hanya digunakan untuk meredakan gejala penyakit, bukan untuk mengobati penyakit penyebab hidung tersumbat atau mempercepat pemulihan.

Obat batuk phenylephrine dalam sediaan cair bisa dikonsumsi oleh anak usia 4 tahun ke atas. Namun, pastikan untuk mengonsumsi atau memberikan phenylephrine dengan dosis yang tepat, baik menurut resep dokter maupun sesuai petunjuk penggunaan yang tertera di label kemasan.

Phenylephrine juga bisa menimbulkan efek samping berupa munculnya rasa gugup, pusing, sulit tidur, tangan dan kaki dingin, dan sakit perut parah.

Sebelum mengonsumsi pseudoephedrine atau phenylephrine, sangat disarankan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, seperti glaukoma atau sedang hamil dan menyusui. Jika dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui, kandungan obat ini dapat meningkatkan risiko bayi terkena cacat bawaan lahir dan menurunkan produksi ASI.

Anda dianjurkan untuk tidak mengonsumsi pseudoephedrine atau phenylephrine bersamaan dengan obat-obatan lain, seperti vitamin dan obat herba. Hal ini dilakukan agar obat dapat bekerja secara efektif atau tidak menimbulkan reaksi yang berbahaya.

Obat-obatan atau suplemen, seperti pil diet, pil kafein, obat ADHD, serta monoamine oxidase inhibitors (MAOI), termasuk isokarboksazid, fenelzin (Nardil), selegiline, dan tranylcypromine, juga sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan pseudoephedrine atau phenylephrine.

Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan medis atau mengonsumsi suplemen tertentu, tetapi dianjurkan untuk minum kandungan obat batuk pseudoephedrine atau phenylephrine. Hal ini dilakukan untuk mencegah interaksi obat yang tidak diinginkan.