Metamfetamin adalah obat untuk mengatasi attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Obat ini juga digunakan untuk menurunkan berat badan pada pasien obesitas yang tidak berhasil dengan diet dan olahraga.

Metamfetamin bekerja dengan cara memengaruhi zat kimia di otak dan sistem saraf yang mengatur perilaku hiperaktif. Cara kerja ini akan membantu penderita ADHD lebih fokus, mudah berkonsentrasi, dan memiliki perilaku yang lebih terkendali.

metamfetamin-alodokter

Obat ini tidak boleh digunakan sembarangan dan hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Hal ini karena metamfetamin dapat menyebabkan kecanduan.

Merek dagang metamfetamin: -

Apa Itu Metamfetamin

Golongan Obat resep
Kategori Stimulan sistem saraf pusat (central nervous system/CNS)
Manfaat Mengatasi ADHD dan obesitas
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak usia di atas 6 tahun
Metamfetamin untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Metamfetamin dapat terserap ke dalam ASI, tidak boleh digunakan selama menyusui.

Bentuk obat Tablet

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Metamfetamin

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengonsumsi metamfetamin:

  • Jangan mengonsumsi metamfetamin jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Jangan mengonsumsi metamfetamin jika Anda pernah atau sedang menderita hipertensi, penyakit jantung, penyakit jantung koroner, gangguan kecemasan, hipertiroidisme, kecanduan alkohol, glaukoma, depresi, gangguan bipolar, atau penyalahgunaan NAPZA.
  • Beri tahu dokter jika dalam 14 hari terakhir Anda baru saja menggunakan obat golongan MAOI. Metamfetamin tidak boleh digunakan jika Anda sedang atau baru saja menggunakan obat tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda atau anggota keluarga Anda memiliki riwayat serangan jantung, sindrom Tourette, kejang, epilepsi, diabetes, atau penyakit arteri perifer.
  • Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, setelah mengonsumsi metamfetamin, karena obat ini bisa menyebabkan pusing.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
  • Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah mengonsumsi metamfetamin.

Dosis dan Aturan Pakai Metamfetamin

Berikut adalah dosis metamfetamin yang dibagi berdasarkan kondisi dan usia pasien:

Kondisi: ADHD (attention deficit hyperactivity disorder)

  • Dewasa dan anak-anak usia >6 tahun: Dosis awal 5 mg per hari, setiap 12 jam. Dosis dapat ditambah setiap minggunya sampai diperoleh respons optimal. Dosis perawatan 20–25 mg per hari, dikonsumsi setiap 12 jam.

Kondisi: Obesitas

  • Dewasa dan anak-anak usia >12 tahun: 5 mg per hari, dikonsumsi setiap 8 jam, 30 menit sebelum makan.

Cara Mengonsumsi Metamfetamin dengan Benar

Selalu ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi metamfetamin. Metamfetamin harus dikonsumsi sesuai dengan resep dokter.

Jangan menambah atau mengurangi dosis serta memulai atau menghentikan penggunaan obat tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. Jangan mengonsumsi metamfetamin lebih lama dari waktu yang ditentukan dokter karena dapat menyebabkan kecanduan.

Telan tablet metamfetamin dengan bantuan segelas air putih. Hindari mengonsumsi obat ini pada malam hari karena dapat menyebabkan insomnia. Konsultasikan dengan dokter jika kondisi Anda tidak kunjung membaik setelah mengonsumsi metamfetamin selama beberapa minggu.

Jika Anda lupa mengonsumsi metamfetamin, segera konsumsi apabila jeda dengan waktu konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Simpan metamfetamin dalam wadah tertutup, di tempat yang kering, pada suhu ruangan, dan terhindar dari sinar matahari. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Metamfetamin dengan Obat Lain

Penggunaan metamfetamin bersamaan dengan obat lainnya dapat menyebabkan efek interaksi obat, antara lain:

  • Peningkatan efek metamfetamin yang berisiko menyebabkan hipertensi jika digunakan dengan obat golongan MAOI, seperti isocarboxazid, phenelzine, atau selegiline
  • Penurunan efek iobenguane
  • Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan dengan bupropion atau tramadol
  • Peningkatan atau penurunan efek dari metamfetamin jika digunakan dengan antidepresan trisiklik, seperti amytriptiline atau clomipramine
  • Peningkatan risiko terjadinya sindrom serotonin jika digunakan dengan safinamide
  • Peningkatan tekanan darah dan denyut jantung jika digunakan dengan albuterol

Efek Samping dan Bahaya Metamfetamin

Berikut ini adalah beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan metamfetamin:

Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak segera membaik atau justru semakin parah. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius berikut ini:

  • Kedutan di otot
  • Gangguan penglihatan, seperti penglihatan buram
  • Pingsan atau kejang
  • Gangguan jantung, yang bisa ditandai dengan nyeri dada, kesulitan bernapas, atau denyut jantung tidak teratur
  • Gejala psikosis, seperti halusinasi, perubahan perilaku, ketakutan, lebih sensitif, atau agresif
  • Gangguan sirkulasi atau aliran darah, yang bisa ditandai dengan kebas, nyeri, merasa kedinginan, luka yang muncul tiba-tiba, atau sianosis
  • Sindrom serotonin, yang bisa ditandai dengan agitasi, demam, berkeringat, menggigil, denyut jantung cepat, otot kaku, otot berkedut, kehilangan koordinasi, mual, muntah, atau diare