Psoriderm adalah obat untuk meringankan psoriasis dan eksim. Keluhan yang bisa mereda dengan penggunaan Psoriderm adalah gatal, bengkak, dan kemerahan. Obat ini merupakan jenis kortikosteroid topikal paling kuat yang bisa digunakan dengan resep dokter.
Tiap gram krim Psoriderm mengandung 0,5 mg clobetasol propionate. Clobetasol berguna untuk menghambat sel-sel darah putih (leukosit) yang bekerja berlebihan saat kulit mengalami peradangan. Bahan aktif ini juga akan mengecilkan pembuluh darah pada area kulit yang meradang.

Psoriderm dapat digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi yang disebabkan oleh peradangan kulit, mulai dari lichen sclerosus, lichen planus, sampai lupus.
Apa Itu Psoriderm
| Bahan aktif | Clobetasol |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Kortikosteroid topikal |
| Manfaat | Mengobati berbagai kondisi peradangan kulit, seperti eksim, psoriasis, lichen planus, atau lupus |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia >1 tahun |
| Psoriderm untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Clobetasol dalam Psoriderm dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah. Jangan gunakan obat ini tanpa berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. | |
| Psoriderm untuk ibu menyusui | Hindari pemakaian Psoriderm pada saat menyusui. Diskusikan dengan dokter terkait obat kortikosteroid oles lain yang lebih aman untuk ibu menyusui. |
| Bentuk obat | Krim |
Peringatan sebelum Menggunakan Psoriderm
Psoriderm harus digunakan sesuai saran dari dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum menggunakan obat ini:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Psoriderm tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap clobetasol maupun obat golongan kortikosteroid lain, misalnya hydrocortisone atau prednisone.
- Sampaikan kepada dokter jika peradangan di kulit disertai atau disebabkan oleh jerawat, rosacea, luka bakar, maupun dermatitis perioral. Psoriderm tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi tersebut.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang mengalami penyakit infeksi kulit, misalnya herpes simplex, varicella, sifilis, tuberkulosis kulit. Individu dengan kondisi tersebut tidak boleh menggunakan Psoriderm.
- Bicarakan dengan dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami diabetes, gangguan fungsi hati, glaukoma, sindrom Cushing, atau gangguan sistem imun.
- Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, terutama yang dioleskan ke kulit. Hal ini untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius selama penggunaan Psoriderm.
Dosis dan Aturan Pakai Psoriderm
Secara umum, dosis penggunaan Psoriderm untuk mengobati peradangan pada kulit adalah:
- 1–2 kali sehari, yang dioleskan tipis-tipis pada area kulit yang mengalami peradangan.
Cara Menggunakan Psoriderm dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan produk sebelum menggunakan Psoriderm. Jangan mengoleskan krim melebihi dosis yang dianjurkan tanpa persetujuan dokter.
Supaya hasil pengobatan maksimal, perhatikanlah cara menggunakan Psoriderm berikut ini:
- Cucilah tangan sebelum menggunakan Psoriderm. Oleskan krim tipis-tipis ke seluruh area kulit yang diobati.
- Setelah mengoleskan Psoriderm, beri jarak setidaknya 40 menit bila akan menggunakan produk oles lain, misalnya pelembab.
- Apabila dokter menganjurkan untuk membalut kulit dengan perban, biarkan krim meresap selama 10 menit terlebih dahulu.
- Jika Anda lupa memakai obat ini, tidak perlu mengoleskan lebih banyak krim pada waktu pemakaian berikutnya.
- Jangan sampai obat ini mengenai mata, hidung, atau bagian dalam mulut. Bila area tersebut terkena obat, segera bersihkan dengan air mengalir.
- Hindari penggunaan Psoriderm lebih dari 4 minggu. Bila keluhan tidak kunjung membaik, lakukan konsultasi online ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
- Simpan Psoriderm di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Psoriderm dengan Obat Lain
Clobetasol yang terkandung dalam Psoriderm dapat menimbulkan efek interaksi bila digunakan bersama obat-obat tertentu. Interaksi yang mungkin terjadi meliputi:
- Peningkatan efek samping Psoriderm bila digunakan bersama ritonavir atau itraconazole
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan atau mudah memar bila digunakan bersama antikoagulan
Agar aman, konsultasikan ke dokter jika hendak menggunakan Psoriderm bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Psoriderm
Efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan Psoriderm antara lain:
- Kulit menipis atau tampak lebih terang pada area yang diolesi krim
- Sensasi terbakar, perih, atau gatal pada kulit
- Telangiektasis
Hubungi dokter via chat jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping tersebut.
Meski jarang, reaksi alergi atau efek samping yang serius seperti berikut dapat terjadi:
- Kulit kering, mengelupas, yang disertai keluarnya cairan
- Kulit menipis hingga mudah memar
Jika hal tersebut terjadi, segeralah ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.