Melonjaknya kasus positif COVID-19 membuat banyak orang semakin khawatir akan penularan virus ini. Alhasil, tidak sedikit orang melakukan swab antigen mandiri di rumah untuk memastikan kondisi kesehatannya. Padahal, pemeriksaan swab antigen mandiri memiliki risiko dan tidak selalu akurat, lho.

Swab antigen COVID-19 adalah pemeriksaan cepat untuk mendeteksi keberadaan antigen atau bagian dari virus Corona di dalam tubuh. Prosedur dalam tes ini adalah dengan mengambil sampel lendir pada tenggorokan dan hidung bagian dalam (nasofaring).

Risiko Swab Antigen Mandiri di Rumah - Alodokter

Tes swab antigen dapat dilakukan sebagai deteksi dini atau skrining terhadap COVID-19. Tes ini juga bisa dilakukan sebagai persyaratan untuk bepergian ke wilayah tertentu.

Swab antigen bisa dilakukan di Puskesmas, klinik, atau rumah sakit. Namun karena alasan lebih praktis dan tidak ingin mengantri berlama-lama, tidak sedikit orang yang membeli peralatan swab antigen sendiri lalu melakukan swab antigen mandiri di rumah untuk mendeteksi ada atau tidaknya virus Corona di dalam tubuhnya. Padahal, hal ini tidak dianjurkan untuk dilakukan.

Pemeriksaan swab antigen ulang juga tidak perlu dilakukan pada orang yang sudah selesai menjalani isolasi mandiri.

Ketahui Risiko Swab Antigen Mandiri di Rumah

Swab antigen mandiri memang membuat kamu tak perlu ke luar rumah dan hasil yang didapat pun lebih cepat karena tidak perlu mengantri. Alat swab antigen juga telah banyak dijual secara bebas di toko online dan harganya tergolong murah dibandingkan dengan melakukan swab antigen di fasilitas kesehatan.

Meski begitu, swab antigen tidak disarankan untuk dilakukan secara mandiri di rumah. Swab antigen dan prosedur pemeriksaan lain untuk mendeteksi virus Corona dan mendiagnosis penyakit COVID-19 hanya boleh dilakukan oleh tenaga kesehatan.

Ada beberapa alasan mengapa pemeriksaan swab antigen mandiri tidak dianjurkan untuk dilakukan, yaitu:

Hasil pemeriksaan tidak akurat

Riset menunjukkan bahwa tes swab antigen yang dilakukan secara mandiri memiliki tingkat akurasi yang lebih rendah, jika dibandingkan tes swab antigen yang dilakukan oleh petugas medis.

Pasalnya, hasil swab antigen sangat dipengaruhi oleh cara pengambilan serta penanganan sampel ketika tes rapid antigen untuk COVID-19 dilakukan. Inilah alasannya pengambilan dan pembacaan sampel yang salah bisa membuat hasil pemeriksaan swab antigen manjadi tidak layak.

Cara pengambilan sampel tidak benar

Swab antigen yang benar dilakukan dengan cara memasukkan alat yang menyerupai cotton bud panjang ke hidung dan mendorongnya hingga ke nasofaring, yaitu bagian atas tenggorokan yang terletak di belakang hidung dan di balik langit-langit rongga mulut. Kemudian, alat swab diputar sekitar 15 detik agar sampel lendir bisa diambil dengan baik.

Ketika melakukan tes ini secara mandiri, bisa saja kamu tidak menggunakan alat swab dengan baik dan benar. Sebagai contoh, alat swab yang dimasukkan ke dalam hidung mungkin saja tidak menjangkau nasofaring, tetapi hanya sampai rongga hidung saja.

Di samping itu, rasa tidak nyaman akibat alat tes yang dimasukkan ke dalam hidung bisa saja membuatmu terlalu cepat menariknya dan tidak sempat memutarnya. Lendir pada nasofaring mungkin tidak akan menempel pada alat pemeriksaan, jika dilakukan dengan cara demikian.

Alhasil, sampel yang diambil pun menjadi tidak tepat, sehingga menunjukkan hasil pemeriksaan swab antigen negatif. Padahal, hasil negatif tersebut belum tentu karena tidak adanya virus Corona, tetapi karena sampel yang diambil tidak tepat.

Sampel yang terdeteksi adalah air liur

Selain dengan lendir dari nasofaring, pemeriksaan swab antigen juga bisa dilakukan dengan sampel lendir dari bagian belakang tenggorokan atau orofaring. Sampel ini bisa diambil dengan lebih mudah melalui mulut.

Meski demikian, saat melakukan swat antigen mandiri di rumah melalui metode ini, salah satu kesalahan yang cukup sering terjadi adalah sampel yang diambil justru merupakan air liur, bukannya lendir dari tenggorokan.

Riset menunjukkan bahwa pemeriksaan sampel air liur cenderung lebih sulit mendeteksi virus Corona dan berisiko tinggi menunjukkan hasil negatif palsu.

Kesalahan-kesalahan yang dilakukan ketika swab antigen mandiri di rumah bisa membuat hasil tes tidak akurat, seperti negatif palsu. Negatif palsu maksudnya adalah tes menunjukkan hasil negatif, padahal belum tentu tidak ada virus Corona di dalam sampel yang diperiksa.

Atas dasar ini, kamu sebaiknya tidak melakukan swab antigen mandiri di rumah, ya. Jika kamu ingin melalukan swab antigen, sebaiknya datanglah ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit. Jika memungkinkan, kamu juga bisa menghubungi layanan pemeriksaan antigen panggilan ke rumah atau home service.

Kondisi yang Mengharuskan untuk Swab Antigen

Swab antigen perlu dilakukan ketika kamu mengalami gejala COVID-19 atau berisiko tinggi terkena penyakit tersebut. Selain itu, swab antigen juga dilakukan bila kamu tidak mengalami gejala apa pun tetapi memiliki faktor-faktor berikut:

  • Ada riwayat kontak dengan orang yang positif COVID-19
  • Bekerja di area yang tidak memungkinkan untuk menerapkan physical distancing
  • Berencana menjalani pengobatan atau perawatan di rumah sakit, misalnya dirawat inap
  • Hendak bepergian ke daerah tertentu dengan ketentuan harus melampirkan hasil tes swab antigen atau PCR negatif

Namun, penting untuk diingat, swab antigen bukanlah tes yang dipakai untuk mendiagnosis COVID-19.

Swab antigen memang memiliki tingkat akurasi yang lebih baik daripada dengan tes rapid antibodi dan sama-sama bisa memberikan hasil dalam waktu cepat, tetapi ketepatan swab antigen tidak sebaik tes PCR dalam mendiagnosis COVID-19.

Jadi, ketika kamu mendapatkan hasil swab antigen positif, lakukanlah tes PCR di puskesmas atau rumah sakit dan melakukan isolasi mandiri. Bila hasil PCR negatif, pastikan kamu tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku untuk mencegah paparan virus.

Agar lebih aman, kamu tetap perlu melakukan pemeriksaan PCR untuk memastikan keberaadan virus Corona di dalam tubuhmu, terlepas dari hasil pemeriksaan rapid antigen.

Mengingat penggunaan alat swab antigen tidak sesederhana yang terlihat, kamu tidak disarankan untuk melakukan swab antigen mandiri di rumah, ya. Bila merasa perlu menjalani pemeriksaan tersebut, kunjungilah fasilitas kesehatan terdekat untuk menjalani tes swab antigen dengan layak.

Untuk menghindari antrian, kamu bisa melakukan booking swab antigen di klinik atau rumah sakit pada aplikasi ALODOKTER. Di aplikasi ini, kamu juga bisa chat langsung dengan dokter untuk menanyakan seputar swab antigen, COVID-19, masalah kesehatan lainnya.